Panas Belakangan Ini, Wajib Pakai Tabir Surya atau Lotion Anti-Ultra Violet SPF 30+

Masyarakat disarankan mengurangi aktivitas luar ruangan dari jam 10 pagi hingga 4 sore.

392
Cuaca panas

Cuaca di hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami peningkatan tingkat panas matahari. Kondisi ini sudah terjadi lebih dari sepekan, masyarakat pun mulai merasakan cuaca yang panasnya berbeda dari hari-hari lain.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pada hari ini, 25 April 2023 paparan sinar matahari sudah terasa terik dari pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

BMKG menilai pada durasi tersebut, paparan sinar matahari ada di kategori “merah”. Artinya, tingkat berbahaya bagi yang terpapar sinar matahari langsung. Pada tingkat ini juga disarankan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Disarankan juga menggunakan payung, topi atau pakaian penutup dari sinar matahari langsung.

Menyikapi panas yang terasa terik belakangan ini, Kepala BMKG Ibu Dwikorita Karnawati menyampaikan perlunya masyarakat mempersiapkan tabir surya atau lotion anti-ultraviolet.

“Masyarakat disarankan agar tidak perlu panik menyikapi informasi UV harian tersebut, serta mengikuti dan melaksanakan himbauan respon bersesuaian yang dapat dilakukan untuk masing-masing kategori index UV, seperti menggunakan perangkat pelindung atau tabir surya apabila melakukan aktifitas di luar ruangan,” sebut Ibu Dwikorita dalam keterangan pers, Rabu (25/04).

Tabir surya
Ilustrasi tabir surya/Shutterstock

BMKG juga menyarankan agar masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan menggunakan sunscreen atau lotion anti-ultra violet dengan SPF 30+.

“Oleskan cairan pelembab tabir surya dengan SPF30+ setiap dua jam, bahkan saat cuaca berawan, setelah berenang, atau saat berkeringat,” sebut keterangan di akun instagram @infobmkg.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Cuaca Panas Sejak Seminggu Terakhir

Gelombang panas
Ilustrasi gelombang panas/Shutterstock

Gelombang Panas di Asia tidak ke Indonesia

Beberapa negara di kawasan Asia mengalami gelombang panas atau heat wave. Bahkan di India, saking panasnya cuaca hingga 40 derajat celsius membuat aspal yang baru dibuat meleleh.

BMKG menyatakan dalam keterangan pers bahwa gelombang panas yang terjadi di Asia Selatan itu tidak sampai ke Indonesia, meski belakangan ini cuaca terasa terik.

Semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau “heatwave”. Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40 derajat Celsius yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.

Cuaca panas
Cuaca panas mulai dari jam 10 pagi/@infobmkg

Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat Celsius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34 derajat Celsius – 36 derajat Celsius hingga saat ini.

“Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam dengan dua penjelasan diatas secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut,” sebut keterangan pers Kepala BMKG Ibu Dwikorita Karnawati, Rabu (25/4).

Ilustrasi kepanasan
Ilustrasi kepanasan/Shutterstock

Ibu Dwikorita menyampaikan, secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Nah, buat kamu yang pengen keluar, jangan lupa saran dari BMKG, pakai tabir surya, meski tidak berasa panas tetap dipakai ya gaess. Jangan lupa banyak-banyak minum air juga, biar gak dehidrasi.