Citayam Fashion Week yang begitu ngetren belakangan ini, tidak lain adalah ekspresi dan interpretasi dari street style yang telah cukup lama eksis dalam dunia fashion. Yuk, simak perjalanannya.
Meski berada di ranah fashion, cikal bakal street style malah berawal dari street photography. Pada tahun 1978, fotografer fashion Bill Cunningham yang hobi mengabadikan orang yang berlalu lalang, secara tidak sengaja memotret aktris Swedia Greta Garbo yang tengah melintas di jalan. Kala itu, Greta menampilkan gaya berpakaian yang sangat elegan. Foto tersebut dianggap inovatif, serta terkesan seperti karya foto paparazzi lantaran sang fotografer melakukannya tanpa sepengetahuan dan izin selebriti yang dipotretnya.
Dua tahun kemudian, pada 1980, majalah i-D berdiri di Inggris dan hingga kini dikenal dengan koleksi foto street style. i-D menyuguhkan tampilan orang-orang yang bergaya eksentrik di depan klub. Kalau Bill memotret orang-orang di jalanan tanpa sepengetahuan mereka, i-D meminta izin terlebih dahulu kepada orang-orang yang ingin difoto.
Beranjak ke dua dekade berikutnya, tepatnya pada 2005, blog menggeser majalah sebagai sumber inspirasi dalam hal fashion. Salah satu blog terbaik yang berdedikasi pada street style adalah The Sartorialist milik fotografer kenamaan Scott Schuman. The Sartorialist menyajikan foto-foto beragam orang dengan gaya berpakaian yang menarik dan unik yang Scott temui selama perjalanannya berkeliling dunia. Sampai saat ini, The Sartorialist masih menjadi salah satu acuan bagi orang-orang yang ingin tampil beda.
Dalam perkembangannya, street style tidak terlepas dari kota-kota besar dunia yang sudah dianggap sebagai fashion capital seperti Milan, Paris, London, dan New York. Jalanan di kota-kota tersebut laksana runway yang dihiasi oleh orang-orang yang berlalu lalang dengan busana menawan.
Selain keempat kota yang menjadi poros fashion dunia itu, street style juga diejawantahkan ke tingkat keunikan yang maksimal, atau bahkan ekstrim, di beberapa area yang lebih spesifik.
Harajuku, Jepang
Distrik di Shibuya, Tokyo ini memang sudah memiliki reputasi mendunia terkait fashion. Sejak sekitar tahun 2000-an, Harajuku menjadi tempat berkumpul anak-anak muda yang memamerkan street style ala Jepang, yang banyak terinspirasi dari manga dan anime. Kini, Harajuku telah memiliki kekuatan fashion dan subkultur dengan ciri khas tersendiri.
Taikoo Lin, China
Taikoo Lin yang terletak di Chengdu ini telah populer sebagai distrik yang dipadati oleh berbagai macam toko dan orang-orang dengan penampilan yang stylish. Sampai sempat menjadi tren di TikTok dengan tagar #ChineseStreetFashion.
Gangnam, Korea Selatan
Gangnam dikenal sebagai daerah paling makmur di Seoul. Selain menawarkan pesona gedung pencakar langit dan teknologi mutakhir, Gangnam juga identik dengan street style yang menyodorkan padu padan busana yang berani. Di sini juga terdapat banyak toko yang menjual pakaian, topi, dan sepatu.
Camden Town, Inggris
Distrik di sebelah barat laut London ini sering disebut sebagai Harajuku-nya London. Banyak anak muda berkumpul dengan tampilan yang memadukan elemen punk, gothic, dan steampunk. Camden Town telah identik dengan pusat budaya alternatif di London karena memadukan toko ritel, hiburan, dan pariwisata.ย