Inspiratif Banget, 7 Ilustrator Indonesia Ini Berjaya di Hollywood

376
0

Setiap manusia terlahir sebagai pejuang. Hasrat, bakat, dan tekad menjadi penentu posisi seseorang pada masa depan.

Menekuni talenta hingga berhasil menelurkan karya dalam skala internasional untuk orang Indonesia bukanlah perkara mudah.

Namun, lima orang ilustrator berikut ini membuktikan kemustahilan terjadi apabila kamu takut bermimpi dan berusaha. Sebaliknya,  kemampuan yang paralel dengan kegigihan akan membuahkan prestasi dalam konteks orisinal dan membanggakan.

1. Chris Lie

Nama Chris Lie menjadi sorotan semenjak terlibat dalam sejumlah proyek internasional. Tak tanggung-tanggung Chris Lie sempat dipercayai Marvel untuk menggarap komik dan produk franchise, seperti Disney, Star Wars, Transformers, G.I Joe, dan lain-lain.

Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini harus menjalani pasang surut merintis karier sebagai ilustrator hingga akhirnya berhasil terpilih mendapatkan beasiswa Fullbright untuk pendidikan S2 di Savannah College of Art and Design, Georgia, Amerika Serikat (AS).

Pada saat menyelesaikan pendidikan S2 tersebut, dia berhasil mendapatkan kesempatan magang di Devilโ€™s Due Publishing Chicago. Kebetulan saat itu, Devilโ€™s Due mendapatkan proyek GI Joe dari Hasbro (perusahaan mainan anak-anak di AS).

Salah satu tugas magang Chris kala itu adalah menggambar atau menciptakan sosok GI Joe yang lebih muda dan kekinian. Dia pun mengembangkan kreasi dengan menggambar sosok GI Joe dengan tubuh lebih kekar dan bagian kaki yang mengecil. Tak disangka, Hasbro memilih gambar buatan Chris.

Saat kuliahnya selesai, Chris memilih kembali ke Tanah Air dan merintis bisnis di bidang seni, Caravan Studio, yang berlokasi di Jakarta Barat.

2. Griselda Sastrawinata

Kutipan populer Walt Disney, If you can dream it you can do it, tampaknya menjadi inspirasi Griselda Sastrawinata.

Griselda kecil memang telah bermimpi untuk bisa bekerja dan berkarya di Walt Disney.

Mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Art Center College of Design (ACCD) di Pasadena, California, Amerika Serikat (AS), jurusan ilustrasi, menjadi pijakan pertama Griselda dalam meraih cita-cita masa kecilnya tersebut.

Berhasil mendapatkan gelar seni, Griselda berupaya mencari kerja di sejumlah rumah produksi di Amerika. Akhirnya, dia berhasil mendapatkan kontrak dengan studio film Dreamworks di California, AS.

Bersama dengan Dreamworks, Griselda terlibat dalam sejumlah proyek film animasi populer, seperti Shrek Forever After, How To Train Your Dragon 2, Kung Fu Panda 2, Puss In Boots, The Croods, dan Home.

Griselda harus menunggu belasan tahun hingga akhirnya berhasil mendapatkan tawaran pekerjaan dari Disney. Pada tahun 2015, Ron Clements dan John Musker menghubungi Griselda untuk bergabung dalam proyek film Moana. Dia menjadi bagian dari tim visual development artis dengan tugas memasukkan aksen kebudayaan Polinesia ke sosok Moana.

Kinerja dan karya Griselda untuk Moana memikat Disney hingga kembali mengajaknya bergabung pada proyek pembuatan Frozen 2 tahun 2019 silam.

Griselda satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di Department Art Disney.

3. Ario Anindito

Hobi menggambar sejak usianya masih enam tahun membawa Ario Anindito pada jalan hidup yang memang menjadi cita-citanya sejak lama.

Kini, pria kelahiran Bandung tahun 1984 ini dipercaya menjadi co-creator beberapa komik penting rilisan DC Comics dan Marvel Comics.

Pada tahun 2010 silam, Ario rajin mengunggah karya-karya ilustrasinya ke internet. Publik pun mulai memperhatikan eksistensi Ario. Tak disangka, salah satu karyanya tersebut membuat salah satu pencari agen bakat dari Italia kagum dan menawarkan diri sebagai manager.

