Mengenal Penyakit Antraks, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Hewan ternak paling rentan kena virus ini gaes!

74

Masyarakat diramaikan dengan wabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta, yang sampai memakan korban jiwa. Kasus ini berawal setelah mengonsumsi daging sapi yang sudah mati.

Sementara, Dinkes telah mengambil sampel orang-orang yang menyembelih dan mengonsumsi daging tersebut untuk dilakukan pemeriksaan.

Lantas, apa sebenarnya antraks itu dan bagaimana cara mencegahnya? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

Apa itu antraks?

Antraks
Ilustrasi penyakit antraks/shutterstock

Melansir situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan, anthrax atau antraks merupakan penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri gram positif berbentuk batang yang dikenal Bacillus Anthracis.

Dalam kondisi tertentu, bakteri ini membentuk spora yang sangat resisten dan mampu mempertahankan virulensinya selama bertahun-tahun.

Antraks sering menyerang hewan-hewan gembala seperti sapi, domba, kambing, dan kuda. Wabah ini juga bisa mengakibatkan penyakit parah pada manusia dan hewan. Seseorang bisa terkena penyakit antraks jika mereka melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi.

Cara penyebaran antraks pada manusia

Antraks
Ilustrasi penyebaran antraks/shutterstock

Orang bisa terinfeksi antraks ketika spora masuk ke dalam tubuh. Saat spora antraks masuk ke dalam tubuh, mereka bisa “diaktifkan”, lalu bakteri bisa berkembang biak, menyebar ke dalam tubuh, menghasilkan racun, dan menyebabkan penyakit parah.

Ini bisa terjadi saat seseorang menghirup spora, makan makanan atau minum air yang terkontaminasi spora, atau terkena spora pada luka atau goresan di kulit. Penyebaran antraks pada manusia terjadi sebagai infeksi kulit, paru, atau usus.

Cara penyebaran antraks pada hewan

Antraks
Ilustrasi hewan ternak/pexels

Hewan ternak sangat rentan terhadap anthrax jika mereka merumput di padang rumput yang terkontaminasi bakteri penyakit tersebut. Wabah antraks pada babi, anjing, kucing, dan hewan liar yang dipelihara di penangkaran umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri antraks.

Gejala antraks

Ilustrasi gejala antraks/shutterstock

Menurut laporan situs Mayo Clinic, ada empat rute umum infeksi antraks dengan masing-masing tanda dan gejala yang berbeda. Dalam kebanyakan kasus, gejala anthrax berkembang dalam waktu enam hari setelah terpapar bakteri.

1. Antraks kulit

Gejala antraks kulit ditandai dengan munculnya banyak benjolan di kulit yang disertai gatal. Benjolan ini sering muncul di area wajah, leher, dan lengan. Selanjutnya benjolan itu bisa berubah menjadi borok berwarna hitam, tapi nggak menimbulkan rasa nyeri.

2. Antraks pencernaan

Gejala antraks pencernaan atau antraks gastrointestinal antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Sakit tenggorokan
  • Sulit menelan
  • Sakit perut
  • Hilang nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Benjolan di leher
  • Diare
  • BAB berdarah

3. Antraks pernapasan

Gejala antraks pernapasan antara lain:

  • Nyeri saat menelan
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Mudah lelah
  • Dada terasa nggak nyaman
  • Sesak napas atau napas pendek
  • Syok
  • Radang selaput otak (meningitis)

Kapan harus ke dokter?

Antraks
Ilustrasi mengobati antraks/pexels

Anthrax merupakan penyakit yang jarang terjadi, tapi harus ditangani dengan cepat. Maka dari itu, segera cek ke dokter jika kamu mengalami gejala antraks seperti di atas, terutama kalau kamu sering bersentuhan dengan hewan ternak atau mengonsumsi daging hewan ternak setengah matang.

Cara mencegah penyakit antraks

Antraks
Ilustrasi mencegah antraks/shutterstock

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan beberapa cara untuk mencegah infeksi antraks. Berikut cara-cara pencegahannya.

  • Perawatan 60 hari dengan antibiotik-ciprofloxacin, doxycycline dan levofloxacin disetujui untuk orang dewasa dan anak-anak.
  • Pada beberapa kasus, pengobatan dengan antibodi monoklonal-raxibacumab dan oblitoxaximab.
  • Hindari hewan-hewan yang terinfeksi antraks.
  • Serangkaian vaksin antraks. Vaksin ini nggak mengandung bakteri hidup dan nggak menyebabkan infeksi. Namun, vaksin tersebut bisa menimbulkan efek samping, mulai dari nyeri di tempat suntikan hingga reaksi alergi yang lebih serius.

Perlu diketahui juga bahwa vaksin anthrax tidak ditujukan untuk masyarakat umum. Vaksin ini tersedia untuk kelompok orang tertentu dan diperuntukkan bagi personel militer, ilmuwan yang bekerja dengan antraks, dan orang-orang dengan profesi yang berisiko tinggi lainnya.

Itulah penjelasan mengenai penyakit antraks, gejala, dan cara mencegahnya. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan dihindari dari berbagai macam penyakit. Stay safe, stay healthy and eat healthy, gengs!

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!