18 April menjadi sebuah tanggal yang sangat bersejarah bagi dunia, khususnya Indonesia. Tepat pada tanggal ini di tahun 1955 silam, Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.
Indonesia menjadi salah satu negara yang berpartisipasi dalam mencetuskan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika. Konferensi ini juga menjadi ajang unjuk gigi kepada dunia bahwa Indonesia bukan negara sembarangan.
Lantas, seperti apa sejarah Konferensi Asia Afrika ini? Yuk, lihat “Today in History” hari ini.
Sejarah Lahirnya Konferensi Asia Afrika
Usai Perang Dunia II berakhir, sebenarnya masih terjadi ketegangan di seluruh dunia. Meski tak begitu tampak, hal ini sangat terasa karena dunia pada saat itu terpecah menjadi dua bagian antara Blok Barat dan Blok Timur.
Hal ini kemudian menjadi dasar utama lahirnya Konferensi Asia Afrika, sebab ada kesamaan nasib di negara-negara Asia-Afrika usai Perang Dunia II. Konferensi ini juga hadir untuk memperjuangkan bangsa-bangsa terjajah dalam memperoleh kemerdekaannya usai Perang Dunia II.
Pada 28 April 1954 usai Konferensi Colombo, Indonesia kemudian mencetuskan gagasan mengenai pertemuan negara-negara Asia-Afrika. Konferensi Asia Afrika pun dilakukan pada tanggal 18-25 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung.
Konferensi ini kemudian diketuai oleh P.M. Ali Sastroamijoyo dan dibuka oleh Presiden Soekarno pada waktu itu. Kegiatan ini diikuti oleh 29 negara dari 30 undangan yang disebarkan.
Konferensi Asia-Afrika pun akhirnya menghasilkan sebuah keputusan untuk bekerja sama dalam memajukan negara-negara yang ada di Asia-Afrika dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
Pertemuan ini melahirkan keputusan untuk menjunjung tinggi hak asasi manusia serta ikut aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.
Tujuun Dibuatnya Konferensi Asia-Afrika
Konferensi Asia-Afrika ini tentu memiliki tujuan dan bukan tanpa alasan. Adapun tujuan peringatan Konferensi Asia-Afrika ini adalah menjadi bukti bahwa Indonesia bukanlah negara yang biasa.
Negara Indonesia telah ikut dan berperan aktif untuk mewujudkan perdamaian dunia. Berkat Indonesia ketegangan dunia mulai berkurang akibat lahirnya paham dunia ketiga (non-aligned) pada saat itu.
Baca juga: “Today in History: Mobil Ford Mustang Unjuk Gigi ke Publik“
Ini menjadi kebanggaan tersendiri untuk Bangsa Indonesia, karena peran aktifnya dalam menciptakan perdamaian dunia.