Apa Itu Sleep Language, Ciri-cirinya hingga Manfaatnya

Apa tipe sleep language-mu?

54
Sleep Language

Kamu tahu sleep language? Istilah ini mengacu pada beberapa konsep tidur, dan digunakan demi memahami cara tidur pribadi demi mendapatkan istirahat malam yang lebih baik. Istilah ini semakin populer setelah diperkenalkan oleh seorang psikolog klinis di New York, Dr. Shelby Harris, yang fokus pada gangguan tidur. Meski begitu, sejauh ini sleep language enggak dipakai dalam diagnosis klinis maupun dunia kedokteran.

Jenis-jenis sleep language dan ciri-cirinya

Dr. Harris menjelaskan bahwa ada lima sleep language yang biasanya dimiliki oleh seseorang. Berikut adalah jenis-jenis sleep language yang dilansir dari Kompas.com.

1. Words of worry sleeper

Sleep Language
Ilustrasi jenis sleep language/shutterstock

Orang dengan jenis sleep language ini cenderung merasa cemas di malam hari, pikirannya enggak bisa tenang, sulit tidur, serta bangun terlalu pagi dengan otak dalam kondisi yang benar-benar terganggu.

Harris mengatakan sangat sering melihat orang dengan kategori seperti ini, bahkan jumlahnya semakin bertambah selama awal pandemi Covid-19.

2. Gift sleeper

Sleep Language
Ilustrasi ciri-ciri sleep language/shutterstock

Orang yang gampang tidur nyenyak, kapan saja dan di mana saja masuk dalam golongan kategori gift sleeper.

Kondisi ini sering dinilai positif, tapi Dr. Harris bilang, ini juga bisa menjadi pertanda adanya masalah mendasar. Mungkin saja kecenderungan ini adalah sebuah tanda kalau tubuh kita kurang mendapatkan istirahat malam yang cukup, sehingga mudah tertidur.

“Mungkin ada sleep apnea atau hal lain yang memengaruhi kualitas tidur mereka,” ucap Dr. Harris.

3. Too hot to handle sleeper

Sleep Language
Ilustrasi too hot to handle sleeper/pexels

Jenis sleep language yang satu ini dimiliki oleh individu yang selalu merasa kepanasan di malam hari, sehingga sulit tidur. Pemicunya bisa disebabkan berbagai hal, tapi Harris menjelaskan jika perimenopause dan menopause adalah penyebab umumnya.

4. Light as a feather sleeper

Sleep Language
Ilustrasi light as a feather sleeper/pexels

Sleep language jenis ini mendefinisikan orang yang suka gelisah dalam tidurnya. “Mereka mungkin tidur nyenyak atau tidur cukup, tapi tidurnya sangat buruk,” ujar Harris.

Tanda-tanda sleep language jenis ini antara lain sering bangun dalam keadaan lelah meskipun tidur tepat waktu dan memenuhi kebutuhan 7-9 jam setiap malam.

5. Routine perfectionist sleeper

Sleep Language
Ilustrasi jenis sleep language/scitechdaily.com

Dr. Harris mengungkapkan orang dengan sleep language ini merupakan seseorang yang sering mengalami kecemasan tidur dan cenderung obsesif banget terhadap rutinitas tidurnya.

“Beberapa orang membawa kasus ini ke titik di mana itu hampir terlalu berlebihan,” ucap Dr. Harris.

Contohnya, enggak mau bepergian karena takut sulit tidur atau menolak keluar dengan teman karena takut tidur larut malam.

Manfaat sleep language untuk tidur yang berkualitas

Mencari tahu sleep language memang enggak bisa disamakan dengan diagnosis klinis dari dokter. Akan tetapi, ini bisa dijadikan acuan untuk memahami perilaku kita sendiri ketika tertidur.

“Kamu bisa melihat di mana kamu mungkin bermasalah dan menargetkan perawatan tidur kamu ke arah itu,” jelas Harris.

Di sisi lain, seorang dokter keluarga yang tinggal di Kansas, Dr. Beth Oller mengingatkan bahwa kamar tidur yang gelap dengan suhu dingin sangat ideal untuk tidur.

Bukan cuma itu saja, jangan melihat ponsel saat mencoba untuk tertidur atau ketika bangun di tengah malam.

“Jika kamu terdorong untuk memeriksa ponsel kamu setiap kali kamu bangun atau berguling, letakkan di seberang ruangan di mana kamu harus bangun untuk memeriksanya,” ujar Oller. Dr. Oller juga menambahkan kalau waktu di luar juga bisa membantu tidur.

Semoga penjelasan mengenai istilah sleep language di atas bisa bermanfaat buat kamu, ya, gengs. By the way, adakah jenis atau ciri-ciri sleep language di atas yang pernah kamu alami?

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!