Kata Adityalogy soal Tren Sneaker Tahun 2023 sampai Perkembangan Local Brand

Back to 90s kah?

93
Tren Sneaker 2023

Meski tahun 2023 sudah berjalan beberapa bulan, sepertinya nggak ada salahnya kalau kita bahas tren sneaker di tahun ini. Sneaker sendiri merupakan jenis sepatu yang menjadi favorit banyak orang. Mulai dari kalangan anak muda sampai dewasa.

Anugrah Aditya atau dikenal sebagai Adityalogy selaku Lead Marketing Communication dari Jakarta Sneaker Day, yang merupakan event pameran sneakers dan streetwear terbesar di Indonesia, mengatakan tren sneaker tahun ini seperti flashback ke jaman dulu.

Tren Sneaker 2023
Adityalogy/Redaksi OPPAL

Sebut saja salah satu koleksi dari Adidas dengan siluet yang klasik dan timeless, Samba. Kita tahu kalau sneaker ini telah merajai pasar sneaker di Tanah Air, sehingga banyak sneakerhead yang memburu sepatu ini.

Tren sneaker tahun 2023 versi Adityalogy

Tren Sneaker 2023
Adidas Samba OG/feature.com

Mas Adit mengatakan, tren sneaker tahun ini telah berputar ke jaman dulu atau mungkin bisa disebut vintage.

“Ini lagi berputar sebenarnya. Contoh kalau kita ambil core-nya dari keseluruhan outfit, vintage balik lagi. Bahkan, sekarang sudah Y2K. Vintage is still cool, buktinya itu dibaca sama semua brand,” kata Mas Adit saat di-interview oleh tim OPPAL.

Jadi, menurut Mas Adit, vintage style menjadi tren untuk tahun ini. Ia juga mengatakan, siluet-siluet terbaru dari New Balance dengan vintage looks-nya menjadi trigger untuk brand-brand lain. Mulai dari Nike yang membuat Reimagined Jordan 1, Adidas yang menghidupkan kembali Samba-nya.

Tren Sneaker 2023
Nike Air Jordan 1 Reimagined/sneakernews.com

“Ternyata market-nya tertarik ke situ. Ternyata dari data yang saya dapat dan di-share oleh brand, memang interest­-nya ke arah sana, sehingga membuat Adidas mengeluarkan Samba,” ucap Mas Adit yang juga dikenal sebagai content creator.

Dalam POV alias point of view-nya, Mas Adit mengatakan sepanjang tahun ini trennya kembali lagi ke vintage di era 80-90an.

Mungkin ini juga menjadi jawaban dari apa yang kita lihat di pasaran, bahwa banyak brand yang merilis koleksi-koleksi terbaru mereka dengan siluet yang classy atau vintage.

Apa sih sneakers yang paling dicari Gen Z?

Tren Sneaker 2023
New Balance 990v4/sneakerfreaker.com

Meskipun bisa dipakai untuk semua kalangan, sneaker tetap banyak dipakai oleh anak muda. Bahkan, nggak sedikit dari mereka yang lebih memilih mengenakan sneaker untuk acara-acara formal, semisal outfit ke kantor atau acara pernikahan.

Menanggapi hal ini, Mas Adit menyebut kalau tren itu seperti ada dua kutub.

“Lucu nih kalau ngomongin soal tren. Karena ada dua kutub, yang pertama seperti yang kita tahu, tren di Indonesia itu adapting-nyaagak telat biasanya. Di dunia lagi ramai apa, kita mungkin adapting-nya bisa 5 tahun setelahnya.”

“Di kutub lainnya, mereka-mereka yang sudah nggak awam dengan Yeezy dan Jordan. Mereka mulai masuk apa yang kita sebut sebagai designer shoes.”

Brand-brand designer shoes yang disebut Mas Adit adalah Givenchy, Balenciaga, Louis Vuitton, dan Clog atau Crocs.

Tren Sneaker 2023
Siluet Crocs Clog yang chunky/thesolesupplier.co.uk

“Itu menarik banget, karena di Amerika sendiri yang jadi acuan tren itu Clog. 3D print shoes tuh lagi ramai.”

Jadi, Mas Adit menyimpulkan, sneaker yang paling dicari Gen Z tahun ini juga sama, yaitu sepatu dengan siluet vintage.

Perkembangan local brand menurut Adityalogy

Tren Sneaker 2023
Compass Retrograde Velocity/@sepatucompass

Terkait sneakers, rasa-rasanya nggak afdol kalau kita nggak membahas perkembangan local brand saat ini. Seperti yang kita tahu, brand-brand lokal membawa tren vulcanize shoes atau sepatu vulkanisir beberapa tahun ke belakang. Tetapi, Mas Adit mengatakan era tersebut sudah selesai.

Vulcanizing shoes era sudah selesai. Karena, ketertarikan konsumen dengan brand lokal itu sebenarnya tinggi, terutama di range yang paling besar di Indonesia, yaitu masyarakat mid-economics (kelas menengah),” ujar Mas Adit.

“Mereka punya ekspektasi yang lebih terhadap local brand, sehingga mereka ingin local brand berkembang lebih dari yang sudah ada.”

Mas Adit juga menjelaskan, setelah vulkanisir, teknologi berikutnya yang disematkan pada sneaker, terutama untuk produk-produk lokal adalah foam.

“Memang vulkanisir masih dibuat, karena budget-nya murah, cuma ketertarikannya nggak lagi ke sana, lebih ke mereka yang punya brand value seperti Compass, Brodo yang sekarang sedang rising, Kanky, dan Ortuseight.”

Tren Sneaker 2023
Brodo VTG-V2/@bro.do

Anyway, Compass memang mendominasi pasar sneaker di Tanah Air. Tetapi, kehadiran brand-brand tadi kini telah mengalihkan pandangan para sneakerhead, sudah nggak tertuju lagi ke Compass, sehingga lebih equal.

Menurut Mas Adit, perkembangan local brand, khususnya di lini sneaker saat ini sudah cukup baik. Karena peminat brand lokal saat ini meningkat.

Brand-brand lokal sekarang seru sih sebenarnya, jadi lebih equal. Ini juga akhirnya membuat ekonomi kita berputar, kita nggak terlalu terpengaruh sama resesi global, karena minat sama brand lokalnya tinggi,” jelas Mas Adit.

Well, nggak bisa dipungkiri juga kalau vintage kini memang menjadi tren, baik itu untuk fashion dan sneaker. Tren tersebut bisa dibuktikan dengan banyaknya anak muda yang sering membagikan konten inspirasi outfit mereka dengan looks yang vintage.

Tren Sneaker 2023
New Balance MR530 on feet/repokershops.com

Tren gaya vintage ini juga akhirnya menghidupkan kembali fenomena thrifting di dunia.

Nah, bagaimana menurut kamu, gengs? Coba komentar di bawah, ya!

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!