Sejarah Sungai di Jakarta yang Perlu Kamu Ketahui

Ada yang punya kenangan di sungai di Jakarta ini?

243
Sejarah Sungai di Jakarta

Meski dikenal dengan kota megapolitan, Jakarta juga memiliki beberapa sungai yang mengelilingi beberapa wilayahnya. Sungai atau kali yang ada di Jakarta juga menyimpan sejarah yang menarik untuk diketahui.

Lantas, ada sungai apa saja dan bagaimana sejarahnya?

1. Sungai Ciliwung

Sejarah Sungai di Jakarta
Sungai Ciliwung/wikipedia

Dimulai dari Sungai Ciliwung atau Kali Ciliwung yang merupakan salah satu sungai di Jawa Barat yang mengalir hingga ke wilayah DKI Jakarta. Sungai ini memiliki panjang yang mencapai 120 kilometer, dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 387 kilometer persegi.

Hulu sungai ini terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Sementara, sumber airnya berasal dari mata air Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Telaga Saat yang berada di lereng Pegunungan Jonggol sebelah utara kawasan Puncak, Bogor.

Aliran Sungai Ciliwung melewati beberapa wilayah di Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, dan Provinsi DKI Jakarta. Sementara, muara sungai ini mengarah ke Laut Jawa, tepatnya terletak di wilayah di kawasan utara Provinsi DKI Jakarta.

Bicara soal sejarah, asal usul nama sungai ini berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu ci yang berarti air dan haliwung yang berarti keruh. Sejarah Sungai Ciliwung juga sudah tercatat sejak masa Kerajaan Pajajaran, yang menjadi kerajaan Hindu terakhir di Pulau Jawa.

Jejak keberadaan Sungai Ciliwung pun pernah menjadi kekuatan ketika Kesultanan Banten berusaha memasuki ibu kota Kerajaan Pajajaran, Pakuan.

Pada masa pendudukan Belanda dulu, sungai ini menjadi prasarana transportasi air dan pemasok air utama ke Batavia (sekarang Jakarta). Sungai Ciliwung juga punya peran yang penting bagi masyarakat, yang kala itu terekam dalam sejarah Pertempuran Batavia (1628 dan 1629).

Dalam Pertempuran Batavia, pasukan Sultan Agung dari Kesultanan Mataram sempat membendung Sungai Ciliwung untuk memutus pasokan air, tapi sayangnya upaya itu gagal.

Setahun kemudian, pasukan Kesultanan Mataram menempuh cara baru dengan sengaja mencemari Sungai Ciliwung yang akhirnya menyebabkan wabah kolera di Batavia, hingga menewaskan pemimpin VOC, Jan Pieterszoon Coen, pada 21 September 1629.

2. Kali Angke

Sejarah Sungai di Jakarta
Kali Angke/beritajakarta.id

Kali Angke punya sejarah yang berkaitan dengan perebutan wilayah, hingga pembantaian etnis Tionghoa pada 1740. Kali ini membentang sepanjang 91,25 kilometer yang melintasi Bogor, Banten, Jakarta, hingga bermuara ke Laut Jawa.

Kali Angke menjadi saksi sejarah perebutan wilayah Jayakarta yang menjadi wilayah Batavia. Pada 1740, sungai ini juga menjadi saksi genosida yang menewaskan puluhan ribu nyawa masyarakat Tionghoa.

3. Kali Krukut

Sejarah Sungai di Jakarta
Kali Krukut/wikipedia

Kali Krukut memiliki panjang kurang dari 40 kilometer yang mengalir dari Situ Citayam, Bogor, Depok, Jagakarsa, Pasar Minggu, Kemang, Mampang Prapatan, Gatot Subroto, Setiabudi, Tanah Abang, Pecinan Glodok, hingga berakhir di Banjir Kanal Barat.

Pada era pemerintahan Belanda, kali ini awalnya merupakan sungai yang bersih dan menjadi tujuan wisata. Tetapi, karena padatnya permukiman penduduk dan kurangnya pengelolaan sungai, air berubah menjadi kehitaman dan penuh sampah.

Nama Kali Krukut diberikan karena sungai ini melintasi dua wilayah yang bernama Krukut. Pertama, Krukut di dekat Depok Lama, dan kedua, Krukut di daerah Petojo.

Sejarah Sungai di Jakarta
Potret Kali Krukut/klikterus.com

Setelah hadirnya Pasar Tanah Abang pada 1733, keberadaan Kali Krukut dan kanal-kanal menjadi semakin penting sebagai sarana pengangkutan barang-barang yang bakal diperdagangkan, baik yang datang dari Kota Batavia maupun pedalaman.

Barang-barang yang didatangkan dari kota adalah barang-barang industri atau kerajinan dari daerah atau negara lain. Sementara, barang-barang yang didatangkan dari pedalaman adalah hasil tanaman seperti berbagai macam sayuran dan buah-buahan.

Yup, itulah tiga sungai atau kali di Jakarta yang menyimpan sejarah cukup menarik dan penting untuk kita ketahui. Semoga bisa menambah wawasan kita, ya, gengs! Ada yang pernah menyusuri sungai di atas?

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!