Dukung Pengurangan Emisi Gas, 2 Mahasiswa UNNES Ciptakan Sepeda Listrik dari Rangka Komposit Bambu

Dua mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, yaitu Arif Budiargo dan Azziyadatur Rakhman, membuat sepeda listrik dengan rangka komposit bambu.

224
0

Memiliki kendaraan yang ramah lingkungan tentu menjadi keinginan semua orang. Selain bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari, kendaraan ramah lingkungan juga bisa membantu mengurangi polusi udara.

Sebut saja kendaraan listrik, yang kini mulai banyak muncul ke permukaan. Hadirnya kendaraan listrik memiliki tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, karena tidak lagi membutuhkan bahan bakar fosil sebagai penggerak utamanya.

Selain itu, penggunaan kendaraan listrik juga saat ini tengah digaungkan. Berbagai pabrik kendaraan pun kini gencar memproduksi kendaraan listrik. Namun, tak hanya pabrik saja, mahasiswa pun turut menciptakan kendaraan listrik, tapi dengan material yang berbeda.

Yup, dua mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES), yaitu Arif Budiargo dan Muhammad Azziyadatur Rakhman, berhasil membuat sepeda listrik dengan rangka komposit bambu.

Sepeda listrik buatan dua mahasiswa UNNES ini didesain untuk digunakan oleh satu penumpang yang dapat menahan beban maksimal 100 kilogram. Sepeda ini dibekali baterai Lithium ion 36V 15AH dengan daya motor listrik BLDC in-wheel sebesar 350 watt. Soal kemampuan di jalan, sepeda ini memiliki kecepatan maksimum 30 kilometer per jam.

“Secara teoritis sepeda ini mampu menempuh jarak kisaran 30-40 kilometer, saat ini masih dalam tahap uji coba,” kata Arif.

Sepeda listrik ini punya sisi keunikan dan ciri khas karena rangkanya menggunakan komposit bambu, sehingga memberi nilai tambah dari segi penilaian ramah lingkungannya.

Sementara itu, penggunaan bambu sebagai rangka dipilih berdasarkan sifatnya yang kuat, mudah didapat, dan memiliki harga yang terjangkau.

Di samping itu, Rektor UNNES, Fathur Rokhman juga mengapresiasi inovasi kendaraan listrik yang digagas oleh mahasiswanya. Terlebih berhasil memanfaatkan bambu menjadi rangka komposit sepeda listrik.

“Ini merupakan inovasi penting pada ilmu pengetahuan, dan mahasiswa UNNES berhasil menjawab tantangan sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan,” ucap Fathur Rokhman.

Azziyadatur Rakhman mengungkapkan rencana pengembangan dengan mengutamakan faktor ergonomis, supaya inovasi mereka bisa diproduksi secara masal dan dapat digunakan di lingkungan kampus UNNES.

Untuk bisa mencapai target, Rakhman bersama rekannya akan kembali menyempurnakan sepeda listrik ini pada penelitian berikutnya, sehingga bisa sesuai dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Ke depannya kami akan menyempurnakan lagi sepeda ini sesuai dengan standar SNI. Ini hasil skripsi kami, Insyaallah bakal diproduksi masal dan bisa digunakan di lingkungan UNNES dan bisa juga digunakan di tempat wisata,” jelas Rakhman.

Semangat untuk Azziyadatur Rakhman dan Arif Budiargo dalam mengembangkan sepeda listrik bambu!

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post