Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19 persen pada tahun 2023 atau tembus 215.626.156 jiwa daro total populasi yang sebesar 275.773.901 jiwa.
Ketua Umum dari APJII, Bapak Muhammad Arif, mengatakan bahwa dibandingkan pada survei periode sebelumnya, tingkat penetrasi internet Indonesia pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 1,17 persen.
“Peningkatan penetrasi ini masih didorong oleh penggunaan internet yang kian jadi kebutuhan masyarakat, khususnya semenjak pandemi Covid-19 pada tahun 2020,” ucap Bapak Muhammad Arif dilihat dari laman apjii.or.id, Jumat (17/3).
Faktor lain menurut Bapak Arif yang menjadikan kenaikan penggunaan internet ini adalah masih banyaknya perusahaan yang tetap memberlakukan sistem kerja WFH (Work From Home) meski saat ini pemerintah sudah tidak lagi memberlakukan PPKM.
Jauh dari pada itu, bila dilihat lebih terperinci kategori gender, hasil survei ini menunjukkan kenaikan tingkat penetrasi internet untuk laki-laki pada 2022-2023 sebesar 79,32 persen dari total populasi laki-laki.
Sedang tingkat penetrasi internet untuk perempuan sebesar 77,36 persen dari total ppopulasi perempuan yang ada di Indonesia.
Tak sampai di situ, survei APJII ini juga membandingkan penetrasi internet pada klasifikasi urban (perkotaan) dan klasifikasi (pedesaan dan daerah tertinggal).
“Survei menunjukkan bahwa tingkat penetrasi urban adalah sebesar 77,36 persen dari jumlah populasi di daerah urban dan penetrasi internet pada daerah rural sebesar 79,79 persen dari jumlah populasi penduduk daerah rural,” tambah Bapak Arif.
Banten Paling Banyak
Bila lebih dirinci lagi, penetrasi pengguna internet tertinggi atau di atas 80 persen berada di Banten dengan 89,10 persen dan diikuti DKI Jakarta dengan 86,96 persen.
Baca juga: “Masyarakat Indonesia Makin Cerdas Main Internet, Benarkah?“
Disusul oleh Jawa Barat dengan 82,73 persen, Kepulauan Bangka Belitung dengan 82,66 persen, Jawa Timur 81,26 persen, Bali 80,88 persen, Jambi 80,48 persen, Sumatra Barat 80,31 persen.
Sekilas informasi, survei ini dilakukan para periode 10 Januari sampai dengan 27 Januari 2023 yang mencakup 38 provinsi di Indonesia dengan total responden sebanyak 8.510 responden.
