AKUKALUNA: Monolog Emosional yang Menghidupkan Kisah Home Sweet Loan

Selain monolog yang dibawakan oleh Yunita Siregar, pementasan ini juga semakin kaya dengan koreografi tari yang dirancang khusus oleh Jakarta Art House

51

Galeri Indonesia Kaya menghadirkan pertunjukan monolog istimewa yang diadaptasi dari film box office Home Sweet Loan produksi Visinema. Bertajuk AKUKALUNA, pementasan ini mengajak penonton menyelami lebih dalam kisah dan perjalanan emosional Kaluna, tokoh utama film tersebut, melalui perpaduan monolog, tari, dan musik yang memikat.

“Pertunjukan ini merupakan kelanjutan dari Home Sweet Loan dalam format yang lebih intim dan mendalam. Kami ingin mengajak penonton merasakan langsung isi hati serta perjuangan Kaluna sebagai seorang pejuang hidup. Dengan pendekatan live yang dipadukan dengan elemen teater musikal, AKUKALUNA menawarkan perspektif baru terhadap karakter dan perjalanannya,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

Di atas panggung, Yunita Siregar kembali menghidupkan karakter Kaluna, membawakan monolog yang menggambarkan pergulatan batinnya serta dinamika kehidupannya. Lewat pertunjukan ini, penonton diajak untuk lebih dekat dengan kisah Kaluna dalam pengalaman yang lebih personal dan emosional.

Sebagai adaptasi dari layar lebar, Home Sweet Loan mengangkat fenomena sandwich generation—di mana Kaluna, sebagai tulang punggung keluarga, harus menghadapi dilema besar antara memenuhi kebutuhan orang tua dan mengejar impiannya memiliki rumah sendiri. Tema ini relevan dengan banyak orang, khususnya mereka yang tengah menghadapi tantangan serupa dalam kehidupan nyata.

“Film ini diadaptasi dari novel karya Almira Bastari, yang telah banyak menarik perhatian, terutama di kalangan Gen Z yang berjuang menghadapi realitas sosial dan ekonomi saat ini. Bersama Galeri Indonesia Kaya, kami menggandeng Jakarta Art House untuk menghadirkan AKUKALUNA di panggung. Semoga adaptasi ini bisa memberikan pengalaman baru bagi penikmat seni,” ungkap Cristian Imanuell dari Visinema.

Sebagai pembuka, pertunjukan ini diawali dengan penampilan spesial dari IDGITAF, yang membawakan dua lagu—Berakhir di Aku, original soundtrack dari Home Sweet Loan, serta Semoga Sembuh. Selain monolog yang dibawakan oleh Yunita Siregar, pementasan ini juga semakin kaya dengan koreografi tari yang dirancang khusus oleh Jakarta Art House, komunitas seni pertunjukan non-profit berbasis di Jakarta yang telah menampilkan berbagai produksi musikal populer, seperti Mamma Mia! dan Catch Me If You Can The Musical.

AKUKALUNA menjadi bagian dari upaya Galeri Indonesia Kaya dalam menghadirkan karya seni berkualitas serta mengadaptasi kisah dari dunia sastra dan film ke dalam seni pertunjukan panggung. Kolaborasi antara Visinema dan Jakarta Art House ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi penggemar film dan teater, tetapi juga menghadirkan kisah Kaluna dalam format yang lebih dekat dan penuh emosi.

Related Post