Ada yang kosnya di Bekasi, Jakarta, Depok, Tangerang, tapi berasa tidur kayak di Puncak saking dinginnya? Ini bukan karena kamu lagi demam, tapi efek dari Fenomena Bediding.
Kalo Oppal Gengs pernah liat konten Minpal sebelumnya, fenomena ini sudah diprediksi terjadi saat musim kemarau dan biasanya ada di Bulan Juli-Agustus.
Asal katanya dari bahasa Jawa “Bedhidhing”, yang artinya menggigil. Meski enak buat rebahan ternyata fenomena ini bikin kabut di Jakarta kecampur polusi.
Terjadinya Fenomena Haze
Kalo dilihat dari postingan netizen di berbagai media sosial, beberapa hari ke belakang ini, Jakarta dan sekitarnya juga dihadapi dengan kabut tebal dengan suasana dingin.
Meski begitu, ini bukan kabut biasa, melainkan Haze (gabungan kabut + asap + polusi). Fenomena ini terjadi karena karena kemarau basah yang bikin hujan tetap tinggi dan ciptain suhu permukaan jadi rendah plus lembab.
Selain itu, suhu permukaan yang dingin dan kelembaban tinggi serta angin yang cenderung tenang bikin kabut muncul di Jabodetabek.
Efek Domino dari Bediding dan Kabut Jakarta
Meski bikin cuacanya makin dingin dan enak buat selimutan, ternyata udara di luar rumah justru bahaya.
Kok bisa? Karena fenomena ini bikin angin kemarau jadi lemah sehingga polutan Jakarta terperangkap.
Alhasil, langit bakal berkabut tapi menyimpan banyak asap polusi, istilah kerennya itu dinamakan “Smog”. Nah yang gini-gini tuh bisa bikin mata perih, dada sesak, hingga ISPA
Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Saat Kabut Seperti Ini:
Kemungkinan, kabut polusi diprediksi masih bakal terlihat sampai beberapa hari ke depan, untuk mengatasi itu Oppal Gengs bisa melakukan beberapa hal ini:
Pantau terus kualitas udara dengan website yang real-time
Jika kualitas udara tidak baik apalagi di zona merah, wajib pakai masker di luar
Jangan ditambah-tambahin polusi udara terlebih saat kondisi angin kemarau yang lagi lemah seperti sekarang
Tidak disarankan olahraga pada momen kabut lagi banyaknya
Tetap jaga kesehatan dan minum vitamin