Gawai atau gadget seringkali menjadi alat yang membuat penggunanya menjadi ketergantungan. Tak jarang, gawai seperti telepon genggam membuat pengguna menjadi sulit melepas.
Karena sulitnya melepas ketergantungan pada gawai, banyak anak remaja dan sekolah yang menjadi kesulitan belajar karena sudah terbiasa dengan gawai. Di sisi lain, kecanggihan teknologi juga dapat membantu siswa menjadi lebih mudah mengerti banyak hal melalui ponsel pintarnya atau HP.
Berkaca dari fenomena ini, Ariani Wahyu Pertiwi, seorang guru Sekolah Dasar Negeri 05 Sukapura, Jakarta Utara berinovasi dengan membuat program belajar Gawai Day atau Digital Corner di sekolah yang diajarnya. “Awalnya nanya dulu ke anak-anak belajar senengnya yang seperti apa? Mereka bilang, pake gawai,” cerita Bu Ariani kepada OPPAL.
Program Gawai Day yang dilakukan setiap hari Rabu ini merupakan bagian dari program Guru Penggerak yang dilakukan Bu Ariani. Sebagai guru yang memiliki sertifikat fasilitator 100 Tahun Save The Children di Gedung Arsip Nasional, Bu Ariani melihat keinginan anak muridnya itu sebagai komitmen yang harus dilakukan.
Bu Ariani menjelaskan, banyak orangtua murid yang sering melarang anaknya untuk membawa gawai atau ponsel ke sekolah, namun ia meyakinkan bahwa ponsel tersebut justru akan digunakan untuk belajar.
“Komitmennya, HP ketika baru sampai di sekolah disimpan dulu oleh guru, kemudian ketika waktunya belajar, dapat digunakan. Alhamdulillah prestasinya meningkat dan tidak ada masalah dari orangtua,” papar Bu Ariani.
Adapun tujuan dari Gawai Day itu dijelaskan Bu Ariani agar memiliki nalar yang kritis, inovatif dan melek digital. Murid yang ada di kelas sebanyak 30 siswa pun tertarik mengikuti Gawai Day tersebut.
Mereka mengaku mendapatkan pengalaman berbeda dalam pembelajaran. Adapun proses belajar juga menjadi lebih menarik.
“Kita diajak belajar pakai gawai, di situ ada quiz seperti Bahasa Indonesia, PPKN, Matematika. Dari situ saya jadi lebih gampang mengenal rumus-rumus matematika dan pelajaran lainnya, tanpa sadar saya dapat ilmu padahal sedang bermain di gawai saya. Dari situ saya jadi tahu, ternyata bisa belajar dari HP, bukan cuma untuk bermain game,” cerita Araya Putri Azkia, murid yang mengikuti Gawai Day di sekolah.
Hmm, kalau mau memang cara kita belajar bisa melalui apa aja ya gaes, termasuk di gawai. Yang penting ketika kita belajar, suasana jadi nyaman, ya gak sih. Keren ya cara Bu Guru Ariani, perlu dicontoh nih!