Besok Puasa! Pemerintah Umumkan Awal Ramadan 23 Maret 2023

Sejumlah perwakilan hadir dalam konferensi pers tersebut, seperti dari DPR, MUI, BMKG, hingga ormas-ormas Islam.

213
Ramadan

Pemerintah lewat Kementerian Agama mengumumkan bahwa 1 Ramadan 1444 Hijriyah jatuh pada 23 Maret 2023. Hal ini diumumkan dalam Sidang Isbat yang dilakukan oleh Kemenag RI di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2023) malam.

“Kita bersepakat secara mufakat, bahwa 1 Ramadan jatuh pada hari Kamis, 23 Maret 2023,” ucap Menteri Agama, Bapak Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Kemenag, Rabu (22/3).

Sejumlah perwakilan hadir dalam konferensi pers tersebut, seperti dari DPR, MUI, BMKG, hingga ormas-ormas Islam.

Kementerian Agama beserta pihak terkait sebelumnya sudah melaksanakan Sidang Hisab penentuan awal Ramadan pada Rabu sore.

Sebelum Sidang Isbat dilaksanakan, para petugas pemantau hilal sudah disebar di seluruh Indonesia dari ujung barat sampai dengan ujung timur. Petugas pemantau hilal disebar di 124 titik mulai dari Provinsi Aceh sampai dengan Provinsi Papua Barat.

Apa Itu Sidang Isbat?

Ilustrasi pemantauan Hilal/Shutterstock

Melansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Isbat memiliki arti penentuan dan penetapan. Kalau disambungkan kepada sidang isbat, ini memiliki makna proses untuk menentukan atau menetapkan awal bulan dalam kalender Hijriyah.

Adapun di Indonesia penentuan awal Ramadan sering kali berbeda hari, walau ada waktu saat hari pertama puasa berbarengan. Sidang Isbat pertama kali dilakukan pada tahun 1962 untuk menetapkan 1 Ramadan kala itu.

Sidang Isbat diisi oleh paparan ulama/ahli dan pendapat organisasi-organisasi Islam sebelum mengambil keputusan tentang awal Ramadan dan Idul Fitri yang diumumkan kepada masyarakat.

Tentu hasil ini diumumkan setelah pemantauan hilal di berbagai daerah di Indonesia. Pemantauan hilal ini biasanya sudah dilakukan sejak sore hari sebelum Sidang Isbat.

Pengertian Hilal dan Cara Melihatnya

Ilustrasi pemantauan Hilal/Shutterstock

Dilansir dari berbagai sumber, rukyatul (pemantauan) hilal diartikan sebagai salah satu cara melihat dan mengamati hilal langsung. Pengamatan dilakukan pada hari ke-29 atau malam ke-30 pada bulan tertentu.

Adapun hilal sendiri adalah bulan sabit muda yang sangat tipis pada fase awal bulan baru. Untuk melihat hilal dengan mata telanjang hampir tidak mungkin bisa dilakukan karena adanya bias dengan cahaya matahati atau gelap bila sedang mendung.

Untuk melihat hilal biasanya dilakukan dengan menggunakan teleskop, maka pada malam itu akan dimulai satu bulan yang baru. Saat ini, Indonesia mengadopsi kriteria baru Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk menentukan awal Ramadan.

Ilustrasi pemantauan Hilal/Shutterstock

Adapun kriteria baru MABIMS untuk menentukan awal bulan adalah tinggi bulan minimal 3 derajat dan eongasi minimal 6,4 derajat.

Kementerian Agama sendiri pada tahun ini menetapkan 124 titik lokasi pemantauan hial yang dimulai dari Provinsi Aceh sampai dengan Papua Barat.

Baca juga: “Catat Gaess! Polda Sebut Waktu Kemacetan Jakarta di Bulan Ramadan Bergeser

Oiya, yang harus jadi catatan adalah setiap petugas pemantau hilal harus disumpah dulu ya Gengs baru bisa melaksanakan tugasnya.

Selamat menunaikan ibadah puasa ya Oppal Gengs. Semoga ibadah kita di bulan suci ini semakin banyak dan berlimpah ya. Aamiin.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.