Muhammad Sadad, Jatuh Bangun Rintis Erigo dari Studio Kamar sampai Billboard Times Square!

Jatuh bangunnya Erigo dapat dikelola dengan baik oleh Bapak Sadad, hingga akhirnya semakin membesar.

283

Erigo, salah satu nama brand apparel lokal kenamaan Indonesia, pasti udah enggak asing lagi di telinga kamu kan Oppal gengs? Apalagi bagi kamu nih penggemar street style yang menjadi salah satu fokus utama dari brand yang lahir pada tahun 2011 ini.

Erigo merupakan brand pakaian lokal yang menawarkan berbagai macam produk dengan desain kasual, trendi, timeless, dan juga universal atau bisa digunakan baik laki-laki maupun perempuan.

Memiliki desain yang sangat khas yakni simple street style enggak heran kalau brand ini sangat digandrungi oleh anak muda atau dilabeli dengan produk gen Z banget!

Bahkan, saat ini juga banyak loh para om dan bapak-bapak di luar sana yang menggunakan produk dari brand lokal ini, keren banget kan?

Nah gengs, seiring besarnya nama Erigo di jenama pakaian lokal Indonesia, maka semakin besar pula nama pejuang atau founder dari Erigo yakni Bapak Muhammad Sadad yang sangat berusaha keras untuk memajukan nama brand nya hingga saat ini gengs.

Bukan perjalanan yang singkat, Bapak Sadad ternyata juga mengalami proses jatuh-bangun atau rugi-untung di dalam perjalanan karirnya. Well, gimana ya perjuangan Bapak Sadad untuk membangun salah satu brand kebanggaan anak muda Indonesia ini? Berikut ulasannya!

Perjalanan Awal Merintis Clothing Line

FYI gengs, pada awalnya Bapak Sadad menciptakan sebuah clothing line dengan konsep pakaian bertema batik dan ikat-ikat bernama Selected and Co pada tahun 2010 lalu.

Ia memulai bisnisnya sendiri tanpa karyawan atau tim dari sebuah studio kamar di salah satu apartemen di wilayah Depok.

Timeline Perjalanan Erigo/Via: Website Resmi Erigo

Namun pada bulan Juni tahun 2013, ia mengganti nama brand nya menjadi Erigo karena nama brand sebelumnya ternyata sudah dimiliki oleh pebisnis lain.

Nah kalau nama Erigo sendiri, belum banyak yang mengetahui kenapa Bapak Sadad menamai brand nya dengan nama tersebut gengs. Tapi, kalau menurut bahasa Nordik Kuno, Erigo memiliki makna penguasa bumi, penguasa abadi, atau satu-satunya yang paling kuat.

Pada perjalanannya, selain mengganti nama brand, Bapak Sadad juga merubah konsep clothing line nya menjadi bisnis fesyen dengan gaya yang kasual. Beberapa produknya antara lain jaket, sweater, celana, hingga kaos Erigo.

Di usia bisnisnya yang masih muda, Bapak Sadad banyak menghadapi berbagai rintangan hingga mengalami kerugian mencapai puluhan juta gengs. Setelah beberapa modal yang ia keluarkan untuk memasarkan dan menjual produknya, namun ia sama sekali enggak mengalami untung dari bisnisnya tersebut.

โ€œKami sempat rugi. Jadi kayak pameran di Malaysia, biaya operasional sampai 25 juta, tapi pendapatan hanya 5 juta. Terus, pameran di Surabaya, Makassar, itu bener-bener rugi,โ€ kata Bapak Sadad ketika diwawancarai oleh KoinWorks.

Karena mengalami kerugian yang bertubi-tubi itu gengs, Bapak Sadad terpaksa untuk melepaskan pendidikan S1-nya yang kala itu berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

โ€œJadi kenapa gue ngundurin diri dari kuliah, karena saat itu utang gue udah numpuk, dan ini harus gue selesaikan,โ€ jelas Sadad melansir dari sumber yang sama.

