Fungsi Sesungguhnya Etilen Oksida yang Sedang Ramai Diperbincangkan

Setiap zat memiliki kegunaannya masing-masing.

172
Etilen Oksida

Nama zat kimia etilen oksida belakangan ramai jadi perbincangan publik karena kandungannya ditemukan di salah satu mi instan yang dijual di Taiwan. Produk ini ditemukan usai inspeksi yang dilakukan terhadap 30 produk acak dari supermarket dan tempat penjualan lain di Taiwan.

Kandungan etilen oksida ini kemudian dikaitkan dengan kanker limfoma dan leukimia selain dampak lain yang bisa membuat iritasi mata dan kulit. Lantas, apa sebenarnya kandungan etilen oksida ini? Apa manfaat kandungan tersebut? Yuk, simak ceritanya di bawah.

Apa Sih Etilen Oksida Itu?

Foto ilustrasi zat kimia yang ada di laboratorium/Shutterstock

Mengutip laman halodoc.com, etilen oksida merupakan salah satu zat berbahaya yang digunakan dalam produksi etilen glikol yang digunakan dalam berbagai produk. Misalnya saja untuk obat-obatan, perekat, deterjen, tekstil, anti beku, dan pelarut.

Sementara itu, dalam industri medis, etilena glikol (turunan dari etilen oksida) digunakan pada fasilitas sterilisasi untuk mensterilkan peralatan medis, peralatan bedah, dan produk medis lainnya.

Foto ilustrasi cairan kimia yang ada di jeriken/Sutterstock

Paparan etilen oksida, meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit, bisa meningkatkan kondisi yang sangat berbahaya untuk tubuh. Seperti penglihatan kabur, kesulitan bernapas, kanker payudara, dan masalah lain pada sistem saraf.

Badan Internasional untuk penelitian kanker (IARC) sudah mengklasifikasikan etilen oksida sebagai zat yang bisa menyebabkan kanker pada manusia.

Bisakah Etilen Oksida Keluar dari Tubuh?

Foto ilustrasi zat kimia yang ada di laboratorium/Shutterstock

Sebenarnya ada dua jenis tes yang bisa digunakan untuk mengetahui seseorang terpapar etilen oksida atau tidak. Tes yang pertama adalah mengukur etilen oksida dalam darah, dan yang kedua adalah tes mengukur kandungan kimia tersebut dalam napas.

Namun, tes ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana zat itu mempengaruhi kesehatan kita. Tes hanya dilakukan untuk memantau tingkat paparan di tubuh.

Foto ilustrasi zat kimia yang ada di laboratorium/Shutterstock

Pada dasarnya, bahan kimia apa pun akan meninggalkan tubuh dengan relatif cepat, yaitu sekitar 50 persen setiap 40 menit atau lebih. Meski begitu, zat berbahaya yang sudah terlanjur masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan badan cedera seumur hidup.

Cermati setiap komposisi makanan yang masuk ke dalam tubuh kamu, ya gengs. Hindari juga produk yang mengandung zat berbahaya. Sehat-sehat selalu untuk kita semua.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.