Mengenal Sejarah Artificial Intelligence dan Manfaatnya dalam Kehidupan Manusia

Teknologi ini ternyata sudah dikembangkan sejak tahun 1940-an, lho!

1496

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sedang banyak dibicarakan di media sosial. Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini banyak banget masyarakat yang penasaran dengan kemampuan yang bisa dilakukan oleh AI atau kecerdasan buatan ini.

Sebenarnya, teknologi Artificial Intelligence (AI) ini bukan hal yang baru dalam kehidupan manusia. Apalagi, bisa dibilang kalau pemanfaatan AI saat ini sudah bersinggungan dan banyak memiliki peran penting untuk mempermudah kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.

Ilustrasi Artificial Intelligence/Via: Shutterstock

Seperti aplikasi pengedit foto, deteksi spam dalam e-mail dan juga asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan juga Alexa. Lalu sejauh apa sih teknologi AI dapat menguntungkan kehidupan manusia? Berikut penjelasannya!

Apa itu Artificial Intelligence (AI)?

Artificial Intelligence (AI) sendiri merupakan sebuah program komputer yang dirancang mengikuti tindakan dan pola pikir dari manusia, makanya AI juga sering disebut sebagai kecerdasan buatan.

Biasanya, AI diprogram untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan umum yang memerlukan tenaga manusia atau kecerdasan manusia untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.

Ilustrasi Artificial Intelligence/Via: Shutterstock

AI memiliki tiga fokus penting, yang pertama adalah learning yang merupakan langkah penting untuk mengumpulkan data dan pembuatan instruksi khusus yang biasa disebut algoritma. Lalu ada reasoning, yaitu tahap untuk menganalisis semua data yang telah terkumpul untuk menemukan pola tertentu yang dilakukan oleh algoritma.

Serta yang terakhir yakni self-correction. Tahap ini merupakan proses yang paling menarik karena AI dapat mengoreksi dirinya sendiri, serta memperbaiki atau evaluasi kesalahan yang dilakukan sehingga hasil yang didapatkan dalam proses selanjutnya lebih baik.

Konsep AI Alan Turing

Alan Turing/Via: Encyclopedia Britannica

Meski bukan penemu pertama kali, tapi pekerjaan substantial paling awal di dalam bidang Artificial Intelligence (AI) dilakukan pada pertengahan abad ke-20 oleh ahli logika dan perintis komputer ternama yang berasal dari Inggris, yakni Alan Mathison Turing.

Pada tahun 1950, Turing membuat mesin komputasi abstrak yang terdiri dari memori yang enggak terbatas dan alat pemindai yang bergerak antara memori. Tindakan pemindaian ini juga ditentukan oleh sebuah program instruksi yang juga disimpan dalam memori komputer dalam bentuk simbol.

Berkat konsep program dari Turing itulah, AI mampu berkembang, dan saat ini mampu beroperasi, memodifikasi diri, meningkatkan programnya sendiri, dan dianggap sebagai pintu pembuka perkembangan AI di masa modern.

Konsep tersebut sekarang dikenal sebagai universal Turing machine (mesin Turing universal). Hingga saat ini, AI telah berkembang secara paralel dengan perkembangan pemrosesan komputer.

Sejarah Artificial Intelligence di Dunia

Melansir dari berbagai sumber, sejatinya AI mulai berkembang sejak tahun 1940 saat buku Principia Mathematica karya Bertrand Russel dan Alfred North Whitehead terbit. Buku ini membahas tentang tahap awal dari kecerdasan buatan.

Lalu pada tahun 1950, ilmuwan matematika Inggris yakni Alan Turing menerbitkan jurnal Computing Machinery and Intelligence yang mengenalkan Turing Test yang dianggap sebagai pintu pembuka perkembangan AI di masa saat ini.

Pada tahun 1955, sebuah program AI pertama di dunia muncul yakni “Logic Theorist” yang mampu menirukan kemampuan manusia dalam penyelesaian masalah (problem solving) yang diciptakan oleh Allen Newell dan Herbert A. Simon.

Allen Newell dan Herbert A. Simon/Via: Computer Timeline

Karena program tersebut, AI langsung menjadi perhatian pada masa itu, lalu satu tahun setelahnya yakni pada 1956, ilmuwan komputer asal Amerika Serikat yakni McCarthy dan Marvin Minsky mengadakan pertemuan antara para ilmuwan komputer dan mencetuskan nama Artificial Intelligence (AI) yang kita kenal hingga saat ini.

Pada tahun 1980, Edward Feigenbaum mengenalkan expert system yakni sebuah sistem yang dapat meniru proses penentuan keputusan dari seorang ahli. Pada tahun 1989 penemuan World Wide Web atau WWW pertama kali ditemukan oleh Tim Berners-Lee.