Peran Orangtua dalam Perjalanan Bisnisnya

Perjalanannya tersebut tentu enggak mudah bagi Bapak Sadad, melepaskan pendidikan untuk sebuah bisnis yang bahkan belum terlihat titik terangnya. Tapi untungnya gengs, saat ia mengalami kegagalan, Bapak Sadad mendapatkan kekuatan dan dukungan yang sangat besar dari orang-orang terdekatnya, salah satunya orangtuanya.

Bapak Sadad mengatakan, pada saat itu orangtuanya selalu berusaha terlibat untuk mengeluarkannya dari keterpurukan.

โ€œPas fase-fase gue terpuruk, orangtua gue sempet yang harus jual ruko, jual ini itu, jual aset buat kemajuan usaha gue. Orangtua gue selalu berpesan, โ€˜Bang, ketika susah, ketika lagi ada masalah, cerita sama Mama ya, cerita sama Papa, biar dibantu doa jugaโ€™,โ€ kenang Bapak Sadad.

Well, semua dukungan dari orang tua yang Bapak Sadad berikan baik doa ataupun materi, seperti suntikan khusus baginya. Pria kelahiran Aceh pada 15 Juni 1990 ini pelan-pelan menata kembali bisnisnya dan hidupnya.

Selain dijual secara online, Erigo juga membuka sebuah pop store di sejumlah mal serta mengikuti berbagai pameran fesyen di Jakarta.

Bak sebuah peribahasa โ€œHabis Gelap Terbitlah Terangโ€ perjuangan jatuh bangun dan doa dari orangtua Bapak Sadad ini akhirnya membuahkan hasil yang manis gengs.

Pada tahun 2015 lalu, nama Erigo banyak menyedot perhatian masyarakat terutama generasi muda dan berhasil meningkatkan penjualan hingga ribuan persen. Ia bahkan mendapatkan omzet yang sangat besar yakni mencapai Rp 22 Miliar.

Pada saat momen ini, Bapak Sadad tidak ingin kehilangan momentum atas naiknya brand yang ia besarkan. Semua keuntungannya lantas ia olah kembali agar Erigo terus dapat berkembang.

โ€œTahun 2014, penjualan Erigo itu nomor satu. Dan pada 2015 penjualan Erigo luar biasa. Selama itu, saya enggak beli aset untuk pribadi. Semua keuntungan saya putar untuk membesarkan Erigo,โ€

Demi membesarkan nama brand nya ini, pada tahun 2016 Bapak Sadad kemudian melakukan pemotretan pertamanya di luar negeri gengs. Ia meminta bantuan dari travel blogger Febrian dan artis Lala Karmela sebagai brand ambassador pertama dari Erigo.

Setelah itu, Erigo terus bertumbuh dan kerennya gengs, mereka juga banyak membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat hingga mengumpulkan sebanyak 600 karyawan.

Terpuruknya Erigo di Tengah Kesuksesannya

Anyway gengs, kamu mungkin belum tau kalau setelah berkembangnya bisnis Erigo menjadi cukup besar, brand ini juga pernah jatuh kembali hingga menyebabkan beberapa pukulan telak bagi Bapak Sadad.

Melansir dari Investor.id, pada tahun 2019 lalu Instagram official Erigo terkena hack dan salah satu aset dari Bapak Sadad harus disita. Enggak cuma itu gengs, pada tahun ini juga kantor Erigo yang semula berada di daerah Kemang, harus terpaksa pindah ke Parung, Bogor untuk menyeimbangkan pengeluaran mereka.

Setelah pindah ke Parung, Bogor, Bapak Sadad harus meredam beberapa egonya dan mulai menjalani bisnis dengan timnya sendiri. Ia lantas menguatkan timnya, dan lebih mempersiapkan segala promosi untuk cepat mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan yang pada saat itu sedang enggak baik-baik aja gengs.

