Batik adalah karya intelektual manusia yang membawa nilai dan sejarah dari suatu daerah di Indonesia.
Warisan budaya ini juga merupakan ekspresi perasaan dan pikiran dari sang perajin atau perancangnya, mulai dari kebahagiaan, duka, sedih, serta sukacita. Jadi, tak berlebihan menyebut batik sebagai seni yang sarat dengan filosofi dan makna mendalam pada setiap goresan motifnya.
Selain menyimpan kisah inspiratif mengenai perjuangan pada zaman dahulu, motif batik juga mengandung kisah dan pesan romantis yang menyentuh hati.
Penasaran apa saja batik yang menyimpan kisah romantis? Simak uraian berikut:
- Batik Truntum
Truntum yang masuk dalam kategori batik klasik berasal dari Kesultanan Surakarta dan memiliki arti kembali bermekaran, tumbuh, atau berkembang.
Motif truntum dibuat oleh seorang permaisuri bernama Ratu Kencono, yang terinspirasi dari kilau indah bintang-bintang di langit saat melewati malam-malam sepi menunggu Sunan Pakubawana III Surakarta Hadiningrat kembali dalam pelukan.
Kehadiran selir baru di keraton membuat Ratu merasa sang suami telah mengabaikannya. Ratu Kencono pun meluapkan rasa cemburu sekaligus kerinduannya dengan cara membatik di bawah langit malam.
Selain tebaran bintang, Batik Truntum juga terinspirasi dari semerbak wangi Bunga Tanjung yang tumbuh di sekitar kamar Ratu Kencono.
Melihat sang ratu setiap malam membatik dengan paras sedih, Sunan Pakubawana III Surakarta Hadiningrat pun merasa bersalah sekaligus tersentuh. Rasa sayang dan ingin melindungi akhirnya membawa Sang Sunan kembali pada Ratu Kencono.
Oleh karena itu, motif Batik Truntum menjadi simbol cinta dan kasih sayang yang tak lekang oleh waktu.
- Batik Madu Bronto
Motif ini mewakili rasa madu yang manis dan bronto yang bermakna pertarungan. Dahulu, mereka yang mengenakan motif ini berarti sedang kasmaran atau jatuh cinta.
Pada masa kerajaan dahulu, pria yang mengenakan Batik Madu Bronto berarti sedang ingin menyatakan cinta pada seorang wanita. Jadi, kala orang tua pihak wanita melihat ada seorang pria mengunjungi putri mereka mengenakan batik tersebut, mereka langsung paham dengan tujuan sang pria.
Kesimpulannya, Batik Madu Bronto yang memiliki motif seperti peniti tersusun kotak-kotak dan memanjang menyimpan arti pertarungan yang manis.
- Batik Sido Asih
Berasal dari Yogyakarta, motif Sido Asih mengandung harapan agar kehidupan rumah tangga selalu dipenuhi kasih sayang dan kehangatan. Umumnya, motif batik ini dikenakan oleh pengantin wanita pada acara pernikahan.
Motif Sido Asih memiliki pola semen dan gambar tumbuhan atau gunung sebagai lahan yang membuat tanaman bersemi. Warna yang digunakan pun biasanya lebih lembut dibandingkan dengan kain batik lainnya. Hal ini merepresentasikan harapan agar manusia selalu menyebarkan kebiasaan saling menyayangi terhadap sesama, terutama keluarga.