Setelah kurang lebih dua tahun vakum dan tutup karena pandemi, saat ini Galeri Indonesia Kaya telah mempercantik diri dan kembali hadir untuk menyapa para penikmat seni dalam #GIKwajahbaru.
Berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8, Galeri Indonesia Kaya (GIK) adalah ruang publik pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dan digital multimedia yang interaktif.
Pada saat kamu memasuki pintu utama Galeri Indonesia Kaya, kamu akan disambut oleh interior berupa lampu yang membentuk sentuhan rotan kekinian dengan motif pucuk rebung dan kembang tanjung.
Masuk lagi ke dalam, kamu akan disambut oleh layar besar yang menampilkan animasi tari-tarian khas dari suku-suku yang ada di Indonesia.
Pada layar lebar tersebut, akan ada aplikasi terbaru yang dihadirkan dalam bentuk projection mapping dengan teknologi sensor yang interaktif dan menyenangkan.
Jadi, kamu bisa menirukan tarian seperti yang ada di layar itu, atau terbang seperti pesawat dengan membentangkan tangan, dan lain sebagainya.
Lebih menariknya, kamu juga bisa seakan memesan menu makanan daerah yang akan ditampilkan pada layar dan dilayani oleh sesosok orang berbentuk animasi.
โPandemi yang melanda dunia membuat banyak acara seni pertunjukan panggung ditiadakan. Namun, keadaan ini mendorong kami untuk berkreasi dalam menampilkan berbagai kegiatan bertema #DiRumahAja ke dalam medium ruang virtual (online) dan mendorong para pekerja seni untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru agar industri ini bisa tetap bertahan,โ kata Program Director Galeri Indonesia Kaya, Mbak Renitasari Adrian di acara pembukaan Wajah Baru Galeri Indonesia Kaya, Jumat (12/5).
Untuk acara pembukaan kembali sekaligus pementasan perdana ini, GIK juga turut menghadirkan Tompi, Sri Panggung, dan Danang Suryonegoro. Sri Panggung adalah grup vokal perempuan (trio) yang terbentuk dari berbagai macam program yang diselenggarakan oleh Indonesia Kaya.
Ketiga penyanyi ini juga berprofesi sebagai seniman panggung pertunjukan dan terlibat ke dalam beberapa serial musikal, seperti Musikal Nurbaya dan Payung Fantasi.
Suasana haru juga sempat menyelimuti tempat acara ketika layar besar yang ada di dalam auditorium GIK menampilkan para seniman Indonesia yang pernah tampil di Galeri Indonesia Kaya dan saat ini sudah berpulang.
Seperti Mpok Nori, Pak Raden, Laila Sari, Glenn Fredly, Sapardi Djoko Damono, Ayu Bulantrisna Djelantik, Elly Kasim, Nano Riantiarno, Rusdy Rukmarakata, dan Carlo Saba.
โSelama bertahun-tahun, GIK telah menjadi salah satu panggung budaya bagi para seniman dan komunitas kreatif dan dalam rentang waktu 10 tahun sejak diresmikan, kita telah kehilangan berbagai pekerja seni yang sempat menampilkan karyanya di GIK. Semoga dengan kehadiran Wajah Baru GIK ini, dapat mendorong berbagai komunitas kreatif untuk menciptakan ide-ide baru dan mengembangkan lebih banyak lagi orang-orang kreatif di masyarakat Indonesia,โ tutup Mbak Renitasari.