Masuk ke tahun 90-an, AI mulai berkembang seiring dengan perkembangan penerapan psikologi dalam ilmu komputer. Salah satunya ialah Internet of Things (IoT) oleh Kevin Ashton pada tahun 1999, sistem cloud yang terus dikembangkan mulai dari tahun 1950 hingga 90-an. Kemudian, muncul istilah big data oleh John R. Mashey pada tahun 1998, dan deep learning oleh Geoffrey Hinton pada tahun 2006.

Dalam kurun waktu 2011–2014 banyak perusahaan pengembang dari smartphone mulai memperkenalkan AI ke dalam perangkat gawai, yakni asisten virtual seperti Siri dari Apple, Google Assistant dari Google, Alexa dari Amazon, dan Cortana dari Microsoft.

Ilustrasi asisten virtual/Via: Shutterstock

Pada tahun 2018, aplikasi FakeApp pertama kali disebarkan di situs Reddit, aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk dapat mengedit dan menukar wajah seseorang dalam sebuah video hingga nyaris mirip seperti aslinya.

Tahun 2020, GPT-3 sebuah model bahasa pertama kali dikembangkan oleh OpenAI. Lalu muncul program Dall-E yang mampu menciptakan gambar dari perintah kata-kata, hingga akhirnya ada ChatGPT yang mampu menulis esai atau puisi serta Chatbot yang mampu memahami instruksi kompleks yang dapat mengingat percakapan.

Lalu baru-baru ini, muncul teknologi AI seperti aplikasi Midjourney dan Stable Diffusion yang dapat membuat karya foto atau seni yang unik, seperti foto masa kecil dari para Presiden Indonesia beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, ada juga metode atau teknologi text-to-speech (TTS) yang bisa menirukan berbagai macam suara, salah satunya suara Ariana Grande yang menyanyikan lagu “Komang” beberapa waktu lalu. Dan yang terakhir yakni fenomena dosen AI pertama di Indonesia.

Penerapan AI Dalam Kehidupan Manusia

Berikut beberapa contoh penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang sudah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Virtual Reality (VR). Teknologi ini dikenal juga dengan realitas virtual yang dapat membuat setiap individu berinteraksi secara nyata dengan objek imajinasi hasil simulasi dari komputer. Biasanya, kamu dapat menggunakan atau melihat teknologi VR ini di dalam video game.
  2. Mobil pintar. Karena kecanggihannya, teknologi AI sudah digunakan manusia di dalam kendaraan sehari-hari seperti mobil. Beberapa tahun ke belakang, pasaran otomotif juga dihebohkan dengan mobil yang sudah dilengkapi dengan sebuah chip berteknologi AI yang dapat membuat mobil menjalankan beberapa sensor salah satunya fitur mengemudi sendiri atau autopilot.
  3. Memaksimalkan kamera smartphone. Penerapan teknologi AI lainnya dalam ponsel juga bisa kamu lihat dengan fitur kamera bokeh. Dengan teknologi AI, saat ini smartphone kamu dapat memotret, merekam, mendeteksi objek foto, dan memaksimalkan sejumlah pengaturan lainnya sehingga hasilnya lebih berkualitas.
  4. Aplikasi ojek online. Manfaat satu ini pasti juga sering kamu gunakan, gengs. Salah satu kecanggihan dari AI yakni bisa mengoptimalkan proses memilih pengemudi dengan jarak terdekat dalam aplikasi ojek online kamu. Selain itu, teknologi AI juga memiliki peran penting dalam pendeteksian rumah makan terdekat, ulasan terbanyak dari sebuah restoran, hingga perhitungan tarif yang harus kamu bayar dan lain sebagainya.
  5. Rekomendasi E-commerce. Dalam pengaplikasiannya, AI akan memunculkan beberapa rekomendasi produk yang sedang kamu cari. Well, itu merupakan hasil kerja AI yang menganalisis seluruh pola pencarian dari smartphone kamu.
  6. Berbagai macam aplikasi foto. Teknologi AI dapat bekerja dengan cepat melakukan suatu pekerjaan, seperti dalam aplikasi pengeditan foto, yang cuma dengan sekali klik dapat mengganti background, mengubah warna, bahkan juga menghilangkan objek tertentu di dalam foto.
  7. Pengenalan ID wajah di smartphone. Teknologi pengenalan wajah (face recognition) merupakan teknologi biometrik wajah yang menggunakan AI. Teknologi pengenalan wajah ini memiliki metode yang hampir sama seperti biometrik sidik jari atau fingerprint.
  8. Navigasi Google (Google Maps). Teknologi AI juga digunakan untuk aplikasi Google Maps. Dengan bantuan AI, kamu bisa menemukan opsi jalan yang enggak macet atau jalan tikus menuju tujuan, menemukan beberapa tempat populer, hingga fitur live direction.

Terciptanya Artificial Intelligence memang dapat menghasilkan keuntungan dan kemudahan bagi manusia. Tapi ada baiknya teknologi tersebut digunakan secara bijak dan masih dalam hal yang positif ya, gengs!

via GIPHY