Mengandung Bawang! Pidato Pengembara Kuda Ahmad Munjizun yang Raih Gelar Doktor di Amerika Serikat

Hiks, tisu mana tisu?

215
Ahmad Munjizun

Kisah haru nan inspiratif datang dari Ahmad Munjizun, seorang mahasiswa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang meraih gelar doktor di Amerika Serikat. Video Ahmad Munjizun pun viral ketika memberikan pidato kelulusan dari North Carolina State University, Amerika Serikat.

Pada awal kalimat pidatonya, Ahmad Munjizun memperkenalkan diri bahwa dia adalah seorang pria yang datang dari pulau kecil Indonesia bernama Lombok.

“Datang dari Indonesia, dari desa kecil di pulau kecil bernama Lombok. Sebagai anak saya tumbuh memelihara binatang, kuda poni dan sapi. Saya tidak tahu akan dapat menjadi seorang doktor suatu saat dalam hidupku,” ucap Ahmad Munjizun dilihat dari video yang viral tersebut.

Dengan suara yang sedikit mulai agak terbata-bata dan berat, Ahmad mengatakan bahwa awalnya ia tak bisa berbahasa Inggris. Namun, berkat kerja keras dan kegigihan, ia berhasil mendapatkan gelar doktor yang tak disangka-sangka.

“Aku pun awalnya tidak bisa berbahasa Inggris. Hari ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik menghasilkan sesuatu yang kamu tidak pernah bayangkan dalam hidupmu,” tambah Ahmad Munjizun disambut tepuk tangan para tamu yang hadir di acara wisuda tersebut.

Pria yang tentu menginspirasi banyak orang ini juga bercerita bahwa dirinya tak memiliki siapa-siapa di Amerika kecuali teman yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri.

“Tinggal jauh dari rumah, aku tidak punya keluarga di sini. Tapi aku punya teman-teman yang aku anggap keluargaku sendiri. Mereka di situ (sambil menunjuk teman-temannya dan menitikkan air mata),” kata Ahmad Munjizun.

Sambil menitikkan air mata, Ahmad mengatakan terima kasih kepada teman-temannya yang sudah menyediakan “pundak” untuk menangis saat dirinya sedang down.

“Terima kasih atas pundak kalian untukku menangis saat aku down. Aku tahu bahwa laki-laki mestinya tidak menangis. Tapi saat ini aku ingin menangis,” tambah Ahmad Munjizun.

“Dan yang terakhir untuk motivator dan inspirator terhebat dalam hidupku yang selalu ada untukku tidak peduli seperti apa aku, tidak peduli seberapa buruk diriku. Walau mereka tidak berada di sini secara fisik, mereka sedang menonton dari Indonesia, ibu dan ayahku, dan semua saudaraku, keluargaku, terima kasih banyak, terima kasih banyak sudah mendukungku dan mengantarkanku sampai ke titik ini dan menjadikanku diriku hari ini. Tanpa kalian, aku tidak akan berada di sini, hari ini,” tutup pidato Ahmad Munjizun.

Baca juga: “Maria Cellina Wijaya, Sosok yang Banyak Menginspirasi Generasi Muda

Selamat untuk Ahmad Munjizun. Terima kasih sudah mengingatkan kami bahwa kerja keras dan kedisiplinan tak akan pernah mengkhianati hasil.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.