Mengulik Fenomena Cross Genre Music yang Kini Jadi Tren di Indonesia

Modern ini, musik lebih variatif.

144
Musik Lintas Genre

Musisi di Indonesia kini lebih berani dalam bereksplorasi. Ditambah di era digital seperti sekarang, minat orang-orang terhadap musik semakin beragam.

Pengamat musik sekaligus manajer band metal/hardcore Seringai, Wendi Putranto, pun mengakui hal yang sama. Wendi mengatakan, tren musik sekarang sangat berbeda dengan 5-10 tahun ke belakang.

“Kalau dulu zaman MTV, zaman radio, ada satu tren tertentu seperti tren musik ska, emo. Dan sekarang ini kayaknya sudah enggak begitu ya,” ucap Wendi, seperti dikutip dari Kompas.com.

Musik Lintas Genre
Killing Me Inside menjadi band emo yang cukup populer di Indonesia tahun 2006/YouTube

Menurutnya, musik sekarang menjadi sangat variatif dan enggak ada yang dominan. Bahkan, musik dalam berbagai genre kini juga lebih mudah diakses oleh semua orang.

“Menurut saya enggak ada tren yang dominan, semuanya punya penggemar, semuanya membangun fan base masing-masing,” kata Wendi.

Fenomena cross-genre music (musik lintas genre)

Tren musik tertentu di Indonesia ternyata sudah berakhir sejak 10 tahun lalu atau dulu lebih dikenal sebagai emo. Hal ini membuat cross-genre atau musik lintas genre mulai mengambil alih posisi utama di dalam kancah musik secara umum.

“Enggak heran dengan adanya cross-genre ini membuat semua festival sekarang punya line up yang enggak terpikirkan sebelumnya,” jelas Wendi.

Wendi melanjutkan, sebut saja band-band seperti Kangen Band, Radja, atau Setia yang dulu enggak pernah manggung bersama dengan band-band yang punya nama besar seperti Dewa 19 dan Gigi.

Musik Lintas Genre
Kemeriahan konser Dewa 19/@officialdewa19

Band-band itu dulu menjadi warga negara kelas dua di ranah pop melayu. Sekarang banyak festival yang menggabungkan semua line up untuk tampil bareng,” ujar Wendi.

Well, meski tren musik sekarang sudah lebih bervariasi, tapi genre utama seperti dangdut dan pop tetap mendapatkan fan base yang lebih besar di Indonesia.

“Kalau rock sih akan begitu saja, enggak pernah menjadi besar banget atau kecil banget. Tapi kalau musik dangdut dari Sabang sampai Merauke benar-benar banyak peminatnya.”

Di samping itu, menurut Wendi, K-Pop juga kini punya fan base yang gokil banget, dan kebanyakan memang masih perempuan.

Musik Lintas Genre
BLACKPINK saat konser di GBK, Jakarta/@jennierubyjane

Melihat perkembangan tersebut, musik lintas generasi mungkin masih menjadi tren sampai tahun ini. Terbukti dari adanya festival-festival yang menampilkan musisi-musisi dari beragam macam genre musik dalam satu line up-nya.

Bagaimana menurut kamu soal fenomena cross-genre music ini, gengs? Berikan komentar kamu di bawah, ya!

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!