Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan bahwa fenomena semburan api yang ada di Rest Area KM 86 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kabupaten Subang, Jawa Barat, merupakan fenomena yang umum terjadi.
Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi Bapak Iwan Sukma mengatakan fenomena itu bukan disebabkan oleh adanya kebocoran pipa gas.
“Fenomena yang terjadi ini dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa Pertamina melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang ke luar dari permukaan daerah ini,” ucap Bapak Iwan Sukma dikutip dari antaranews.com, Jumat (28/4).
Pihaknya juga kini akan mengambil sampel gas dari area semburan api tersebut untuk mengetahui jenis gas yang muncul apabila situasi telah memungkinkan. Beliau juga menjelaskan ada dua jenis gas yang diduga menjadi penyebab semburan api itu, yakni gas biogenik atau termogenik.
“Penyebab terjadinya kebocoran gas ini sendiri belum bisa dipastikan karena harus diselidiki lebih lanjut penyebab berkurangnya tekanan,” ucap Bapak Iwan lebih jauh.
Bapak Iwan juga mengatakan bahwa wilayah utara Jawa Barat memiliki lapangan migas yang bisa menimbulkan semburan api itu.
“Jadi, kita lihat dari struktur bawah permukaannya itu memang ada antiklin yang memungkinkan migas terakumulasi,” kata Bapak Iwan Sukma dilihat dari detik.com.
“Titik sumur (semburan) itu berada di puncak antiklin. Nah, seperti kayu atau penggaris yang dibengkokkan atau melengkung. Maka, puncaknya itu kan banyak rekahan atau zona lemah,” tambah Bapak Iwan.
Baca juga: “Jangan Sampai Ketinggalan, Gerhana Bulan Penumbra dapat Terlihat di Indonesia 5 Mei 2023“
Semburan api ini diketahui pertama kali muncul pada Rabu, 26 April 2023, di kawasan Rest Area KM 86 B Tol Cipali. Namun, sampai Kamis petugas masih berupaya memadamkan api itu.
Untuk kamu yang melakukan arus balik lewat Tol Cipali, tetap hati-hati ya gengs.