Indahnya Hidup Rukun di Tengah Berbagai Macam Suku, Etnis, dan Agama

Ingar-bingar polarisasi di dunia nyata maupun di media sosial, tidak terasa sama sekali di kampung ini.

210
0

Indonesia merupakan negara yang majemuk di dunia, negara kita ini kurang lebih memiliki 300 kelompok etnik dan suku bangsa yang ada di dalamnya. Lebih tepatnya ada 1.340 suku bangsa yang ada di Indonesia sesuai data sensus penduduk pada 2010. Selain itu, ada enam kepercayaan yang diakui pemerintah Republik Indonesia.

Hal ini membuat kehidupan toleransi merupakan hal wajib yang harus dilakukan warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam KBBI, toleransi memiliki arti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan.

Seperti contohnya adalah sebuah desa di Kota Bandung. Tepatnya di Kelurahan Jamika , Kecamatan Bojong Loa Kaler, Kota Bandung. Di sini terdapat berbagai macam suku, etnis, dan agama. Namun, para warganya tetap hidup rukun saling menghargai dan bertoleransi satu dengan yang lainnya.

Ingar-bingar polarisasi akibat pilihan politik, sentimen kelompok satu dengan yang lain, ras, agama, kecurigaan, dan saling menghujat di media sosial, tidak terasa sama sekali di kampung ini. Ternyata toleransi di daerah selatan Kota Bandung ini sudah terjaga dari puluhan tahun silam.

Kampung ini dihuni oleh warga yang berasal dari etnis Sunda, Batak, Bali, Tinghoa, Kalimantan, dan NTT. Keyakinan dari masing-masing suku ini berbeda, ada yang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Kehidupan dengan toleransi yang sangat tinggi ternyata memiliki manfaat yang banyak untuk kehidupan kita sebagai warga negara Indonesia yang berada di lingkungan majemuk. Diantaranya adalah:

Terhindar dari konflik

Memudahkan dalam memenuhi kebutuhan hidup

Dapat saling mengandalkan dan tolong menolong

Hidup jadi lebih damai dan Bahagia

Kesehatan fisik dan mental lebih terjaga

Meningkatkan rasa nasionalisme

Rasa toleransi yang tinggi nampaknya memang perlu dipraktekkan oleh generasi millennial dan gen z di tengah lingkungan. Peran gen z dan millennial sebagai agen of change benar-benar harus diaplikasikan mulai dari sekarang.

Hidup dengan toleransi tinggi itu sangat enak kok, tanpa harus memberikan stigma negative kepada orang sekitar kita.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *