Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Republik Indonesia merilis nama-nama unik yang ada di Tanah Air. Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Bapak Prof. Zudan Arif Fakrulloh, membagikan lima nama unik dan jadi satu-satunya di Indonesia.
“Ada yang spill sama saya ‘Pak, ada enggak di Indonesia penduduknya yang namanya unik-unik?’,” ucap Bapak Prof Zudan dalam akun TikTok pribadinya.
Lantas pertanyaan ini langsung ditanggapi oleh pihak Dukcapil bersama dengan timnya untuk mencari tahu list nama-nama unik yang ada di Indonesia.
“Saya dan tim Dukcapil sudah mencoba melihat nama-nama penduduk Indonesia di dalam database kependudukan yang menurut temen-temen Dukcapil namanya unik-unik,” lanjut Prof Zudan dalam video yang berdurasi kurang lebih satu menit itu.
Kelima nama unik itu memang cukup jarang kita temui di Indonesia, bahkan selama ini kamu mungkin belum pernah bertemu dengan mereka. Nama-nama itu mulai dari Selamat Pagi sampai dengan Susah Senang.
“Pertama namanya Dinas Komunikasi Informatika Statistik. Nama kedua adalah Gema Alunan Nada Indonesia. Nama unik ketiga adalah Selamat Pagi. Nama unik keempat Selamat Idul Fitri. Dan nama unik kelima adalah Susah Senang,” jelas Prof Zudan lebih jauh.
Hmm, dari daftar nama tersebut, kamu sudah pernah ketemu siapa, gengs?
Aturan Soal Pemberian Nama
Kemendagri sendiri memiliki panduan menyoal pemberian nama dalam Permendagri Nomor 73 Tahun 2022, yang salah satunya adalah mengatur jumlah huruf paling banyak 60 huruf termasuk spasi dan jumlah kata paling sedikit 2 kata.
Bapak Prof Zudan menjelaskan bahwa nama terlalu panjang akan berdampak kepada pencatatan sipil. Melihat basis data kependudukan yang ada, terdapat nama-nama yang jumlah hurufnya terlalu banyak, panjang melebihi ketentuan karakter pada aplikasi dan formulir dokumen.
Baca juga: “Tutorial Bikin KTP Digital yang Sudah Bisa Dibuat Hari Ini“
Jauh dari pada itu, diimbau kepada masyarakat untuk tidak memberi nama-nama yang bermakna negatif, bertentangan dengan norma agama, kesopanan, dan kesusilaan karena akan menjadi beban pikiran terhadap perkembangan anak sampai dengan dewasa.
“Jika ada nama orang hanya satu kata, disarankan, diimbau untuk minimal 2 kata, namun jika pemohon bersikeras untuk satu kata, boleh. Hal ini biasanya bersifat imbauan dan namanya tetap bisa dituliskan dalam dokumen kependudukan,” ucap Bapak Prof Zudan dikutip dari Kumparan, Selasa, 14 Maret 2023.
