Max Mara melahirkan kembali koleksi yang bereksplorasi dengan perpaduan antara tren di abad ke-18 dan zaman now. Nah, kali ini, kita akan diundang untuk menjelajahi waktu ke abad yang dikenal sebagai “The Age of Enlightenment”.
Dalam journey-nya mencari elemen modern, rumah mode asal Italia ini menemukan sosok figur perempuan yang kuat dan free–spirited bernama Émilie du Châtelet. Ia dikenal sebagai seorang filsuf dan cendekiawan yang punya pemikiran cerdas di Paris, dan menjadi sumber inspirasi koleksi Fall/Winter 2023 Max Mara.

Kita flashback sedikit gengs, tingkat kesetaraan gender di abad ke-18 cukup jauh. Tetapi, Émilie dengan jiwanya yang eksentrik dan revolusioner menghabiskan hampir satu dekade untuk memperjuangkan pemberdayaan perempuan.
Émilie sering menyamar sebagai laki-laki demi bisa masuk kedai kopi eksklusif untuk laki-laki. Nah, kebiasaannya “bermain kostum” sebagai pria inilah yang diangkat oleh Ian Griffith, direktur kreatif Max Mara, sebagai konsep dari koleksi tersebut.
Koleksi yang terinspirasi oleh abad ke-18 ini menghadirkan brokat bernuansa cokelat sebagai pelengkap tampilan. Ini bisa dilihat dari celana, bustier, maupun one–set yang menambah kesan mewah dan sentuhan modern untuk sesuatu yang bisa dianggap vintage.
Max Mara terkenal dengan mantelnya, dalam koleksi ini juga tentunya menghadirkan mantel dengan siluet yang menampilkan efek volume memberi impresi yang maskulin, sebagai gambaran pakaian Émilie pada abad ke-18 tersebut.

Dilengkapi dengan bustier brokat dan celana oversized, paduan ini menghasilkan look yang statement banget pastinya.
Anyway, meskipun temanya maskulin, Max Mara memamerkan sensasi feminim dengan menambahkan V-cut yang dikombinasikan dengan satu set bermotif brokat. Kombinasi ini tentunya menawarkan nuansa elegan yang kuat.
Abad ke-18 tanpa korset dan rok pannier kayak ibarat nasi tanpa garam. Nah, dua tren yang berasal dari abad tersebut menampilkan lekuk tubuh perempuan. Korset tulang ikan paus menekankan siluet pinggang perempuan secara natural.

Max Mara juga menambah elemen modern dan sporty dengan menambahkan kantong pada rok. Detail seperti ini merupakan hal yang jarang ditemukan di zaman old alias zaman dulu.
Sebagai rumah mode yang terkenal dengan desain-desain outer-nya, oversized coats keluaran mereka bisa dibilang sebagai highlight koleksi ini. Sebuah balutan hangat yang pastinya dibutuhkan banget buat musim dingin yang bisa juga mengundang atensi.
Max Mara juga memaksimalkan permainan siluet maskulin, dengan kain menjuntai dan boxy–shoulders, yang membentuk bahu supaya terlihat lebih “tegap”.
Max Mara menggambarkan pikiran Émilie yang rasional terlihat lewat desain mereka yang praktis dan dinamis. Gaun asimetris panjang ini juga dibuat menggunakan material horse hair yang lembut dan nyaman bagi pemakainya.
Rok pannier atau side hoops bersaku ini dipasangkan dengan turtleneck sheer minimalis serta korset menjadi contoh bahwa merk ini kembali membuktikan kecerdasan mereka dalam memainkan siluet serta tekstur.
Well, semua looks dalam koleksi ini dipasangkan dengan sepatu boots chunky, untuk memperkuat nuansa maskulin, sekaligus menemani kamu di musim dingin. Perpaduan antara siluet dan inspirasi yang dibawa dari abad ke-18 menghasilkan kreasi yang menawan, mengajak kamu untuk bereksplorasi lagi dengan tekstil dan tren dari periode tersebut.

Well, koleksi dari Max Mara ini memang punya value yang menarik banget. Kita seperti terasa dibawa ke abad 18 yang menyimpan beragam cerita. So, bagaimana tanggapan kamu soal koleksi dari Max Mara ini, gengs?