Pakar Jelaskan Bagaimana Gunung Baru di Bawah Laut Bisa Muncul di Pacitan

Gunung baru ini menarik perhatian banyak orang. Pakar dari ITB menjelaskannya.

1197
0
Ilustrasi gunung api di bawah laut

Masyarakat akhir-akhir ini dihebohkan oleh kemunculan gunung baru di bawah laut yang berada di Pacitan, Jawa Timur. Kemunculan gunung baru ini adalah salah satu bukti bahwa bumi ini terus bergerak dan efeknya adalah kemunculan dari gunung baru seperti yang ada di Pacitan.

Gunung baru yang ada di Pacitan ini ditemukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) saat sedang melakukan survey Landas Kontinen Ekstensial di wilayah tersebut. Gunung baru ini menarik perhatian banyak orang sehingga banyak pakar gunung api yang angkat bicara.

via GIPHY

Salah satunya adalah Bapak Mirzam Abdurrachman yang juga Dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB). Beliau mengatakan bahwa gunung api yang berada di Jawa sangat erat kaitannya dengan subduksi lempeng-lempeng yang ada di bagian selatan.

Subduksi ini dimulai kurang lebih 55 juta tahun yang lalu. Subduksi ini kemudian menghasilkan magmatisme yang kemudian muncul ke permukaan sebagai gunung-gunung api yang terbentang sepanjang Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Secara sederhana, orang-orang kemungkinan akan berpikir bahwa deretan gunung api akan selalu memanjang dari barat ke timur. Namun, distribusi gunung api tidak sepenuhnya membentuk garis lurus.

Ilustrasi gunung di bawah laut
Ilustrasi gunung di bawah laut/Shutterstock

Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dari kondisi zona subduksi di selatan Pulau Jawa. Kompleksitas ini berasal dari beberapa hal, seperti laju subduksi yang mencapai 6,7 – 7 cm dalam satu tahun, perbedaan umur lempeng yang memasuki 3 bagian Pulau Jawa, hingga perbedaan komposisi kerak lapisan terluar Pulau Jawa.

Selain itu, ada pula hal menarik lain yang biasa disebut sebagai “Roo Rise” atau “Oceanic Plateu” dengan dimensi luas 25.000 kilometer persegi dan ketebalan rata-rata 15 kilometer. Hal ini bisa menyebabkan palung mundur ke arah utara sejauh kurang lebih 60 kilometer.

Mundurnya palung ini kemudian akibat dari masuknya “Roo Rise” ke Palung Jawa sejak 1,1 atau 1,3 juta tahun lalu. Selain itu, masuknya “Roo Rise” ke palung menimbulkan gangguan yang memunculkan tonjolan dari Jawa Timur sampai Selatan Lombok yang diinterpretasikan sebagai gunung bawah laut.

“Nah, jadi yang sedang hangat dibicarakan iru adalah nomor 4,” ucap Bapak Mirzam menunjuk gambar tonjolan di selatan lepas pantai Pacitan, dikutip dari nationalgeographic.grid.id.

Sesungguhnya, menurut Pak Mirzam ada beberapa tonjolan yang jika diperhatikan ada 5-10 tonjolan. Pak Mirzam juga mengatakan bahwa gunung api ini sudah diidentifikasi sejak lama.

“Sebenarnya tonjolan-tonjolan ini udah teridentifikasi sejak 2006 silam,” tambah Pak Mirzam yang juga Kaprodi Magister Doktor Teknik Geologi ITB itu.

Jadi, Pak Mirzam memiliki kesimpulan bahwa gunung api bawah laut yang muncul di selatan Pacitan ini merupakan efek kompleksitas zona subduksi di selatan. Mulai dari faktor komponen yang tidak homogen, perbedaan umur lempeng, dan “Roo Rise” yang mengganjal hingga timbulnya gangguan.

Baca juga: “Liburan ke Pantai atau Gunung Bisa Tunjukkan Karaktermu, Kok Bisa? Ini Jawabannya!

Jika dianalisis lebih jauh, sebagian slab yang bertemu lempeng di Pulau Jawa akan menimbulkan fragmen “Roo Rise” yang naik (buoyant roo rise fragment). Slab adalah porsi dari lempeng tektonik yang menujam di batas subduksi.

Slab ini akan menimbulkan tonjolan dan sebagian slab masuk ke dalam. Sebagian slab yang masuk akan menentukan bahaya atau tidaknya gunung tersebut.

Pak Mirzam mengatakan bahwa slab yang ada di Pacitan ini cukup dangkal, yakni 10-15 kilometer. Hal tersebut menyebabkan potensi gunung api baru di bawah laut ini tidak seperti potensi gunung api yang aktif di Pulau Jawa pada umumnya.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Editor's Pick