Perjalanan Karier Syabda Perkasa Belawa, Sejak Kecil Sudah Pengen Jadi Pebulutangkis

Syabda bahkan pernah bolak balik Jakarta – Kudus seorang diri saat masih kecil.

95

Atlet bulutangkis muda Indonesia, Syabda Perkasa Belawa tutup usia usai mengalami kecelakaan bersama keluarganya di Tol Pemalang, Jawa Tengah kemarin, Senin (20/3) dini hari WIB.

Kabar berpulangnya Syabda juga disampaikan oleh legenda bulutangkis Indonesia yakni Yuni Kartika pada laman Instagramnya.

β€œTelah Meninggal Dunia, Syabda Perkasa Belawa πŸ™πŸ™πŸ™ Syabda meninggal dunia dalam perjalanan ke Sragen utk berziarah krn neneknya meninggal dunia 😩😩😩 Selamat Jalan Syabda, you will be missed πŸ€—πŸ€—πŸ€—,” tulisnya.

Menjadi salah satu atlet muda berbakat di Indonesia, Syabda ternyata sudah memiliki bakat dan cita-cita ini sejak usianya masih kecil. Sejak berada di bangku Sekolah Dasar (SD), Syabda sudah mewakili sekolahnya di Bekasi dalam kompetensi bulutangkis, ia juga menjadi juara 1 tingkat Jawa Barat pada saat itu.

Berkat bakat dan prestasinya ini ia memantapkan pilihannya untuk menjadi pebulutangkis profesional dan mengikuti beasiswa Djarum pada saat dirinya akan memasuki gerbang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Meski masih dalam usia yang sangat muda yakni 12 tahun, Syabda mengejar impiannya menjadi pebulutangkis nasional dan resmi bergabung dengan PB Djarum di Kudus lewat jalur audisi umum pada tahun 2013 lalu.

Sejak kecil, Syabda memang dikenal memiliki pribadi dengan tekad yang kuat dan mandiri. Pilihannya ini membuat Syabda harus berpisah sementara dengan keluarganya yang berdomisili di Jakarta. Bahkan demi mencapai mimpinya ini, ia memberanikan dirinya untuk naik bus dari Jakarta – Kudus lalu Kudus Jakarta seorang diri di usia yang sangat muda saat masih audisi di PB Djarum.

Memiliki tekad yang kuat, Syabda tidak ingin main-main dengan cita-cita yang sudah ia perjuangkan sejak kecil. Perjuangannya selama ini membuat Syabda digadang-gadang menjadi pebulutangkis tunggal putra yang berpotensi menjadi penerus Anthony Ginting dan kawan-kawan.

Nama Syabda Perkasa Belawa mulai dikenal oleh publik secara luas pada aksinya yang dapat menyelamatkan Indonesia dalam ajang Thomas Cup 2022 lalu.

Kala itu, atlet kelahiran 25 Agustus 2001 ini menjadi penentu kemenangan tim Thomas Indonesia pada saat menghadapi Korea Selatan di babak penyisihan dengan skor 3 – 2. Ia berhasil membawa Indonesia menuju perempat final Piala Thomas usai mengalahkan Lee Yun Gyu dari Korea Selatan.

Setelah prestasinya pada Thomas Cup, Syabda cukup sering diturunkan dalam turnamen Internasional dan meraih beberapa kemenangan di dalamnya. Di tahun 2022, Syabda berhasil meraih dua gelar sekaligus di BWF International Challenge/Series.

Pada Februari tahun ini, Syabda juga baru saja memenangkan gelar Iran Fajr International 2023 usai menaklukkan perwakilan kontingen Malaysia yakni Justin Hoh dengan skor 18 – 21, 21 – 12, dan 22 – 20 pada set terakhir.

Berkat prestasi terbarunya ini ia sukses menembus peringkat terbaik selama perjalanan karirnya di bulutangkis yakni mencapai 88 dunia per 7 Februari 2023. Prestasi ini sangat membuat Syabda senang dan juga sangat membanggakan bagi Indonesia, karena pada satu tahun sebelumnya yakni 8 Februari 2022, Syabda harus puas dengan berada di ranking yang sangat jauh yakni urutan 601 dunia.

Namun peringkat 88 dunia ini ternyata merupakan ukiran prestasi terakhir Syabda pada dunia bulu tangkis Indonesia. Kini segala prestasi dan perjuangannya hanya kenangan, selamat jalan Syabda, semoga tenang di sisi-Nya.