Setelah sukses besar di tahun-tahun sebelumnya, Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 kembali hadir dengan skala yang lebih megah dan menyentuh! Mengangkat tema “Hikayat Nusantara”, pertunjukan tahun ini menghidupkan kembali kisah-kisah rakyat legendaris seperti Yuyu Kangkang, Si Tumang, Malin Kundang, Mahadewi, dan Calon Arang dalam balutan teater musikal berstandar internasional.
Dengan produksi kolosal yang melibatkan lebih dari 1.500 seniman dari seluruh Indonesia, pertunjukan ini akan digelar di Indonesia Arena dengan kapasitas 6.000 penonton per pertunjukan, total 24.000 penonton selama dua hari. Di balik panggung megah ini, hadir sosok Executive Producer Silvi Liswanda dan pemerhati seni Giok Hartono yang kembali menyatukan elemen budaya dan teknologi menjadi pengalaman budaya yang mendalam dan mengesankan.
“Ini bukan hanya pertunjukan, tapi sebuah gerakan budaya lintas generasi,” ujar Ferdinandus Aming Santoso, CEO & President Director iForte & Protelindo Group. “Kami ingin mengubah persepsi bahwa seni budaya itu kuno. Justru melalui pendekatan modern, kisah-kisah ini bisa terus hidup dan menginspirasi.”

Cerita, Musik, dan Tari dalam Harmoni
Disutradarai oleh Rusmedie Agus, kisah tahun ini dimulai dari tokoh Semar yang membawa pesan penting akan ancaman terhadap budaya bangsa. Dari sinilah petualangan tokoh-tokoh legendaris dimulai, membawa penonton menyusuri nilai-nilai luhur seperti kejujuran, keberanian, dan cinta tanah air.
Komposisi musikal digarap dengan pendekatan sinematik oleh komposer internasional Elwin Hendrijanto dan dipimpin oleh Maestro Avip Priatna. Bersama Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers, The Resonanz Children’s Choir, serta sentuhan musik tradisional oleh Dunung Basuki, alur cerita dibungkus dalam lantunan musik yang kuat dan emosional.
Piyu dari PADI Reborn, salah satu musisi yang tampil tahun ini, mengatakan, “Ini lebih dari sekadar panggung, ini adalah ruang ekspresi untuk merayakan kekayaan budaya Indonesia secara kreatif dan menyenangkan.”
Deretan Penampil & Koreografi Unik
Tahun ini, PADI Reborn, Sruti Respati, dan Roland Rogers akan bergabung dengan nama-nama yang telah mencuri perhatian di tahun-tahun sebelumnya, seperti Yura Yunita, Mirabeth Sonia, dan lainnya. Sementara peran legendaris Semar, Petruk, dan Gareng akan dimainkan oleh Butet Kartaredjasa, Indra Bekti, dan Risang Janur Wendo, siap menambah tawa lewat gaya khas Punakawan.
Koreografer Sandhidea Cahyo menghadirkan 351 penari yang menari dalam 70 koreografi eksklusif, dengan inspirasi dari berbagai daerah seperti Rapai Geleng (Aceh), Tupping (Lampung), hingga Gandrung (Banyuwangi). Tak ketinggalan, karakter-karakter hewan seperti pasukan kera, kepiting Yuyu Kangkang, anjing hutan Tumang, hingga burung dan semut turut memperkaya narasi visual.
Panggung 2x Lebih Besar, Kostum Lebih Fantastis
Penataan panggung oleh Iskandar Loedin kali ini dua kali lebih besar dari tahun sebelumnya. Kolaborasi kostum pun tak main-main: Bubah Alfian dan Pesona Gondanglegi dari Jember Fashion Carnaval berkolaborasi dengan deretan desainer top seperti Priyo Oktaviano, Ivan Gunawan, Denny Wirawan, hingga Sebastian Gunawan. Kostum etnik yang memukau akan dilengkapi aksesori khas dari berbagai daerah yang dikoordinasikan oleh Sanggar Anggoro Kancil.
Tak hanya itu, atraksi spesial juga akan hadir dari marching band, aksi aerial silk dari Shanda Shancrew, hingga pertunjukan Barongsai Juara Dunia Kong Ha Hong yang akan membawa elemen kejutan dalam pertunjukan.
