Bukan Sekadar Lomba 17an, Panjat Pinang Punya Filosofi Mendalam

189
0

Dalam memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia biasanya masyarakat mengadakan lomba-lomba yang ikonik. Salah satunya lomba panjat pinang. Lomba yang satu ini sangat meriah karena semangat para pesertanya, sehingga masyarakat sangat antusias saat menyaksikannya.

Namun, bukan hanya sekadar lomba yang menghasilkan pemenang saja, lomba panjat pinang ternyata punya sejarah dan filosofi yang mendalam, sehingga menarik untuk diketahui.

Mengutip detik, lomba panjat pinang disebut merupakan warisan yang diturunkan bangsa Belanda sejak zaman kolonial dahulu.

Selain itu, mengutip dari Instagram resmi Ditjen GTK Kemdikbud RI, lomba panjat pinang berasal dari hiburan panjat tiang ketika orang Belanda ada di Indonesia pada zaman kolonialisme. Akan tetapi, uniknya, lomba ini masih eksis, bahkan sampai puluhan tahun setelah Indonesia merdeka.

Lomba yang satu ini dulunya merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memperingati Koninginnedag atau Hari Ratu. Momen perayaan ini digelar setiap tanggal 31 Agustus sebagai peringatan kelahiran Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.

Gelaran panjat pinang ini disebut oleh masyarakat Belanda sebagai de Klimmast, yang artinya memanjat tiang.

Tak hanya itu, permainan panjat pinang sudah digelar sejak tahun 1930-an. Panjat pinang juga menjadi ajang yang menarik, sehingga seringkali digelar untuk merayakan pernikahan, kenaikan jabatan hingga ulang tahun, seperti dikutip dari buku Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal oleh Fandy Hutari.

Jika dilihat, panjat pinang bisa dibilang merupakan permainan yang sederhana, namun membutuhkan kerja keras, kekompakan, serta strategi khusus untuk dapat mencapai puncaknya.

Untuk memainkan lomba ini, peserta dibagi menjadi dalam beberapa regu. Masing-masing regu bergantian memanjat batang pinang yang dilumuri minyak pelumas. Peserta harus berusaha memanjat pohon pinang yang sudah dilumuri minyak ini demi menggapai beragam hadiah yang diletakkan di bagian puncak pinang.

Nah, dari gambaran tersebut, panjat pinang memiliki filosofi yang mendalam. Berikut ini penjelasannya.

Mengutip trendberita.com, lomba panjat pinang mempunyai makna sebuah perjuangan yang panjang ketika mendapatkan kemerdekaan. Hal tersebut sama dengan memanjat batang pinang dengan tinggi mencapai sekitar 10 meter, dan licin karena dilumuri oli.

Panjat pinang juga mengandalkan kecerdikan, kerja sama, dan saling menopang. Selain itu, menyampingkan ego pribadi juga dibutuhkan untuk mencapai pucuk pinang, pun demikian dengan meraih kemerdekaan. Setelah mencapai ke atas pucuk, hadiah pun dibagi rata. Sama halnya dengan hasil kemerdekaan yang dibagi rata dalam masyarakat.

Panjat pinang juga pernah menuai kontroversi. Sebab, menurut beberapa kalangan, permainan ini dianggap sebagai warisan penjajah Belanda, sehingga mencederai nilai-nilai kemanusiaan.

Meski demikian, lomba panjat pinang tetap memiliki banyak peminat dan pendukungnya, karena permainan ini mengajarkan untuk kerja keras, kerja sama, dan mengutamakan kekompakan.

Demikian sejarah dan filosofi panjat pinang, lomba yang kini digelar setiap tanggal 17 Agustus, sebagai peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Semoga bisa menambah wawasan dan rasa nasionalisme kamu ya!

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *