Dalam peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW dikisahkan mengendarai makhluk bernama buraq bersama Malaikat Jibril. Makhluk yang satu ini cukup legendaris di kalangan umat Islam.
Pada Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan di malam hari dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Kemudian naik ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha. Rasulullah menempuh perjalanan ini dengan mengendarai buraq atas seizin Allah SWT.
Allah SWT menyiapkan buraq sebagai kendaraan untuk membawa Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha. Dalam kisah ini, buraq didatangkan langsung dari surga.

Mengenal buraq
Nama buraq sendiri berasal dari kata barqu yang berarti kilat. Kata barqu juga beberapa kali disebutkan di dalam Alquran. Seperti namanya, buraq memiliki kecepatan seperti kilat atau sama, bahkan melebihi kecepatan cahaya.
Kecepatan kendaraan tersebut mampu membawa Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan jauh dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa, lalu naik ke langit ketujuh untuk bertemu Allah SWT, kemudian kembali lagi ke bumi. By the way, perjalanan pulang pergi ini bisa ditempuh hanya dalam satu malam saja.
Di sisi lain, langkah buraq ini diibaratkan sejauh mata memandang dalam makna denotatif, yang artinya, buraq menapakkan kaki pada setiap titik terjauh yang dilihatnya.
Mengutip laman NU, ada salah satu hadits yang menjelaskan mengenai buraq, โDari Abdullah bin Masโud bahwasannya Rasulullah SAW berkata: Aku telah disediakan buraq, aku pun duduk di belakang Jibril dan berangkatlah bersama. Ketika hendak naik kedua kakinya diangkat ke atas, dan ketika turun kedua tangannya yang diangkat.โ
Dalam riwayat hadits dari Ibnu Masโud RA menjelaskan, jika buraq menaiki bukit, maka kedua kaki belakangnya terangkat. Begitu juga sebaliknya, kedua kaki depannya terangkat bila buraq menuruni sebuah bukit.
Sosok buraq juga tentu membuat banyak orang penasaran. Menurut NU Online, burak memiliki bentuk seperti binatang tunggangan berwarna putih dengan ukuran lebih tinggi dari keledai, tapi lebih pendek dari bighal (hewan hasil kawin silang antara kuda dengan keledai).

Bicara kecepatannya, jika dikonversikan dengan kecepatan kilat atau cahaya, buraq dapat dikatakan mampu melesat sejauh 186.000 mil atau sekitar 300 kilometer perdetik.
Sementara, dengan penyelidikan dari sistem paralaks, jarak matahari dari bumi sekitar 93.000.000 mil, dan dilintasi oleh sinar hanya dalam waktu delapan menit.
Well, peristiwa Isra Miโraj adalah salah satu peristiwa yang harus diimani oleh umat Islam. Karena peristiwa tersebut terjadi atas izin dan kuasa Allah SWT.