Kenalan dengan Frederich Silaban, Arsitek Pembangun GBK dan Masjid Istiqlal

Beliau termasuk pelopor Ikatan Arsitek Indonesia dan banyak karyanya yang monumental.

456
0
Frederich Silaban

Frederich Silaban dilahirkan di Bonandolok, Sumatra Utara, 16 Desember 1912. Beliau merupakan seorang arsitek kelas dunia yang belajar tentang seni bangunan secara otodidak. Pendidikan formal Frederich Silaban hanya sampai setingkat STM (Sekolah Teknik Menengah).

Loh, terus bagaimana bisa beliau menjadi seorang arsitek terkenal? Bapak Frederich Silaban adalah seorang yang tekun dalam membuat karya. Hal ini membuat dirinya memenangkan beberapa sayembara perancangan arsitektur yang mengantarkan namanya ke dunia Internasional.

Foto bersama Frederich Silaban dan Bung Karno / Wikipedia

Sampai pada akhirnya, namanya mulai dikenal di dunia dan mengakui profesinya sebagai seorang arsitek yang memiliki skill mumpuni. Bahkan, beberapa dari hasil karyanya menjadi simbol kebanggaan Bangsa Indonesia.

Beliau juga sudah menerima anugerah Tanha Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah atas prestasinya dalam merancang pembangunan Masjid Istiqlal.

Pelopor Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)

Salah satu organisasi yang menaungi para arsitek di Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) juga dipelopori oleh seorang Frederich Silaban. Organisasi ini berdiri atas ketidakpuasan Ir. Soehartono Soesilo dan Frederich Silaban atas hasil yang dicapai pada Konferensi Nasional di Jakarta, yakni pembentukan Gabungan Perusahaan Perencanaan dan Pelaksanaan Nasional (GAPERNAS), di mana keduanya memiliki pendapat bahwa kedudukan perencana dan perancangan tidaklah sama dan tidak juga setara dengan pelaksana.

Kedua tokoh arsitek ini memiliki pendapat bahwa pekerjaan perencanaan-perancangan berada di dalam lingkup kegiatan professional (konsultan), yang mencakupi tanggung jawab moral dan kehormatan perorangan yang terlibat.

Foto Frederich Silaban / mylife.id

Sebaliknya, pekerjaan kontraktor adalah cenderung bersifat bisnis komersial yang keberhasilannya diukur dengan besarnya pendapatan dan tanggung jawab secara formal dan bersifat kelambagaan atau badan hukum, bukan perorangan serta terbatas pada sisi finansial.

Pada akhirnya, semangat kedua tokoh ini memasuki jalan terang. Pada tanggal 16 dan 17 September 1959 diadakan pertemuan besar para arsitek dua generasi di Bandung dan dihadiri oleh 21 orang. Dalam pertemuan ini, dirumuskan tujuan, cita-cita, konsep AD/ART dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek murni.

Foto Frederich Silaban / arsitekturindonesia.org

Usai semua nilai-nilai yang tercantum disetujui, maka dibuat satu-satunya lembaga tertinggi dalam dunia arsitektur professional Indonesia dengan nama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Hasil Karya Frederich Silaban

Selama berkarir menjadi seorang arsitek kelas dunia, Frederich Silaban sudah membuat beberapa karya yang menjadi kebanggaan Indonesia. Apa saja itu?

Gedung Universitas Nommensen, Medan (1982)

Gelora Bung Karno, Jakarta (1962)

Monumen Pembebasan Irian Barat, Jakarta (1963)

Markas TNI Angkatan Udara, Jakarta (1962)

Gedung Pola, Jakarta (1962)

Gedung BNI 1946, Jakarta (1962)

Monumen Nasional (Monas), Jakarta (1960)

Gedung BLLD, Bank Indonesia, Jakarta (1960)

Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta (1958)

Masjid Istiqlal, Jakarta (1954)

Gedung Bentol, Jawa Barat (1954)

Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta (1953)

Kantor Dinas Perikanan, Bogor (1951)

Tugu Khatulistiwa, Pontianak (1951)

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *