Eau de Toilette dan Eau de Parfum Ternyata Berbeda, Cek yang Kamu Butuhkan di Sini!

Buat kamu yang butuh aroma yang lebih lembut, ada EDT yang lebih cocok untukmu!

551
0
Perbedaan EDT dan EDP

Eau de toilette (EDT) dan eau de parfum (EDP) merupakan jenis wewangian yang banyak ditemui di pasaran. Tapi, bagi orang awam, asalkan aroma wanginya sudah sesuai kesukaaan, parfum tersebut langsung dibeli dan dipakai tanpa pikir panjang.

Padahal ternyata kedua wewangian itu memiliki banyak perbedaan terkait konsentrasi parfum sampai kegunaannya.

Perbedaan antara eau de toilette dan eau de parfum sendiri sebenarnya cukup mudah dipahami.

Menurut Lifestyle Asia, ada sejumlah fakta perbedaan antara EDT dan EDP supaya kita enggak salah pilih dalam menjatuhkan pilihan ke wewangian yang tepat.

1. Konsentrasi parfum EDT dan EDP

Perbedaan EDT dan EDP
Ilustrasi EDT dan EDP/shutterstock

Salah satu faktor yang membedakan antara EDT dan EDP adalah kandungan konsentrasi parfum murni.

Pada dasarnya, EDP memiliki kisaran 15 hingga 20 persen konsentrasi parfum murni, sedangkan EDT punya tingkat konsentrasi yang lebih rendah, sekitar 5-15 persen saja.

Kandungan konsentrasi tersebut jelas menentukan kualitas parfum itu sendiri, berapa lama bisa bertahan di tubuh sampai kemampuannya menciptakan aroma tertentu.

Meski begitu, aroma parfum yang terlalu kuat terkadang bisa membuat indra penciuman terganggu. Selain itu, menghirup konsentrasi aroma wewangian yang lebih rendah seringkali terasa menyenangkan.

Nah, semua ini sebenarnya bergantung pada kualitas bahan baku yang digunakan, gengs. Inilah mengapa, enggak heran kalau ada beberapa merek EDP atau bahkan EDT dijual dengan harga mahal, karena kualitas bahan baku yang digunakan cukup baik.

2. Bisa menghasilkan aroma yang serupa

Perbedaan EDT dan EDP
Ilustrasi eau de toilette dan eau de parfum/shutterstock

Sebenarnya, antara eau de toilette dan eau de parfum bisa menghasilkan aroma yang sama ketika dibuat dengan tone yang sama.

Nah, yang bikin berbeda adalah tingkat konsentrasi parfum murni yang dicampurkan. Dalam hal ini, EDP memiliki konsentrasi wewangian yang lebih kuat dan mampu diidentifikasi dalam sekali hirup. Meanwhile, EDT cenderung menghasilkan wewangian aroma yang lebih halus dan lembut.

3. Mana yang lebih tahan lama? EDT atau EDP?

Perbedaan EDT dan EDP
Ilustrasi perbedaan antara EDT dan EDP/shutterstock

Walaupun bisa dirancang untuk menghasilkan aroma yang sama, tapi keduanya dapat dibedakan lewat ketahanan setelah disemprotkan.

EDP yang memiliki konsentrasi parfum lebih tinggi, jelas dapat bertahan lebih lama di tubuh. Sekali disemprotkan, kekuatannya bisa bertahan selama 12 jam, meski sebenarnya tergantung jenis dan campuran kadar alkoholnya juga. Sementara, EDT biasanya hanya bisa bertahan sekitar dua sampai tiga jam.

Jenis wewangian dengan tingkat konsentrasi yang rendah membuatnya lebih mudah hilang dan menguap ketika terkena udara.

4. Harga EDT lebih murah dari EDP

Bicara harga di pasaran, ternyata tingkat konsentrasi wewangian sangat menentukan harga jualnya, gengs. Soal harga, EDP tentunya memiliki kisaran harga yang lebih tinggi dari EDT karena konsentrasinya pun lebih besar.

Ini juga berlaku pada hampir semua merek parfum ternama seperti Givenchy, Chanel, dan Diptyque yang menawarkan koleksi EDP premium untuk para loyal customer-nya.

Sementara, untuk konsentrasi wewangian yang lebih rendah pada EDT membuatnya lebih terjangkau.

5. Pilih parfum yang tepat

Sebenarnya enggak ada panduan cara memilih wewangian yang tepat, karena wewangian itu tergantung selera atau preferensi masing-masing individu. Setuju?

Well, seberapa kuat wewangian yang bakal dipilih mungkin bisa menjadi penentu juga. Misalnya kalau kita suka aroma yang lebih kuat ketika lewat di keramaian, then EDP is the right choice.

Bagi kalian yang menyukai aroma lembut, pilihan untuk membeli EDT bisa menjadi keputusan yang tepat. Kemudian, kamu perlu mempertimbangkan juga aktivitasmu sebelum memilih EDT atau EDP.

Semisal, kalau kamu bekerja seharian di dalam ruangan atau kantor, maka EDT bakal lebih cocok karena aromanya yang cenderung lembut.

6. Cara menggunakan EDT dan EDP yang benar

Perbedaan EDT dan EDP
Ilustrasi menggunakan EDT atau EDP/shutterstock

Entah itu EDT atau EDP, ternyata cara menggunakan parfum juga bisa menjadi penentu dalam mempertahankan tingkat aromanya di tubuh.

Pada siang hari, supaya aroma parfum lebih tahan lama, kamu bisa menyemprotkan parfum ini ke beberapa titik nadi, seperti pergelangan tangan, hingga leher kiri dan kanan.

Ingat, jangan menyemprot parfum di baju atau busana yang kamu pakai, ya, gengs, karena kemungkinan bisa meninggalkan noda yang mengganggu.

Khusus untuk EDT, cara pemakaiannya mungkin bisa dilakukan secara berkala setiap 3-4 jam sekali, karena aroma parfumnya bakal mudah menguap dan hilang. Beberapa EDT bahkan bisa disemprotkan ke pakaian berwarna gelap dari jarak yang tidak terlalu dekat, dan tidak meninggalkan noda.

Di sisi lain, saat menggunakan EDP, cara pemakaiannya cukup sekali saja. Kamu cukup menyemprotkannya ke bagian tubuh yang merupakan titik nadi, kemudian biarkan dulu sebentar sampai wanginya sedikit memudar.

Nah, sekarang sudah tahu perbedan EDP dan EDT, kan? Kamu tim EDT atau EDP, nih?

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *