Louis Vuitton Luncurkan Sneaker Archlight Versi Baru dengan 3 Tema

Setelah berhasil sukses di tahun 2018 lalu, Louis Vuitton kembali luncurkan sneaker Archlight versi terbaru.

105
Louis Vuitton Archlight 2.0

Tahun 2018, Louis Vuitton sukses mengejutkan dunia sneaker dengan meluncurkan Louis Vuitton Archlight. Sneaker ini memiliki lidah sepatu yang besar, sol karet melengkung yang khas, dan desain futuristik.

Nah, setelah kesuksesannya pada 5 tahun lalu, sneaker ini kembali hadir dalam versi yang baru nih, gengs.

Menurut Lifestyle Asia, Archlight versi baru dipamerkan untuk pertama kalinya di cruise fashion show Louis Vuitton 2023. Sepatu ini punya rafia, renda guipure, dan experimental rubber platform outsole di bagian tubuh sepatunya.

Louis Vuitton Archlight 2.0
Sneaker Louis Vuitton terbaru/numeromag.nl

Bicara inspirasi, sepatu ini memiliki desain yang terinspirasi dari desert boots, high boots, dan moccasin, yang dipadukan dengan teknik pembuatan dan kisah yang ditampilkan pada koleksi Archlight sebelumnya.

Louis Vuitton memilih tiga tema umum yang terinspirasi dari tren masa kini untuk mewakili Archlight versi terbaru, yaitu Cottage Core, Gothic Vibes, dan Y2K Influence.

Tema pertama, LV Archlight 2.0 Cottage Core menggunakan material yang nggak biasa, seperti jalinan rafia yang di-mix dengan skema warna earthtone, yang memberikan nuansa pastoral. Warna ini cocok banget untuk dikenakan saat hiking santan atau berjalan-jalan di area pedesaan. Pas banget buat kamu yang doyan aktivitas outdoor nih, gengs.

Untuk Gothic Vibes, sesuai namanya, tentu warna hitam mendominasi banget di sepatu ini. Dari keseluruhan desainnya pun terasa “menantang”, terlepas dari bentuk sepatunya, entah itu neomoccasin, desert boot, gaya baru, atau sekadar sneaker biasa.

Louis Vuitton Archlight 2.0
Louis Vuitton Archlight 2.0 tema Gothic Vibes/louisvuitton.com

Next, tema ketiga ini mewakili para Gen Z yang suka banget mix and match, karena terlihat memiliki nuansa Y2K atau ala tahun 2000an yang kuat. LV membuktikannya dengan menggunakan bahan yang dibuat dengan teknologi maju, efek glam sportswear, warna-warna pop, dan masih banyak lagi.

Well, intinya adalah Archlight 2.0 ini menggambarkan kebebasan banget, gengs.

Anyway, untuk mempromosikan koleksi barunya sekaligus merayakan 5 tahun kesuksesan dan status ikonik LV Archlight, dalam campaign ini LV menggandeng tiga talenta muda berbakat, seperti aktris asal Amerika Chloë Grace Moretz, aktor dan rapper Jaden Smith, dan pesepakbola asal Tiongkok Sam Li.

Louis Vuitton Archlight 2.0
Louis Vuitton Archlight 2.0/louisvuitton.com

Koleksi ikonik lain dari Louis Vuitton

Tas dengan pola polkadot 3D

Louis Vuitton x Yayoi Kusama
Koleksi Louis Vuitton x Yayoi Kusama/highsnobiety.com

Enggak cuma sneaker, Louis Vuitton juga punya koleksi ikonik lainnya nih, gengs. Salah satunya koleksi tas dengan pola polkadot hasil kolaborasi dengan seniman asal Jepang terkenal, Yayoi Kusama.

Kolaborasi bersama Yayoi ini bukan yang pertama kalinya bagi Louis Vuitton. Awal kolaborasi keduanya dimulai pada 10 tahun lalu dengan meluncurkan deretan koleksi serta pameran seni.

Mereka pun akhirnya kembali bekerja sama dengan menghadirkan koleksi kolaborasi kedua yang diluncurkan pada Januari 2023.

Di kolaborasi kedua ini, LV dan Yayoi Kusama mengaplikasikan polkadot 3D berwarna silver pada round bag warna hitam. Koleksi yang satu ini menghadirkan kesan mewah dan futuristik pada keseluruhan tampilan tas.

Charlie, sneaker ramah lingkungan pertama dari Louis Vuitton

Louis Vuitton Charlie
Louis Vuitton Charlie/russh.com

Back in 2021, Louis Vuitton merilis sneaker Charlie yang ramah lingkungan banget. Pada sepatu ini, LV menggunakan 90 persen bahan daur ulang. Penggunaan material yang ramah lingkungan ini juga merupakan kreasi pertama LV yang mengusung tema berkelanjutan.

Dirilis dalam dua versi, low dan hightop, kedua sepatu ini memiliki desain putih yang clean banget dengan aksen monogram LV di bagian tumit dan detail abu-abu di bagian toebox-nya.

Untuk bagian solnya, Charlie menggunakan 94 persen karet daur ulang. Di bagian atas, sneaker dibuat dengan menggunakan sintetis.

Sepatu ini diproduksi menggunakan material polyester daur ulang dan lapisan biopolioli, plastik berbahan dasar jagung. Lidah sepatunya dibuat dengan Econyl, sebuah merek dagang untuk nilon daur ulang. Material yang sama juga digunakan di bagian belakang logo sneaker Charlie.

Louis Vuitton Charlie
Louis Vuitton Charlie model low/vegnews.com

Louis Vuitton juga membuat kemasan Charlie dengan mengandalkan teknologi ramah lingkungan. Lapisan yang berfungsi sebagai pelindung sneaker itu dibuat dengan kain felt yang terbuat dari Tencel, merek dagang untuk serat dari sumber kayu terbarukan. Selain sepatu, box sepatu Charlie juga dibuat dari bahan karton daur ulang, lho, gengs!

Rumah mode asal Prancis ini memang nggak berhenti untuk berinovasi lewat koleksi-koleksinya. Jadi penasaran, setelah meluncurkan Archlight 2.0, inovasi apalagi yang bakal dilakukan Louis Vuitton, ya?

Anyway, bagaimana menurut kamu versi baru dari Archlight ini, gengs?

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!