Selandia Baru yang merupakan salah satu negara paling ketat akan aturan Covid-19 telah menghapus semua pembatasan perjalanan dan persyaratan pengujian terkait Covid-19. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mencabut pembatasan vaksin sejak 13 September 2022.
“Hari ini menandai tonggak sejarah dalam tanggapan kami. Akhirnya, daripada merasa bahwa Covid-19 menentukan apa yang terjadi pada kita, hidup kita, dan masa depan kita, kita mengambil kembali kendali,” ungkap PM Jacinda Ardern.
Selandia Baru juga mencabut persyaratan swab test setelah kedatangan. “Sudah waktunya untuk membalik halaman dengan aman pada manajemen Covid-19 kami, dan hidup tanpa tindakan luar biasa yang telah kami gunakan sebelumnya,” kata PM Jacinda Ardern.
Sebelumnya, Selandia Baru mewajibkan para turis untuk menunjukkan bukti vaksinasi dan tes tepat setelah kedatangan. Di hari ke-5 hingga 6, turis tersebut diminta melaporkan hasil tes Covid-19.
Aturan pemakaian masker juga dihapus, kecuali dalam pengaturan perawatan kesehatan. Tapi, masing-masing tempat masih bisa memberlakukan persyaratan penggunaan masker sesuai keinginan mereka.
Selandia Baru baru bisa mewujudkan pencabutan aturan terkait Covid-19 setelah memvaksinasi 90 persen orang berusia 12 tahun ke atas dengan dua dosis. Selandia Baru membuka kembali untuk wisatawan yang divaksinasi pada Mei 2022, menghapus aturan pengujian pra-kedatangan bagi turis yang divaksin pada Juni 2022, dan mencabut pembatasan di kapal pesiar pada Agustus 2022.
Hingga akhir Maret 2022, negara dengan total 5 juta penduduk ini hanya melaporkan 65 kematian akibat Covid-19. Sejak gelombang omicron menerpa Negeri Kiwi, jumlah itu telah meningkat menjadi hampir 2.000. Tapi, jumlah tersebut dianggap rendah jika dibandingkan dengan angka kematian di kebanyakan negara lain.
