Peran Para Jurnalis di Afrika dalam Penetapan Hari Kebebasan Pers Sedunia

Para jurnalis yang mengalami penyerangan saat mencari informasi, fakta, dan data menjadi awal berdirinya Hari Kebebasan Pers.

72
Pers

Tanggal 3 Mei setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Kebebasan Pers Sedunia yang menjadi sebuah hari penting bagi seluruh pewarta di dunia. Tahun ini, sudah tiga dekade berlalu sejak hari ini diproklamirkan pada tahun 1993 silam.

Foto seorang pewarta yang sedang bertugas/Unsplash

Kebebasan pers ini tentu memiliki ikatan yang sangat kuat kepada kebebasan berekspresi di seluruh dunia. Media, sebagai salah satu lembaga di luar pemerintahan diharapkan bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Hari Kebebasan Pers Sedunia sendiri diinisiasi oleh Majelis Umum PBB pada Desember 1993 mengikuti rekomendasi Konferensi Umum PBB di tahun 1991.

Cerita Awal Hari Kebebasan Pers Sedunia

Foto pewarta yang sedang bekerja di tengah kerusuhan/Unsplash

Melansir dari berbagai sumber, Hari Kebebasan Pers Sedunia ini diproklamirkan oleh Majelis Umum PBB pada bulan Desember 1993, mengikuti rekomendasi Konferensi Umum UNESCO di tahun 1991.

Konferensi itu berhasil menciptakan produk yang dinamakan “Deklarasi Windhoek”, sebuah dokumen yang dimaksudkan menjadi dasar bagi pers yang bebas, independen, dan pluralis.

Hari Kebebasan Pers Sedunia ini berawal dari upaya para jurnalis Afrika yang mengajukan banding dalam konferensi UNESCO yang diadakan di Kota Windhoek, Namibia, pada tahun 1991.

Foto ilustrasi pewarta yang sedang bekerja/Unsplash

Para jurnalis ini mengalami penyerangan dalam perang saudara yang terjadi di Afrika pada abad ke-20. Penyerangan ini terjadi pada saat jurnalis mencari informasi, fakta, dan data saat mengungkap kebenaran.

Namun, dalam perjalanannya, mereka justru mendapatkan ancaman, serangan, kekerasan, dan bahkan sampai pembunuhan. Akhirnya, para jurnalis Afrika ini memutuskan untuk mengambil tindakan berupa pengajuan banding ke Konferensi UNESCO yang dilaksanakan di Namibia, Windhoek, Afrika Selatan.

UNESCO pun akhirnya memberikan perhatian lebih kepada seruan para pewarta di Afrika ini. Deklarasi Windhoek kemudian menetapkan Hari Kebebasan Pers Sedunia pada tanggal 3 Mei setiap tahunnya.

Foto pewarta yang sedang bekerja/Unsplash

Masyarakat dunia pun sejak saat itu mulai menyadari betapa pentingnya peran pers dalam masyarakat demokratis. Peringatan ini juga menjadi landasan awal untuk kebebasan berekspresi dengan adanya peran jurnalis yang terjun langsung ke sumber liputan.

Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia untuk para pewarta di dunia. Kiranya sebagai pewarta, kita bisa meneruskan cita-cita pendahulu untuk menjunjung tinggi kebebasan berekspresi yang sesuai dengan kaidah pemberitaan yang berimbang dan objektif.

Baca juga: “Today in History: Hari Kebebasan Pers Dunia

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.