Belakangan ini cuaca di Indonesia sedang panas-panasnya dan terik matahari terasa lebih menyengat dibanding biasanya. Kondisi seperti ini bahkan sudah terjadi lebih dari sepekan, apakah kamu juga merasakannya?
Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan suhu di Jakarta akan lebih dari 30 derajat hingga beberapa waktu yang lalu. Suhu panas yang melanda Indonesia dan negara lain ini merupakan imbas dari heatwave alias gelombang panas.
Negara-negara tetangga seperti Myanmar (44 derajat Celsius), Thailand (45-50 derajat Celsius), dan Tiongkok (42 derajat Celsius) juga sempat mencetak rekor suhu panas.
Nah, bagi kamu yang berencana keluar rumah, disarankan untuk menggunakan perlindungan seperti sunscreen dan sunblock. Tapi, banyak orang yang menganggap keduanya sama, padahal berbeda, gengs. Seperti apa perbedaannya, ya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
1. Kandungan
Sunscreen menggunakan bahan dari kimia yang bekerja untuk menyerap sinar ultraviolet (UV). Menurut Very Well Health, beberapa sunscreen mengandung bahan aktif seperti oxybenzone atau avobenzone. Selain itu, ada juga yang mengandung bahan aktif octocrylene, homosalate, octisalate, dan octinoxate.
Untuk sunblock, kebanyakan produk mereka mengandung titanium dioksida. Kandungan ini membuat sunblock teksturnya lebih kental dibanding sunscreen.
2. Cara kerja
Sunscreen dan sunblock memiliki perbedaan pada cara kerja. Sunscreen bekerja dengan menyaring cahaya matahari. Sinar UV yang berbahaya untuk kulit bakal disaring, sehingga enggak bisa menembus lapisan kulit dalam. Sementara, cara kerja sunblock berbeda, yaitu dengan memantulkan sinar matahari.
3. Cara pakai
Bagi kamu yang menggunakan produk sunscreen, cara pakainya adalah dengan mengoleskan secara merata di kulit dan tunggu sampai benar-benar menyerap di kulit. In other words, kamu membutuhkan waktu lebih lama agar sunscreen bisa menyerap ke kulit. Tapi, jika kamu memakai sunblock, cukup oleskan secara merata.
Anyway, penggunaan istilah sunblock sebenarnya sudah enggak dianjurkan oleh FDA pada tahun 2011, gengs. Istilah sunblock bisa melahirkan pemahaman yang keliru. Konsumen bisa menganggap sunblock benar-benar menghalangi sinar matahari menembus kulit. Padahal, enggak ada kandungan yang akan menghalangi sinar matahari.
Jadi, kamu bakal lebih banyak menemukan istilah mineral sunscreen atau physical sunscreen, bukan sunblock. Mineral sunscreen ini punya tekstur kental dan biasanya meninggalkan whitecast pada kulit.
Jadi, pilih sunblock atau sunscreen?
Mengetahui perbedaannya, kedua produk ini punya manfaatnya tersendiri. Baik sunscreen maupun sunblock sama-sama punya fungsi yang bisa mencegah efek buruk dari sinar UV. Untuk penggunaannya, kamu bisa menyesuaikannya sesuai kebutuhan kamu, gengs.
Kamu bisa menggunakan sunblock saat akan beraktivitas berjam-jam di bawah paparan sinar matahari, seperti berolahraga di luar ruangan, main ke pantai, atau panas-panasan saat konser, karena efek perlindungan dari sunblock bisa kamu rasakan langsung tanpa harus menunggu lama. Tapi ingat, sunblock bisa meninggalkan whitecast pada kulit wajah, ya gengs.
Sementara, untuk penggunaan sehari-hari atau kegiatan outdoor yang enggak terlalu lama, kamu bisa menggunakan sunscreen yang formulanya lebih ringan dan enggak meninggalkan bekas warna di kulit. Produk sunscreen berfungsi untuk menyaring sinar UV dari matahari, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang terserap.
Nah, itu dia beberapa perbedaan dari sunblock dan sunscreen. Keduanya memang memiliki fungsi yang sama, yaitu melindungi kulit dari paparan sinar UV. Jadi, baik itu sunblock atau sunscreen, kamu bisa memilihnya dan menyesuaikannya dengan kebutuhanmu.
Ingat, jangan lupa gunakan perlindunganmu sebelum beraktivitas di luar ruangan, ya, gengs! Stay protected!
