Teater Populer Hadirkan Lakon “DAG DIG DUG” di Awal 2025

Teater Populer telah menjadi ikon teater Indonesia dan menghasilkan ratusan produksi sekaligus melahirkan banyak bintang.

35

Awal tahun 2025 akan menjadi momen istimewa bagi pencinta seni teater Indonesia. Teater Populer, kelompok teater legendaris yang berdiri sejak 1968, bersama AP Production dan Bakti Budaya Djarum Foundation, akan mempersembahkan lakon berjudul DAG DIG DUG. Disutradarai oleh Slamet Rahardjo dan ditulis oleh Putu Wijaya, pertunjukan ini akan berlangsung selama dua malam pada Sabtu, 25 Januari, dan Minggu, 26 Januari 2025 pukul 19.00 WIB di Teater Salihara, Jakarta.

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, menyatakan, “Teater Populer adalah tonggak penting dalam sejarah seni pertunjukan Indonesia. Selama lebih dari lima dekade, mereka konsisten menghadirkan karya yang menggugah dan menginspirasi. Kami berharap kolaborasi ini mendukung keberlanjutan Teater Populer dalam melestarikan seni budaya yang bermakna.”

Perjalanan Panjang Teater Populer

Didirikan oleh Teguh Karya pada tahun 1968, Teater Populer telah menjadi ikon teater Indonesia. Kini, di bawah arahan Slamet Rahardjo, kelompok ini telah menghasilkan ratusan produksi dan melahirkan banyak bintang. Tidak hanya berkontribusi di dunia teater, Teater Populer juga menjadi jembatan penting dalam membawa elemen seni panggung ke dunia perfilman Indonesia.

Slamet Rahardjo, yang juga menjadi pemeran dalam DAG DIG DUG, mengungkapkan bahwa lakon ini merupakan karya yang mencerminkan kegelisahan dan harapan manusia. “Setiap adegan dalam DAG DIG DUG dirancang dengan dimensi ruang, waktu, dan peristiwa yang saling terhubung. Saya berharap lakon ini mampu memberikan pengalaman berkesan dan menyentuh hati penonton,” tuturnya.

Kisah DAG DIG DUG

Berlatar di Yogyakarta, DAG DIG DUG mengisahkan Chaerul Umam, seorang mahasiswa cerdas, berkarisma, dan pemimpin gerakan mahasiswa yang tiba-tiba meninggal akibat tabrak lari. Namun, kecelakaan ini memunculkan berbagai kecurigaan karena terdapat banyak kejanggalan yang mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut bukan sekadar kecelakaan biasa.

Produksi ini digawangi oleh Paquita Widjaja dan Samuel Wattimena sebagai produser, serta Taba Sancabakhtiar sebagai co-produser. Sederet aktor dan aktris papan atas Indonesia seperti Niniek L Karim, Donny Damara, Reza Rahadian, Kiki Narendra, dan Jose Rizal akan berkolaborasi untuk menghidupkan cerita ini.

Reza Rahadian, salah satu pemeran, berbagi antusiasmenya, “Naskah karya Putu Wijaya ini sangat mendalam dan relevan, tidak hanya bagi pemain, tetapi juga bagi penonton. Saya merasa terhormat dapat bekerja di bawah arahan Slamet Rahardjo bersama seniman-seniman hebat lainnya. Lakon ini diharapkan menjadi ruang refleksi sekaligus hiburan yang bermakna bagi penikmat seni. Jangan sampai terlewat!”

Dengan narasi yang mendalam, pemeran kelas atas, dan arahan maestro teater, DAG DIG DUG menjanjikan pengalaman seni yang tidak terlupakan. Jangan lewatkan pertunjukan yang hanya berlangsung dua malam ini di Teater Salihara, Jakarta.