Blok M merupakan sebuah kawasan pusat perbelanjaan dan tempat hangout yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Wisata kuliner, tempat bernuansa Jepang, hingga spot Instagrammable untuk hiasi feed Instagram bisa kamu temukan di sini. Tak heran, Blok M menjadi pusat gaya hidup warga ibu kota.
Selain menjadi tempat andalan nongkrong anak muda, Blok M kini juga telah menjadi kawasan vital untuk daerah transit transportasi, terutama untuk warga Jakarta Selatan dan sekitar yang ingin mengunjungi daerah pusat.
Ada banyak tempat yang bisa kamu eksplorasi, tepatnya di Blok M Square. Berbagai objek siap menyambutmu, mulai dari pelukis, wisata kuliner, penjual buku hingga penjual pakaian.
Di area luar, tampak pemandangan para pelukis jalanan yang tengah sibuk melukis objek-objek yang mereka buat. Keberadaan mereka juga cukup lama di kawasan Blok M, bahkan bisa dibilang ikonik saat kamu mengunjungi Blok M.
Tim Oppal menghampiri salah satu pelukis jalanan bernama Dodi (52 tahun). Pria tersebut mengatakan sudah 10 tahun bekerja sebagai pelukis jalanan di Blok M. Dalam sehari, ia bisa membuat satu sampai dua lukisan.
Sementara, untuk tarif, lukisan yang ia buat dipatok mulai dari Rp400.000,- sampai puluhan juta.
Namun, Dodi sempat mengalami masa-masa sulit ketika pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Dia merasa pengunjung berkurang drastis kala pandemi datang. Aturan pembatasan kegiatan masyarakat sangat memengaruhi pendapatannya.
Semangat Dodi tak padam meski dihantam pandemi Covid-19. Dirinya pantang menyerah dan mampu untuk bertahan menghadapi dampak pandemi dengan tetap menjalankan profesinya sebagai pelukis jalanan. Masa pandemi juga akhirnya membuat Dodi membuka atau menerima pesanan melukis di rumah.
Seiring berjalannya waktu, tanda-tanda berakhirnya pandemi seakan terlihat. Terbukti dari pelonggaran-pelonggaran aturan Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Ini seakan menjadi momentum kebangkitan Dodi untuk melanjutkan kembali profesinya.
Dodi merasakan aktivitas warga yang perlahan mulai hidup kembali, dan itu juga berdampak pada profesinya. Dia mengakui kalau sekarang pesanan mulai kembali banyak berdatangan.
Bergeser sedikit ke lantai bawah, untuk yang hobi baca, kamu bisa menemukan sejumlah pedagang buku. Mulai dari buku-buku pendidikan, sejarah, bahkan hingga komik bisa kamu dapatkan.
Tim Oppal berbicara dengan salah satu penjual buku di Blok M. Pria dengan nama Rio (31 tahun) bercerita soal aktivitasnya sebagai penjual buku. Kurang lebih sudah 2 tahun Rio menjadi pedagang buku di Blok M.
Pria berusia 31 tahun ini ternyata juga punya fakta menarik mengenai dirinya. Rio mengungkapkan kalau dirinya pernah bekerja di salah satu maskapai penerbangan tanah air. Namun, Rio akhirnya menyelesaikan pengabdiannya selama 10 tahun karena satu alasan yang tak bisa ia ungkapkan.
Tak mau kalah dengan keadaan, Rio kemudian ‘banting setir’ menjadi penjual buku di Blok M. Toko tersebut tadinya milik kakaknya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk fokus berjualan buku.
Selain bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dari sebelumnya, Rio juga senang atas profesinya sekarang ini. Sebab, dengan berjualan buku, ia bisa membantu generasi-generasi muda dari sisi akademis. Ini juga menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap anak-anak muda, terutama mereka yang duduk di bangku kuliah, untuk menjadi generasi penerus bangsa terbaik.
Bahkan, Rio juga memiliki gudang buku sendiri, yang terletak enggak jauh dari rumahnya di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kerennya lagi, Rio juga kerap mengisi pameran-pameran atau acara yang terkait dengan profesinya.
Selama berjualan buku, ia mengatakan bisa meraih omset hingga 150 juta rupiah, terutama saat memasuki tahun ajaran sekolah atau kuliah yang baru. Rio juga menuturkan, tokonya banyak didatangi pembeli saat weekend (Sabtu/Minggu).
Sama seperti Dodi, Rio juga pernah melalui masa yang berat saat ia harus menghadapi pandemi Covid-19. Namun, masa sulit ini tidak membuat Rio menyerah. Dirinya tetap melangkah ke depan sambil mencari cara terbaik untuk bertahan di masa-masa sulit.
Kepada tim Oppal, Rio menjelaskan strateginya ketika mengalami kesulitan berjualan di masa pandemi. Cara yang ia lakukan adalah mencari pasar yang sesuai dengan produk yang ia jual. Sebelum mencari target pasar yang dituju, ia juga melakukan riset terlebih dulu.
Selain itu, treatment kepada pelanggan juga menjadi bagian triknya dalam berjualan, seperti menjaga hubungan dengan para konsumennya, baik yang datang secara langsung maupun tidak langsung.
Rasa bahagia dan semangat mulai timbul kembali dalam diri Rio. Karena, kini perlahan kondisi telah membaik.
Situasi berbeda bisa kamu rasakan ketika mengunjungi Mal Blok M, yang dulunya sangat ramai namun kini terlihat sepi. Saat berada di lokasi, tim Oppal menemukan satu toko pakaian yang masih beroperasi di antara toko-toko yang kini sudah tutup pintu.
Melihat kondisi tersebut, kami penasaran dan langsung menghampiri pedagang yang berjaga di toko itu. Namun, sayangnya ia tak berkenan untuk menjelaskan situasi yang terjadi.
Meski begitu, ada satu hal positif yang bisa diambil dari sang pedagang, yaitu rasa semangat yang tinggi untuk bertahan demi tetap mendapat pemasukkan.
Kini, aktivitas di Blok M perlahan mulai hidup kembali. Selain wisata kuliner dan pusat perbelanjaan, kamu juga bisa mengunjungi tempat-tempat lainnya di kawasan Jakarta Selatan ini.
Belakangan ini, Blok M juga punya Taman Literasi Martha Christina Tiahahu yang baru saja selesai direvitalisasi. Taman Literasi Martha Christina Tiahahu ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada Minggu, 18 September 2022 silam.
Selain itu, ada juga Mbloc Space juga yang bisa kamu kunjungi. Beragam aktivitas bisa kamu nikmati di sini, mulai dari pameran karya seni, buku, hingga event musik. Bahkan, untuk sekadar nongkrong santai pun bisa, karena ada beragam tempat makanan yang siap memenuhi keinginan lidah dan perutmu.
Terlepas dari kabar sepinya Blok M, kawasan ini belum redup, gengs. Kamu masih bisa menghabiskan waktu di Blok M serta daerah sekitar yang juga menarik untuk dieksplor.
