Cerita Dibalik Lagu “Indonesia Tjantik” Karya WR Soepratman yang Digarap Ulang Cicitnya

4

Siapa yang tidak mengenal WR Soepratman? Namanya begitu melekat dalam sejarah Indonesia sebagai pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Namun, tahukah kamu bahwa sebelum menciptakan lagu kebangsaan tersebut, WR Soepratman ternyata lebih dulu menulis lagu berjudul “Indonesia Tjantik” pada tahun 1924?

Lagu ini baru saja ditemukan oleh keluarganya, tetapi sayangnya, hanya liriknya yang tersisa tanpa musik pengiring. Menariknya, seorang keturunan dari keluarga WR Soepratman, Antea Putri Turk, yang merupakan cicit buyut dari kakak kandung sang komponis, berinisiatif untuk menghidupkan kembali lagu ini dengan aransemen musik khas era 1920-an.

Antea membagikan videonya melalui akun Instagram @gpiwrsoepratman, ia menyanyikan lagu Indonesia Tjantik yang telah dipadukan dengan melodi yang dibuatnya. Dengan menggunakan kebaya merah, Kak Antea menyanyikan lagunya dengan sangat merdu dan berhasil membuat pendengarnya seakan-akan “dilempar” ke zaman dahulu.

Pesan dalam “Indonesia Tjantik”

Lirik lagu Indonesia Tjantik

Lirik lagu ini menggambarkan betapa indah dan makmurnya Indonesia pada masa itu, hingga menarik perhatian berbagai bangsa untuk datang ke tanah air. Bangsa asing dari Amerika dan Eropa memuji keindahan Indonesia, yang sering mereka abadikan dalam lukisan maupun tulisan di surat kabar.

Dalam bait-baitnya, lagu ini juga menggambarkan bagaimana Indonesia menjadi daya tarik bagi wisatawan, seniman, hingga para ilmuwan yang ingin mengabadikan keindahan alam nusantara. Pegunungan yang menjulang, lembah yang hijau, hingga danau dan sungai yang membelah tanah air menciptakan lanskap yang memukau.

Tak hanya itu, “Indonesia Tjantik” juga menyoroti kesuburan tanah Indonesia, di mana sawah yang luas ditumbuhi padi dan jagung, serta berbagai tanaman seperti bambu, kelapa, dan pisang yang mempercantik negeri ini. Liriknya menegaskan bahwa kecantikan Indonesia tidak hanya berasal dari alamnya, tetapi juga dari penduduknya yang dikenal ramah dan berbudi luhur.

Dengan nuansa aransemen yang dibuat menyerupai musik pada zaman Hindia Belanda, “Indonesia Tjantik” sukses membangkitkan suasana nostalgia yang kuat. Aransemen ini membawa pendengar seolah kembali ke masa lampau, menikmati atmosfer Indonesia di awal abad ke-20.

Penemuan lagu ini tentu menjadi sebuah warisan berharga dalam sejarah musik Indonesia. Selain memperkaya koleksi karya WR Soepratman, lagu ini juga memberikan gambaran bagaimana nasionalisme dan kecintaan terhadap Indonesia sudah tertanam kuat dalam benak sang komponis sejak lama.

Anyway lagu ini berarti sudah berusia 100 tahun lebih ya, gengs!