Review Film How to Train Your Dragon LA, Nyaris Plek Ketiplek Sama Animasinya, Tapi Kok Bisa Laris?

Plek-ketiplek sama animasinya, film How to Train Your Dragon LA wajib kamu tonton!

11
How to Your Train Dragon 2025

How to Train Your Dragon (2025) versi live-action bisa dibilang sukses karena mendominasi box office. Film remake dari animasi legend ini sukses banget di pekan perdananya dengan kumpulin sekitar Rp1,3 triliun cuma dari penayangan domestik.

Gak cuma dalam negeri, film ini bahkan melebih ekspektasi karena jago di pasar internasional, dalam waktu seminggu bisa kantongi USD 197,8 juta alias sekitar 3,2 triliun!

Jika biasanya remake live-action dari film animasi sering gagal karena dianggap untuk cuan tanpa mikirin aspek kreatifnya, kok bisa nggak berlaku bagi film How to Train Your Dragon (2025) ya?

Nostalgia dan Magis Ialah Koentji

Memang, banyak orang yang menyebut film How to Train Your Dragon ini sebagai salinan mentah dari versi animasinya alias plek ketiplek. Nggak salah sih, tapi justru itu yang bikin remake ini berhasil ygy.

Baca juga: Netflix Rilis Final Trailer Squid Game Season 3 yang Penuh Emosi dan Ketegangan

Kepiawaian Dean DeBlois (yang juga menyutradarai film orisinalnya) dan timnya nggak berniat buat bawa kreativitas atau hal yang baru, tetapi sebatas memanfaatkan sihir lama dari animasi legendaris tersebut.

Alhasil, penonton cukup familiar dengan animasinya dan dipuaskan oleh perasaan nostalgia, sedangkan mereka yang newbie (asek), bakal merasakan magis film ini kayak kita “penonton sepuh” alami 15 tahun lalu.

Persamaan Karakter di Film Versi Live Action dan Animasi How to Train Your Dragon

Basically, semuanya sama, ceritanya sama, hingga karakternya hampir sama, Mason Thames punya tampilan yang persis pake banget dengan karakter Hiccup yang ia perankan.

Bahkan saking mau ngikutin animasinya, Gerard Butler justru kembali perankan Stoick si kepala suku, yang dulu ia isi suaranya. Meski sudah 2 dekade berlalu sejak Butler hidupkan Leonidas yang ikonik, seruan perang menggelegar sang aktor masih sama.

Begitu juga dengan Toothless si naga Nighty Fury, dengan mata yang lebih besar dan menggemaskan, membuat kita kembali bernostalgia dengan naga satu ini.

Shot-for-Shot Remake Hingga Visualnya Makin Tambah Daya Gedor

Seperti yang Minpal bilang, live-action ini nyaris plek ketiplek dengan versi animasinya. Mulai dari angle kamera hingga framing adegan, dibuat se-presisi dan se-detail mungkin.

Visualnya juga legit, dengan tekstur kulit yang lebih nyata, hingga momen legendaris yang memperlihatkan Hiccup pertama kali bertemu dengan Toothless, membuat kita auto melting lihatinnya (sepersis itu woi)

Menurut Minpal sih wajar ya, kalo How to Your Train Dragon berhasil jadi film yang laris di minggu pertama setelah penayangannya. Kalo menurut Oppal Gengs, gimana nih?

Related Post