Prilly & Dikta Ajak Penonton Menghadapi Emosi dan Sembuh Bersama

“Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” mengajak kita untuk lebih terbuka dengan emosi.

8

Capek tapi harus tetap kuat dan bertahan, begitulah yang dirasakan Prilly Latuconsina dalam film drama terbarunya dari Sinemaku Pictures, “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis”, garapan sutradara Reka Wijaya. Bersama Dikta Wicaksono, Prilly mengeksplorasi perasaan yang selama ini ia pendam, dan mencoba melepaskan beban masa lalu.

Film ini bercerita tentang Tari (diperankan oleh Prilly Latuconsina), seorang perempuan yang harus menghadapi trauma masa kecilnya. Setelah ditinggal sang kakak, Tari berjuang sendirian untuk melindungi ibunya (Dominique Sanda) dari sang ayah (Surya Saputra) yang abusive. Ditemani Baskara (Dikta Wicaksono), seorang pria yang juga punya luka batin dan bergabung dalam support group yang sama, Tari berusaha menyembuhkan dirinya dan berhenti menyimpan tangisnya.

Dibintangi juga oleh Widi Mulia sebagai Nina (konselor support group), Ummi Quary (Ica), Kristo Immanuel (Agoy), Gracia JKT48 (Sarah), dan Antonio Blanco (Dimas), ide cerita film ini dikembangkan oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Junisya Aurelita. Skenario ditulis oleh Junisya Aurelita.

“Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” mengajak kita untuk lebih terbuka dengan emosi, terutama kesedihan yang sering kali kita pendam. Lewat kisah Tari, film ini menunjukkan pentingnya mengakui perasaan sebagai langkah awal untuk sembuh dari luka batin.

Film ini juga telah menjadi gerakan dengan event Bolehkah Sekali Saja Kita Menangis, yang mengajak ribuan orang untuk mengolah perasaan bersama konselor profesional. Bahkan ada eksperimen sosial yang memperlihatkan para pemeran film mengungkapkan emosi terpendam mereka, yang turut menjadi ruang bagi netizen untuk ikut berbagi perasaan.

Menurut produser Umay Shahab, tujuan film ini bukan untuk mengglorifikasi kesedihan, tetapi memberikan kekuatan bagi siapa saja yang sedang berjuang dengan emosinya. “Kami berharap film ini bisa menjadi teman yang menguatkan, dan penonton bisa menemukan kekuatan diri setelah menontonnya.”

Sutradara Reka Wijaya menambahkan, “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” ingin memberikan ruang aman bagi penonton untuk merasakan berbagai emosi dan menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk sembuh dari luka batinnya. Lewat karakter Tari, Prilly berharap penonton sadar bahwa menangis bukanlah tanda kelemahan, tapi bukti bahwa kita manusia.

Film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” akan tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024. Jangan lewatkan momen untuk menangis bersama Tari dan Baskara! Ikuti update terbaru film ini di Instagram @sinemaku_pictures.