Faktanya, sekarang banyak bahasa gaul di media sosial (medsos) seperti TikTok, Instagram, sampai Twitter, yang enggak terhitung lagi jumlahnya.
Dari beraneka macam bahasa gaul di medsos, ada salah satu yang belakangan cukup sering digunakan, yaitu “guilt tripping”. Kata ini biasanya dipakai di medsos untuk mendefinisikan atau menyebut suatu tindakan tertentu. Contohnya, bisa kamu lihat lewat salah satu unggahan twit dari akun @convomfs di bawah ini.
Dalam twitnya, akun tersebut menanyakan hal terkait sebuah tindakan apakah bisa diasosiasikan sebagai guilt tripping. Enggak cuma akun @convomfs, ada juga akun lain dengan username @smellofpoetry yang menggunakan kata guilt tripping untuk menyebut suatu tindakan.
Anyway, selain contoh di atas tadi, masih banyak akun lainnya yang menggunakan kata guilt tripping dalam menyebut tindakan tertentu. Jadi, sebenarnya apa maksud dari guilt tripping yang kini menjadi bahasa gaul dan sering dipakai di media sosial?
Apa Itu Guilt Tripping
Guilt tripping atau guilt-trip adalah salah satu kosakata dalam bahasa Inggris. Menurut kamus bahasa Inggris Merriam Webster, sebagai kata kerja, guilt tripping memiliki istilah sebuah upaya yang menyebabkan orang lain merasa feeling guilty alias bersalah.
Guilt tripping juga bisa diartikan sebagai upaya untuk memanipulasi perilaku seseorang dengan menghadirkan perasaan bersalah. Jika dipakai sebagai kata benda, guilt trip artinya perasaan bersalah yang ditimbulkan oleh tindakan orang lain.
Karena memiliki arti sebagai upaya membuat orang lain merasa bersalah inilah yang membuat warganet sering menggunakannya di medsos. By the way, tindakan yang dimaksud dalam kata ini adalah upaya membuat perasaan bersalah.
Jadi, jika ada yang memakai kata ini di medsos, itu artinya mereka sedang ingin menyebut ada suatu tindakan atau upaya dari orang lain yang bisa membuat dirinya merasa bersalah.
Di sisi lain, kata ini kerap dipakai di medsos untuk menerangkan sebuah tindakan dalam situasi konflik atau perseteruan. Seseorang yang melakukan upaya manipulatif dengan membuat lawannya merasa bersalah akan disebut sebagai guilt tripping.
Kamu sendiri, pernahkah menjadi korban guilt tripping?