Anak Petani yang Dikenal sebagai Bapak Pembangunan Indonesia, Ini Cerita Presiden Soeharto

Sebagai generasi muda, kita perlu tahu Bapak Pembangunan.

92
Presiden Soeharto

Nama Bapak HM Soeharto atau Pak Harto yang menjadi Presiden Republik Indonesia kerap menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Pasalnya, beliau adalah presiden yang menjabat paling lama yaitu 32 tahun.

Meski banyak kontroversi di sepanjang pemerintahan Pak Harto, namun beliau mendapat predikat sebagai Bapak Pembangunan Indonesia. Sungguh sangat menarik melihat kisah beliau yang lahir dari keluarga sederhana sampai bisa menjadi seorang presiden di negara yang disebut Macan Asia di era Orde Baru ini.

Hal ini juga bisa menjadi semangat untuk kita yang masih muda untuk mengikuti jejak beliau, semangatnya, serta kegigihannya untuk menggapai sesuatu.

Meski sudah pergi, nama “besar” Pak Harto pasti tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang berdirinya Bangsa Indonesia. Kira-kira seperti apa Pak Harto kecil? Mari kita ulas semuanya.

Pak Harto bersama Ibu Tien
Pak Harto bersama Ibu Tien/Shutterstock

Pak Harto Kecil

Pak Harto lahir di Yogyakarta, tepatnya di Desa Kemusuk, Argomulyo, pada 8 Juni 1921. Ketika lahir, beliau bisa dikatakan sebagai keluarga yang biasa saja. Nama ayah Pak Harto adalah Kertosudiro dan ibu bernama Sukirah.

Ayah Pak Harto adalah petani di desanya dan seorang pembantu lurah dalam mengairi persawahan desa. Saat Pak Harto sudah berusia 40 hari, sang ibu menitipkannya kepada kakeknya.

Pak Harto tinggal di rumah kakeknya kurang lebih sekitar empat tahun. Selama empat tahun itu, Pak Harto bisa merasakan dan mendapatkan kasih sayang seperti orang tua yang diberikan oleh kakeknya.

Saat masih kecil, Pak Harto sangat senang jika diajak oleh kakeknya pergi ke sawah. Karena beliau bisa membalik-balikkan dan memberikan perintah kepada kerbau ketika membajak sawah.

Sejak kecil, Pak Harto sudah lihai memberikan instruksi seperti maju, belok kiri, belok kanan, dan ia juga sangat senang bermain di kubangan lumpur. Selain itu, beliau juga sangat senang mencari belut atau menangkap ikan.

Oleh karenanya, sampai dengan masa tuanya, Pak Harto sangat gemar memancing ikan. Bahkan, itu menjadi hobi beliau.

Pendidikan Pak Harto

Letkol Soeharto saat mengawal Jendral Soedirman
Soeharto muda saat mengawal Jendral Soedirman

Pada saat berusia delapan tahun, Pak Harto baru masuk sekolah dasar. Pada waktu itu juga, Pak Harto pernah dititipkan oleh ayahnya kepada Prawirohardjo yang bertempat tinggal di Wuryantoro, Purwodadi, Jawa Tengah.

Prawirowiharjo adalah suami dari adik Kertosudiro atau adik ipar dari Kertosudiro. Prawirowiharjo adalah seorang mantri tani dan ayahnya adalah seorang pengusaha yang sudah terkenal yaitu Sudwikatmono.

Saat tinggal bersama bibi dan pamannya, Pak Harto sangat senang karena sering diajak ke sawah oleh pamannya sehingga ia perlahan bisa mengerti seluk beluk tentang dunia pertanian.

Masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), Pak Harto memilih untuk pulang ke kampung halamannya di Kemusuk.

Usai tamat SMP, Pak Harto memiliki mimpi melanjutkannya ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, karena keadaaan ekonomi, maka Pak Harto harus mengurungkan niatnya.

Pada tahun 1939, beliau mendapatkan beberapa panggilan kerja. Surat pertama merupakan panggilan dari bank dan surat kedua merupakan surat panggilan dari lembaga ketentaraan. Akhirnya, Pak Soeharto memilih berkarir di dunia militer.

Bapak Pembangunan Indonesia

Pak Harto dalam ilustrasi foto di uang kertas Indonesia
Pak Harto dalam ilustrasi foto di uang kertas Indonesia/Shutterstock

Selama kurang lebih 32 tahun masa jabatan Pak Harto, beliau membentuk Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sejak 1 April 1969 sampai dengan 1994.

Repelita ini ada beberapa kali edisi. Edisi pertama itu ada di tahun 1969 – 1974, yang kedua 1974 -1979, yang ketiga 1979 – 1984, yang keempat 1984 – 1989, yang kelima 1989 – 1994, yang keenam adalah 1994 – 1999.

Baca juga: “Sejarah Menara Syahbandar, Titik Nol Jakarta Zaman Dulu

Pak Harto melakukan pembangunan di segala bidang pada waktu itu. Mulai dari sekolah, puskesmas, industri strategis nasional dan jalan nasional, waduk, embung, dan berbagai pengendalian banjir perkotaan.

Pak Harto saat melakukan kunjungan ke pasar
Pak Harto saat melakukan kunjungan ke pasar/Pinterest

Era kepemimpinan Pak Harto disebut juga dengan era Orde Baru. Di era inilah pembangunan yang dilakukan cukup pesat.

Karena prestasi beliau itu, Pak Harto diangkat sebagai Bapak Pembangunan Indonesia pada tahun 1983.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.