Nvidia memperkenalkan teknologi Avatar Cloud Engine (ACE) yang bisa membuat gamers untuk mengobrol dengan karakter nonpemain (Non-Player Character/NPC) di game, dalam pameran elektronik Computex 2023 di Taipei.
Dalam video demo “Kairos” yang ditampilkan, pengguna bisa melihat render tiga dimensi (3D) sebuah restoran ramen dengan elemen cyberpunk. Di sini, kamu akan melihat karakter bernama Kai.
Setelah kamu menekan tombol T untuk memulai pembicaraan, kamu bisa berbicara menggunakan suara dan mikrofon headset sendiri.
Teknologi ini keren banget karena pemain bisa mengobrol dengan karakter dalam sebuah game, seperti berbincang dengan karakter game pemain lain di game multiplayer. Padahal, Jin merupakan karakter non-pemain dan bukan orang asli, lho!
Selepas mendengar dialog dari pengguna, Jin bakal menjawab secara dinamis. Artinya, jawaban karakter NPC itu bukan mengikuti skrip tertentu yang sudah diatur, tapi alur dan konteks pembicaraan yang dimulai oleh pengguna.
Saat pengguna bertanya “Hai Jin, apa kabar?”, Jin akan langsung menjawab “Tidak terlalu baik.”
Lalu saat menanyakan “Kok bisa begitu?” Jin bakal menjelaskan kalau restorannya terkena imbas oleh kejahatan yang terjadi di sekitar wilayah tersebut.
Pengguna menawarkan pertolongannya untuk Jin, dan begitu obrolan selesai, pengguna akan mendapatkan side quest atau misi sampingan untuk mengamankan restoran Jin dari bahaya tersebut.
Nah, mekanisme dialog seperti ini tentu berbeda dengan sistem game Role-Playing Game (RPG) pada umumnya.
Game RPG seperti “Cyberpunk 2077” atau “Fallout: New Vegas” biasanya memiliki pohon dialog (dialogue tree), yang mana kamu bisa memilih satu respons dari berbagai opsi terhadap dialog karakter non-pemain.
Melalui teknologi mutakhir Nvidia, pengguna nggak dibatasi sejumlah pilihan saat mengobrol dengan karakter NPC.
Menurut Nvidia VP of GeForce Platform, Jason Paul, teknologi ini juga berguna ketika satu karakter mengobrol dengan beberapa karakter sekaligus.
Secara teori, ACE bisa membuat karakter nonpemain saling mengobrol, walaupun Paul belum pernah melihat hal itu diuji coba. Well, video demo ini merupakan hasil kolaborasi antara Nvidia dan Convai untuk mempromosikan teknologi ACE.
Convai sendiri adalah perusahaan yang menawarkan teknologi percakapan AI (Artificial Intelligence) generatif, yang bisa dijalankan melalui cloud dan hardware dari Nvidia, mencakup sejumlah tools, yakni Nvidia NeMo, Nvidia Riva, serta Nvidia Omniverse Audio2Face.
Nvidia NeMo adalah software yang membangun dan menyesuaikan model (Bahasa AI) large language model (LLM) yang bisa disesuaikan dengan cerita dan background atau latar belakang karakter, misalnya dalam game.
Selain itu, teknologi ini menggunakan pembatas supaya AI nggak membicarakan soal topik yang nggak pantas.
Next, ada Nvidia Riva yang menyediakan pengenalan ucapatan otomatis (Automatic Speech Recognition) dan alat ucapan ke teks (Speech-to-text).
Nah, yang terakhir ada Nvidia Omniverse Audio2Face yang memakai sumber audio untuk membuat animasi wajah ekspresif untuk karakter game. Sejumlah teknologi ini ditunjukkan demo “Kairos” yang dibuat dengan software pembuat game Unreal Engine 5.
Nvidia nggak mengumumkan game apa saja yang bakal menggunakan teknologi ACE. At least, “Stalker 2: Heart of Chernobyl” dan “Fort Solis” diketahui akan memanfaatkan tools Omniverse Audio2Face.
Hadirnya teknologi ACE ini tentu bakal memberikan sensasi pengalaman baru dalam bermain game semakin canggih.
Bagaimana menurut kamu soal teknologi ini, gengs? Bakal nanya apa aja ke karakter NPC gengs? Leave your comment below!