โ€œDi Parungย costย kan rendah, tim juga bekerja lebih keras dan lebih siap. Kami tidak melibatkan agencyย untuk promosi dan lain-lain, semua kami create sendiri, dan kami cepat men-develop sesuatu. Alhamdulillah, di akhir 2019 penjualan kami tumbuh pesat bahkan nomor satu di atas penjualan Ramayana,โ€ ucap Bapak Sadad.

Pada tahun 2020, Erigo telah berhasil tumbuh pesat kembali hingga membangun pabrik, gudang, dan kantor di Legok, Karawaci, Banten seluas 3 hektar di atas lahan 5 hektar.

Erigo Tampil Perdana di New York Fashion Week

Setelah perjalanan jatuh bangunnya, akhirnya Bapak Sadad berhasil membawa Erigo melebarkan sayapnya untuk pertama kali ke kancah internasional gengs. Well deserved, Erigo!

Pada tahun 2021 lalu, Erigo berhasil menjadi lokal brand satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang akan tampil di panggung New York Fashion Week The Shows yang merupakan panggung utama dari acara fesyen tahunan yang sangat bergengsi ini.

Dalam rangka sepuluh tahun berkarya, Erigo menampilkan koleksi eksklusif lini pakaian yang mereka namakan โ€œErigo Xโ€.

Bukan cuma itu gengs, kesuksesan besar Erigo juga terlihat dari upayanya yang memboyong belasan influencer dan artis Tanah Air ke Amerika langsung untuk memperkenalkan produknya lebih besar.

Beberapa nama tersebut antara lain Gading Marten, Luna Maya, Febby Rastanty, Enzy Storia, Denny Sumargo, Alika Islamadina, Salim Nauderer, Arief Muhammad, Ayla Dimitri, Rachel Vennya, Omar Daniel, Reza Chandika dan Den Dimas.

Enggak cuma hadir di NYFW, nama Erigo bahkan juga tampil untuk pertama kalinya di Billboard Times Square, New York pada Maret 2021 lalu.

BTW, kesuksesan Erigo di NYFW ini juga berlanjut pada tahun lalu. Sebanyak 60 tampilan dari lini terbaru โ€œErigo Xโ€ ditampilkan di peragaan busana New York Fashion Week (NYFW) Spring/Summer 2023 pada tanggal 12 September lalu di Springs Studio, New York.

Deddy Corbuzier Menyuntik Dana Erigo

Dari perjalanan dan kesuksesan yang Erigo capai hingga pada saat ini, enggak heran kalau pada bulan April tahun lalu penjualan Erigo mencapai omset terbesar sepanjang 11 tahun perjalanannya.

Selama tiga tahun terakhir, Erigo juga menjadi brand fesyen dengan penjualan terbesar di top marketplace di Indonesia.

Well, kesuksesan tersebut berhasil membuat Deddy Corbuzier tertarik untuk menanamkan modal di Erigo dan menjadi investor pertama dari Erigo sejak mereka berdiri.

Dari dana investasi yang telah diberikan oleh Deddy Corbuzier, nantinya akan Bapak Sadad manfaatkan untuk membangun rencana besarnya yakni membangun 500 toko hingga 5 tahun ke depan.

Okay gengs, itu dia perjalanan yang sangat menginspirasi dari Bapak Muhammad Sadad yang enggak pernah nyerah untuk bangkit dan membangun brand nya sendiri.

Masa-masa sulit tersebut pasti enggak bakal dilupaian oleh Bapak Sadad dan tentunya bakalan jadi pelajaran hidup yang baik bagi kita gengs.

Oh iya, supaya lebih seru untuk tau cerita Bapak Sadad lebih lengkap, kira-kira apa baiknya kita undang Bapak Sadad ke podcast CEO Talks bersama OPPAL aja ya gengs? Gimana menurut kamu? Komen di bawah ya!

via GIPHY