Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia diresahkan oleh aksi hacker Bjorka yang melakukan tindakan peretasan terhadap situs-situs pemerintahan. Bahkan, aksi mereka ini diduga membocorkan beberapa rahasia negara. Namun, jauh sebelum Bjorka, ternyata ada beberapa hacker terkenal dan paling ditakuti. Siapa saja mereka? Kami akan memberikan informasinya untuk kamu.
Sebelum lebih jauh membahas tentang hacker terkenal ini, ada baiknya kita mengetahui dulu jenis-jenis hacker yang ada di dunia.
Jenis-jenis Hacker yang Ada di Dunia
Pada dasarnya, tidak semua hacker bekerja untuk kejahatan. Ada juga hacker yang bertugas untuk mengamankan website krusial pemerintahan, dan membantu lembaga negara untuk menghalau para peretas yang ingin masuk ke website tersebut.
Black Hat Hacker
Black Hat Hacker adalah jenis hacker yang bisa dikaitkan dengan tindakan kriminal. Hacker ini adalah orang-orang yang sengaja mengeksploitasi sistem komputer dan internet dengan niat jahat. Target yang ingin mereka capai juga beragam, mulai dari memperjualbelikan data pribadi, pemerasan, dan lain sebagainya.
White Hat Hacker
White Hat Hacker adalah seorang hacker yang memiliki tujuan berbanding terbalik dengan black hat hacker. Biasanya white hat hacker adalah orang-orang yang memiliki kemampuan developer, programmer, atau orang-orang lain yang memiliki kemampuan di bidang IT. Hacker putih ini biasanya melakukan pengetesan suatu website guna mencari celah keamanan yang ada di dalamnya.
Nantinya, celah ini akan dilaporkan kepada pemilik website untuk segera dilakukan perbaikan sesuai dengan celah yang ditemukan tadi. Sebelum bekerja, biasanya para hacker ini sudah memiliki izin dari sang pemilik website sehingga tidak ada pelanggaran yang terjadi.
Grey Hat Hacker
Hacker abu-abu atau Grey Hat Hacker berdiri diantara white hacker dan black hacker. Hacker abu-abu tidak memiliki niat jahat ketika melakukan aksi peretasan. Namun, metode yang dilakukan adalah cara illegal. Para hacker ini biasanya akan memberitahu pemilik ketika mereka menemukan celah yang mungkin bisa dieksploitasi.
Pesan yang akan diberikan oleh hacker abu-abu biasanya bersifat positif seperti memprotes kebijakan soal lingkungan dan lain sebagainya. Namun, yang membedakan hanyalah caranya yang illegal karena mereka meretas website tanpa izin dari pemiliknya.
5 Hacker yang Berhasil Retas Situs-situs Besar
Jauh sebelum Bjorka yang ramai belakangan ini, ada beberapa hacker terkenal di dunia yang sudah memulai aksinya beberapa tahun terakhir. Bahkan, ada remaja asal Indonesia yang berhasil menembus website NASA di Amerika Serikat.
Shaltai-Boltai
Shaltai-Boltai masuk ke dalam list hacker paling berbahaya di dunia. Akun media sosial Twitter milik Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, pernah menjadi sasaran pada Agustus 2014 lalu. Pesan yang berisi pengunduran diri dituliskan pada akun Twitter Medvedev oleh sekelompok hacker yang memberi nama Shaltai-Boltai. Mereka juga diduga berperan sebagai dalang yang membuka email pejabat Rusia ke publik.
Jonathan James
Jonathan James adalah remaja berusia 15 tahun (pada saat itu) yang berhasil membobol situs Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan perangkat lunak NASA yang disinyalir senilai $ 25 miliar. Software tersebut berfungsi untuk mengendalikan satelit yang tersebar di angkasa. Hal ini lah yang membuat nama Jonathan James masuk ke dalam list hacker paling berbahaya di dunia.
Yevgeny Bogacev
Rusia memang dikenal sebagai negara yang paling banyak melahirkan hacker. Salah satunya adalah Yevgeny Bogachev, pria ini disebut berhasil menciptakan GameOver Zeus (GOZ) virus Trojan terkuat yang bisa menyalin informasi perbankan tanpa diketahui. Bahkan, FBI merilis siapa saja yang berhasil menemukan Bogacev akan diberi hadiah $ 3 miliar.
Jim Geovedi
Indonesia juga pernah memiliki hacker yang paling berbaha di dunia. Ia adalah Jim Geovedi, yang sempat melumpuhkan kinerja satelit dan bahkan mampu menggeser posisinya sesuai dengan keinginannya.
Putra Aji Adhari
Putra Aji Adhari merupakan hacker Indonesia yang berasal dari Jakarta Selatan. Ia bisa terkenal usai mampu menembus situs bank dalam negeri dan menerobos situs NASA pada 2019 silam. Pada saat itu, Putra masih berusia 15 tahun dan diketahui mulai meretas sejak usia 12 tahun. Remaja jenius ini masuk ke dalam white hat hacker karena sengaja menembus databes situs yang diretas untuk memberitahukan kepada pemilik situs untuk memperbaiki sistem mereka.