Nama Ario Anindito telah terpampang pada beberapa komik Marvel semenjak tahun 2014. Tim Star Wars yang berpusat di Skywalker Ranch memilih Ario karena menganggap torehan ilustrasinya sesuai dengan identitas komik Marvel.

Menciptakan karakter baru untuk komik legendaris seperti Star Wars menjadi tantangan tersendiri bagi Ario. Dia berusaha keras untuk membiarkan imajinasinya berlari liar untuk memperoleh ide dan inspirasi menggambar berbagai karakter dan planet-planet baru yang selaras dengan tulisan Cavan Scott.

4. Admira Wijayadi

Ada torehan ilustrasi Admira Wijayadi pada film Batman vs Superman: Dawn of Justice. Pria asal Malang, Jawa Timur, ini merupakan ilustrator andal yang dipercaya Warner Bros menjadi Character Guide Artist pada film yang berhasil meraup total profit sebesar Rp10 triliun tersebut.

Selama Juni 2015 hingga April 2016, Admira mengerjakan semua gambar karakter Batman, Superman, dan Wonder Woman. Dia mengguratkan tiap garis dan lengkungan secara mendetil demi mendapatkan gambar wajah dan lekuk tubuh tokoh yang sempurna.

Admira mengaku menggunakan program tiga dimensi untuk menciptakan gerakan pada gambar-gambar yang sudah dia ciptakan.

Sebelum Batman vs Superman, Admira juga pernah terlibat pada pembuatan film Hercules: The Thracian Wars dan Superman: Man of Steel.

5. Emanuelle Elizabeth

Pada awal tahun ini, seorang mahasiswi Institute Teknologi Bandung (ITB) membawa kabar baik yang membanggakan. Emanuelle Elizabeth berhasil terpilih sebagai ilustrator poster film Disney yang bertajuk โ€œTurning Redโ€.

Emanuelle yang merupakan mahasiswi angkatan 2020 ini memang memiliki ciri khas ilustrasi yang ceria dan kaya warna. Wanita yang akrab disapa Emma ini mengaku bahwa karakter-karakter Disney telah menjadi inspirasinya dalam berkarya sejak masih kecil.

โ€œSalah satunya emang yang paling menginspirasi aku itu film-film Disney yang udah jadi kesenanganku sejak kecil. Entah kenapa aku selalu merasa semangat hidup banget tiap abis nonton film Disney,โ€ papar Emma seperti dikutip laman ITB.

6. Wahyu Ichwandardi atau Pinot

Pria yang akrab disaba Pinot ini merupakan animator dan ilustrator asal Indonesia yang bermukim di New York, Amerika Serikat, (AS).

Pinot tersohor dengan karya animasi klasik retro, dia menciptakan karyanya menggunakan Mac rilisan tahun 1980-an. Dia sekarang bekerja sebagai seorang animator senior pada salah satu perusahaan di New York.

Pilihan mengembangkan karier di AS karena Pinot merasa perkembangan seni digital di Indonesia masih belum jelas.

โ€œPekerjaan dan industri seni digital belum mendapatkan apresiasi yang layak. Rumusan karya berkualitas dan profit belum ketemu karena orientasinya lebih ke nilai ekonomi jangka pendek yang tidak membuka celah untuk berinovasi. Begitu profitnya besar dan jelas akan selalu berpegang pada hal tersebut, membuat sulit bergerak dan inovatif,โ€ urai Pinot seperti dikutip CNNIndonesia.com.

Karya Pinot yang sangat terkenal merupakan animasi koreografi This Is America dari Childish Gambino. Lalu, Pinot juga tampil dalam series Retro Tech dengan Youtuber asal AS, Marques Brownlee atau MKBHD.

Karya ciamik Pinot hadir pada video musik Twenty One Pilots yang berjudul Level of Concern.

7. Muchlis Fachri atau Muklay

Seniman visual yang memiliki ciri khas comical art ini merupakan lulusan Universitas Jakarta (UNJ) dan sering berkolaborasi dengan jenama internasional.

UNIQLO dan Daihatsu adalah dua brand internasional yang pernah menggandeng Muklay pada kampanye โ€œMasker untuk Sahabatโ€ beberapa waktu lalu.

Warna-warna cerah dan tarikan garis-garis pada visual art Muklay memang memiliki daya tarik tersendiri.

Selain menorehkan nama Muklay di kancah internasional, karya-karyannya tersebut membuat sang ilustrator masuk dalam daftar 30 under 30 Forbes pada 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *