Pada hari ini, 5 April 1994 atau 29 tahun lalu, Kurt Cobain tewas di rumahnya. Kabar yang memilukan ini sontak membuat penggemar musik rock grunge saat itu tercengang dan sedih, meski jasadnya baru ditemukan 3 hari kemudian.
Cobain merupakan pentolan grup band Nirvana. Sebagai penulis lagu, vokalis dan gitaris, sosok Kurt Cobain merupakan tokoh utama di band.
Bahkan, sepeninggal Cobain, band Nirvana langsung bubar. Personel lainnya, Dave Grohl sebagai drummer memilih membentuk grup band baru, Foo Fighter. Grohl menyebut, posisi Cobain di Nirvana tidak akan tergantikan oleh siapapun.
Sedangkan sang bassis, Krist Novoselic sempat bergabung dan membentuk band namun akhirnya aktif sebagai politisi dan menerbitkan buku Of Grunge and Government: Let’s Fix This Broken Democracy pada tahun 2004.

Formasi Nirvana yang beranggotakan Cobain, Grohl, dan Novoselic ini merupakan yang paling lama dan dikenal oleh publik.
Adapun pertemuan Cobain dengan Novoselic berawal dari pencarian Cobain untuk basis di band, ia kemudian bertemu dengan Novoselic yang merupakan fans berat musik punk.
Pada tahun 1990, Cobain kesulitan mencari drummer. Berkali-kali ia menjajal drummer namun kurang cocok, hingga akhirnya bertemu dengan Grohl.

Nama “Nirvana” sendiri diambil Cobain karena kekagumannya terhadap sosok Buddha dan konsep nirwana.
Kisah tewasnya Cobain juga menimbulkan spekulasi, ada yang menduga ia tidak tewas bunuh diri karena ada temuan kartu kreditnya sempat digunakan oleh istrinya Courtney Love saat dirinya tewas.
Sebelum ditemukan tewas, Cobain sempat mendaftarkan diri untuk rehabilitasi, mengingat kecanduannya pada narkoba tahun 1994.
Dari jasadnya, ditemukan secarik kertas berisi pesan yang diduga dari Kurt Cobain. Pesan itu ditujukan ke penggemar, istri dan anaknya.

Cobain memiliki karakter yang pendiam, cenderung penyendiri, temperamen, dan emosional. Karena itu di lagu yang ditulisnya didominasi dengan hal-hal tersebut.
Sejak kecil, Cobain sudah hobi mendengarkan musik rock dan punk. Ia pun terinspirasi dari Jimi Hendrix, hingga bermain gitar dengan tangan kidal.
Seattle Sound Menghancurkan Hard Rock

Pada era 1980an akhir, musik rock didominasi oleh musik dengan aliran hard rock hingga hair metal. Kemudian, pada awal 1990an, musik alternatif pelan-pelan bermunculan.
Salah satunya adalah musik alternatif rock yang dibawakan oleh Nirvana. Band asal Seattle, Amerika Serikat ini mengguncang musik rock dunia saat itu.
Berusaha melawan hegemoni hard rock yang bertempo cepat, raungan gitar yang menyayat, hingga lengkingan vokal. Musik yang dibawakan Nirvana cenderung kebalikannya.
Nirvana membawakan musik yang berasal dari keseharian remaja di AS saat itu, lirik berisi kritik sosial, intonasi vokal yang deep dan terkadang mengerang membuat suara Kurt Cobain berkarakter.
Selain itu, penampilan Nirvana juga cukup berbeda dengan musisi hard rock era 90an. Musisi rock ketika itu seperti Guns n Roses hingga Metallica dominan dengan tampilan celana kulit ketat dan atasan jeans.
Nirvana, khususnya Cobain, lebih memilih pakaian seadanya, cenderung lusuh, meski masih mempertahankan rambut gondrong yang berantakan.
Tren musik hard rock ketika itu pun beralih ke alternatif rock, terutama grunge. Banyak remaja yang berpenampilan layaknya grup band alternatif rock.

Nirvana semakin melejit saat melepaskan single “Smells Like Teen Spirit” di tahun 1992 di album “Nevermind”. Single ini pun merajai pemutaran di radio hingga penayangan di MTV. Single ini juga bertahan di billboard selama 2 tahun.
Pada tahun 1993, Nirvana sempat tampil di MTV Unplugged. Penampilan akustik Nirvana saat itu sangat fenomenal, bahkan MTV membuatnya menjadi album tersendiri. Single yang populer saat itu adalah “The Man Who Sold The World” yang merupakan lagu remake dari David Bowie.
Popularitas musik grunge dari Nirvana kemudian disusul oleh Pearl Jam, Sound Garden, Stone Temple Pilots, hingga Alice In Chains. Suara musik yang dihasilkan oleh Nirvana inilah yang akhirnya disebut Seattle Sound.

Musik rock era 1980an akhir pun akhirnya digantikan oleh era alternatif rock di awal 1990an, terutama grunge. Hingga akhirnya muncul alternatif rock baru, hip rock di era 2000an yang didominasi Linkin Park, Rage Againts the Machine, hingga Creed.
Musik grunge tidak bisa dilepaskan dari sosok Kurt Cobain. Musiknya ketika itu juga disebut sebagai bentuk perlawanan dari generasi X terhadap kemapanan.
Untuk mengenang Cobain, pada 13 Mei 2010 – 6 September 2010, Seattle Art Museum menggelar pameran bertemakan “Kurt” untuk memberikan penghormatannya. Namun, penghormatan terbesarnya adalah dengan menghargai karya-karya Cobain, terutama di Nirvana.
“They laugh at me because I’m different. I laugh at them because they’re all the same.” Demikianlah kutipan yang bermakna mendalam dari sang legend, Kurt Cobain.