Sebagian orang punya cara masing-masing untuk meredakan rasa stres atau meningkatkan mood, dan enggak sedikit juga dari mereka yang memilih musik sebagai alat “penghilang stres” yang efektif.
Faktanya musik memang bisa memengaruhi mood bahkan kesehatan mental juga, lho! Yuk, simak penjelasan selengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber berikut ini, gengs!
Pengaruh musik terhadap mood dan mental health
Musik memang sering dikaitkan dengan mood, tapi apa hubungannya dengan kesehatan mental? Melansir Kumparan.com, menurut McGill dari University of Montreal, mendengarkan musik dapat mempengaruhi mood para remaja, karena musik bisa membuat tubuh menghasilkan hormon dopamin.
Nah, dopamin yang dimaksud meningkat pada otak, sehingga memberikan rasa senang bagi yang mendengarkan musik. Bahkan, genre musik yang berbeda pun juga memberikan mood yang berbeda.
Anyway, pengaruh musik terhadap mood dan kesehatan mental ini telah dibuktikan oleh banyak berbagai penelitian. Salah satunya datang dari sebuah studi yang diterbitkan Journal of Positive Psychology yang mengungkapkan, orang-orang yang mendengarkan musik ceria merasa suasana hati mereka lebih baik dari sebelumnya.
Misalnya, seseorang mendengarkan musik pop dengan nada yang fun dan catchy, sehingga dia merasakan suasana damai dan bersemangat ketika mendengarkannya.
Di sisi lain, mereka yang mendengarkan musik keras seperti metal dan rock, membuat suasana menjadi ramai dan panas, serta membuat mereka merasa penuh semangat dan berapi-api meluapkan emosi. Hal ini hanya contoh kecil di dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Psychology Today , ada beberapa hal yang membuat musik bisa dijadikan sebagai alat penghilang stres yang cukup efektif. Berikut penjelasan cara musik meredakan stres.
1. Efek dari relaksasi tempo
Tempo musik dianggap menjadi salah satu faktor yang paling penting dalam melawan stres. Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik bertempo lambat dan bernada rendah bisa membantu menenangkan orang yang sedang merasa stres.
Jenis musik seperti itu bisa berkontribusi memicu efek relaksasi hingga memperlambat detak jantung. Anyway, beberapa jenis musik bertempo lambat (60 sampai 80 bpm) adalah musik meditatif atau jazz.
2. Instrumental musik
Musik instrumental punya efektivitas yang lebih tinggi dalam menghilangkan stres ketimbang musik yang memiliki lirik.
Para ahli percaya kalau instrument atau alunan irama musik tanpa lirik dapat memberikan efek relaksasi yang lebih baik. That’s why para terapis musik di layanan kesehatan merancang program musik khusus instrumental untuk membantu mengurangi rasa stres dan ketegangan yang dialami pasien.
3. Memantik kesenangan
Musik terbukti memiliki ketertarikan dengan perasaan senang. Selain itu, musik juga mampu memberikan kesenangan dan meningkatkan emosi positif yang bermanfaat dalam mengurangi rasa stres.
Umumnya, terlibat dengan musik bisa memicu respons biologis dan psikologis yang mirip seperti makanan, seks, dan uang.
4. Hubungan sosial
Mendengarkan musik di hadapan orang lain juga bisa memperkuat efek pengurangan stres dari intervensi musik. Sebab, musik memfasilitasi hubungan dan ikatan sosial. Semisal saat kita bernyanyi bersama yang terbukti dikaitkan dengan pelepasan neurotransmitter endorfin dan oksitosin.
Kedua hormon tersebut sangat berperan dalam membangun ikatan dan hubungan emosional dengan orang lain.
5. Pengalih perhatian
Musik terkesan seperti menyediakan sarana untuk “melarikan diri”. Iramanya yang sering kita dengar bisa menjadi distraksi yang bisa mengalihkan perhatian dari peristiwa yang memicu stres ke sesuatu yang lebih menyenangkan.
Nah, efek pengalihan itu juga membuat musik dapat mempengaruhi suasana hati kita saat mendengarkannya.
Dari beberapa penelitian di atas, sekarang kita jadi tahu kenapa musik punya pengaruh besar terhadap mood dan kesehatan mental kita nih, gengs. Well, genre musik apa yang paling kamu suka?