Kehadiran fintech atau teknologi finansial memberikan manusia kemudahan dalam memenuhi sektor finansial. Bahkan, seiring berkembangnya teknologi, jumlah penyedia jasa pinjaman online (pinjol) pun semakin banyak, mulai dari yang legal hingga yang tidak terdaftar secara hukum alias ilegal.
Penyedia jasa pinjol memang memberikan akses yang mudah kepada calon peminjam. Enggak seperti pengajuan pinjaman atau kartu kredit di bank yang harus melewati sekelumit proses terlebih dahulu, calon peminjam hanya perlu duduk manis saja di rumah, karena semua transaksi dan pendaftaran dilakukan secara digital.
Meski begitu, kamu harus tetap hati-hati kalau ingin melakukan pinjaman secara online. Sebab, saat ini banyak banget oknum yang enggak bertanggung jawab yang membuat pinjol ilegal dan belum terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Simpelnya, jangan memaksakan untuk melakukan pinjaman online kalau kondisi ekonomi kamu sedang tak menentum karena bisa jadi pinjaman online bukanlah jalan keluar terbaik untukmu.
Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menghindari jeratan pinjol, terutama pinjol ilegal. Simak!
1. Jangan klik tautan yang menawarkan pinjaman online
Cara yang satu ini terbilang simpel. Jangan pernah mengklik tautan atau kontak apa pun yang dikirimkan melalui platform mana pun dari akun atau kontak yang enggak jelas atau kurang terpercaya, termasuk untuk menawarkan pinjaman online. Kamu enggak pernah tahu apakah link atau tautan tersebut akan digunakan untuk hal yang baik atau tidak.
2. Jaga data pribadi
Berkaitan dengan poin sebelumnya, cara ini bisa membantu kamu untuk keluar dari bahaya pinjol. Pastikan dokumen-dokumen penting seperti e-KTP, KK, dan identitas diri lainnya enggak tersebar di internet, ya!
Selain itu, jangan gampang juga mengklik tombol allow di web browser saat kamu membuka situs apa pun. Karena kalau sampai ditekan, oknum tidak bertanggung jawab bisa mengakses semua data di smartphone kamu, gengs.
3. Jangan mudah tergoda
Cara ampuh supaya enggak terjerat dari pinjol adalah jangan mudah tertarik dengan tawaran produk pinjaman. Kamu pasti pernah menerima SMS atau pesan yang berisi penawaran pinjaman, lalu memintamu untuk mengklik tautan yang mereka kirimkan.
Kebanyakan pinjol ilegal menjalankan aksinya dengan melakukan metode lewat pesan singkat (SMS). Karena, target mereka adalah orang-orang yang belum melek teknologi. Kalau kamu mendapat tawaran kredit via SMS, abaikan saja pesan tersebut atau bila perlu langsung hapus.
Kamu harus lebih berhati-hati dengan SMS yang masuk, dan jangan mudah percaya juga dengan tawaran langsung dari orang lain.
4. Pinjam ke kantor atau koperasi
Jika kamu memang ingin mengajukan peminjaman, ada alternatif lain yang bisa memberikan keringanan kepada debiturnya apabila mereka enggak bisa melunasi utang saat jatuh tempo. Misalnya koperasi karyawan yang legal dan punya alternatif pelunasan sesuai kemampuan.
5. Cek di situs resmi OJK
Kalau keputusanmu sudah bulat ingin melakukan pinjaman online, sebaiknya cek dulu di website resmi OJK. Pastikan apakah perusahaan pinjol itu terdaftar sebagai fintech peer to peer lending atau enggak.
Apabila fintech tersebut enggak terdaftar, sebaiknya jangan gunakan jasanya, karena kemungkinan mereka adalah pinjol ilegal. Selain itu, jangan sampai kamu tergocek hanya karena ada logo OJK di aplikasi tersebut.
Semoga beberapa tips di atas bermanfaat dan bisa membantu kamu terhindar dari jeratan pinjaman online. Satu hal penting yang perlu kamu ingat, kamu juga harus lebih bijak dalam memilih dan menggunakan pinjol.
Bila terjadi hal-hal yang enggak diinginkan, kamu bisa melaporkannya ke nomor pengaduan OJK, ya, gengs.
