Keberlanjutan atau sustainability adalah sebuah konsep yang kian penting, dan sudah dicanangkan sejak tahun 1980-an. Konsep ini bisa dimaknai sebagai proses menjaga keberlangsungan lingkungan sekitar secara dinamis dan terus menerus, sehingga Bumi sebagai tempat kita hidup bisa dihuni secara jangka panjang.
Nah, sebagai salah satu caranya, kita bisa mempraktekkan proses pembangunan keberlanjutan. Dalam Brundtland Report pada Oktober 1987, pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Dunia saat ini memang sedang bergerak cepat menuju perubahan dalam banyak hal. Sebut saja lewat digitalisasi, globalisasi, dan degradasi dunia yang alami. PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) pun mengakui hal ini dan merevisi tujuan pembangunan mereka untuk memasukkan pembangunan yang adil dan kelestarian lingkungan.
Tujuan utama konsep keberlanjutan ini adalah untuk mengendalikan bahaya perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di tahun 2016-2030.
Sejalan dengan hal ini, publik, swasta, dan sektor ketiga sekarang diminta untuk ikut mengadopsi kebiasaan “hijau” atau ramah-Bumi, di mana mereka menciptakan komunitas yang lebih adaptif dan tangguh terhadap perubahan iklim.
Saat ini, sustainability penting untuk memastikan bahwa sebagai manusia kita bisa terus memiliki air, bahan, dan sumber daya untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan kita.
Untuk mendukung gerakan sustainability, setiap generasi – mulai dari tua hingga muda – harus senantiasa mengasah inovasi, perilaku pemilahan sampah, gerakan recycle, reuse, reduce (3R), serta berbagai kampanye untuk mendukung hal tersebut.
Kalau kamu, apa yang biasa kamu lakukan untuk mendukung gerakan sustainability?
