Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengumumkan bahwa cacar monyet atau mpox alias monkeypox saat ini bukan lagi penyakit yang masuk dalam keadaan darurat kesehatan global. Ini berarti tepat setahun setelah penyakit tersebut menyebar ke seluruh dunia.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus, mengatakan bahwa komite darurat organisasi urusan mpox sudah bertemu dan menganjurkan wabah itu tidak lagi mewakili darurat kesehatan masyarakat yang jadi perhatian Internasional.
Salah satu faktor utama dalam keputusan ini adalah penurunan kasus penyakit sebesar 90 persen dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya, kata Tedros.
WHO juga mengumumkan hal baik ini hanya berselang satu minggu usai mereka mengatakan bahwa Covid-19 juga tak lagi menjadi darurat kesehatan global yang menjadi perhatian Internasional (PHEIC).
“Sementara keadaan darurat mpox dan Covid-19 sama-sama berakhir, ancaman gelombang kebangkitan tetap ada untuk keduanya. Kedua virus tersebut terus beredar dan keduanya terus membunuh,” ucap Dirjen WHO Tedros Ghebreyesus dikutip dari kompas.com.
Namun, Tedros juga mengingatkan bahwa negara-negara harus tetap waspada karena mpox sendiri perlu masih diwaspadai.
“Mpox terus menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan yang membutuhkan tanggapan yang kuat, proaktif, dan berkelanjutan,” ucap Tedros lebih jauh.
Apa Itu Cacar Monyet?
Mengutip laman siloamhospitals.com, cacar monyet adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus langka dari hewan atau sering kali disebut di dunia sebagai monkeypox. Penyebutan cacar monyet sendiri bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan monyet merupakan inang utama dari monkeypox.
Cacar monyet adalah penyakit yang sudah ada sejak tahun 1970 di Kongi, Afrika Selatan, yaitu kasus menular dari monyet ke manusia.
Penyakit ini bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan luka yang terkontaminasi virus, droplet, dan cairan tubuh. Sementara penularan dari hewan ke manusia bisa terjadi lewat gigitan, kontak langsung kulit dengan hewan, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus.
Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet umumnya sudah mulai terasa setelah 6-16 hari ketika seseorang terpapar, di masa masa inkubasi virus berkisar antara 6-13 hari. Gejala umum pada cacar monyet adalah sakit kepala berat, demam, sakit punggung, lemas, nyeri pada otot, mual dan muntah, serta pembengkakan kelenjar getah bening, dan muncul ruam pada kulit.
Lalu, untuk memastikan seseorang apakah terinfeksi cacar monyet adalah dengan melakukan konsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan fisik pada penderitanya.
Cara Mengobati Cacar Monyet
Masih dari sumber yang sama yaitu siloamhospitals.com, sampai saat ini masih belum ada obat cacar monyet secara khusus. Pasalnya, kondisi ini bisa pulih dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. Namun, beberapa negara menggunakan tecovirimat sebagai cara mengobati cacar monyet.
Obat ini bekerja dengan menghambat virus monkeypox berkembang dan menyebarkan ke orang lain. Selama mengalami cacar monyet, pengidap disarankan untuk memaksimalkan waktu istirahat dan lain sebagainya.
Baca juga: “Makanan Ini Ternyata Bisa Perkuat Imunitas & Cegah Risiko Terpapar Cacar Monyet“
Cukupi juga kebutuhan air dan nutrisi dalam diri ya, serta jaga pola makan sehat Oppal gengs. Kalau kamu terinfeksi cacar monyet, kamu juga dianjurkan untuk melakukan karantina mandiri dan tidak keluar rumah untuk meminimalisir rawat inap.
